Genuine Benefit

Sebuah nilai tambah jelas akan mempengaruhi apakah suatu produk atau jasa akan dipilih oleh konsumen. Sebuah nilai tambah bisa menjadi pembeda dengan pesaing.

Namun apakah nilai tambah itu adalah sesuatu yang benar2 diubutuhkan oleh pelanggan ?. Seringkali yang terjadi malah terlalu dilebih-lebihkan. Dan terkadang biaya yang muncul dari adanya nilai tambah itu dibebankan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, kualitas pelayanan yang berkurang atau hal lainnya.

Jadinya bukan nilai tambah tapi malah nilai yang ditambah-tambahkan. Konsumen merasa terlalu banyak yang ditambahkan, yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Jadi ingat tayangan humor yang menampilkan persaingan tukang becak dalam merayu calon penumpangnya. Yang satu mendiskon biaya, dibalas oleh tukang becak pesaingnya dengan menurunkan harga lebih rendah lagi, terus berlomba diskon. Akhirnya yang lainnya gak mau kalah selain gratis kasih bonus klo naek becaknya, juga dapat teh botol ! hehehe, ongkos becaknya malah lebih kecil ketimbang bonusnya.

Ada saatnya kita mengembalikan nilai tambah kepada 'yang sesuai dengan kebutuhan' pelanggan. Tidak sekedar menerka keinginan konsumen. Sesuai kebutuhan dasarnya akan manfaat dari produk yang akan dibelinya atau jasa yang digunakan. Kecuali jika kita bisa menemukan suatu nilai tambah dengan nilai yang terkesan wah tapi tidak dibebankan kepada harga produk atau jasa yang ditawarkan. Terkadang kita hanya terjebak dengan keinginan untuk memberikan sesuatu yang 'beyond expectation' konsumen. 

Dianggap nilai tambah adalah jika tidak hanya karena ada sesuatu yang diberikan namun justru jika pas dengan kebutuhan. Fit with the need is the key.

Telah banyak sekarang yang melakukan hal itu. Contoh paling terkenal adalah Air Asia atau maskapai penerbang low cost lainnya. Mereka memberikan manfaat atau benefit yang memang karena hanya itulah yang dibutuhkan pelanggan. Contoh dengan menghilangkan fasilitas makan diatas pesawat serta model tiket yang bisa di print sendiri oleh pelanggan, mereka bisa berhemat drastis dan dikembalikan kepada pelanggan dalam bentuk harga tiket yang murah. 

Dan justru memang hanya itu yang dibutuhkan. Karena sebagian orang tidak memerlukan makan di atas pesawat. Alasannya bisa jadi karena sebelum naik pesawat sudah makan, bisa karena perjalanan yang singkat, atau karena membawa bekal sendiri karena ia tidak percaya sama masakan diluaran. Begitu juga dengan tiket yang di print bukan cetak, lagi2 satu bentuk efisiensi karena memang pelanggan tidak peduli mau tiket bentuknya kayak apa, yang penting valid.

Lalu contoh lainnya adalah Hotel Formule 1, salah satunya ada di jalan Menteng-Jakarta. Hotel ini memfokuskan pada segmen pengusaha yang sering melakukan perjalanan bisnis. Jika kita kesini, jangan harap ada lobby super mewah, bar, kulkas, apalagi kolam renang. Bahkan untuk handuk dan perangkat mandi itu optional, malah kabarnya ada paket yang kamarnya tanpa AC.

Tapi jangan dibayangkan suasana kamarnya murahan. Justru sekelas hotel berbintang walau memang dalam bentuk yang lebih sederhana. Wong ini anak perusahaan dari Accor Hotel grup loh. Disini benar2 memberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhkan pelanggannya. Karena banyak pengusaha yang hanya beberapa hari kunjungan saja, sehingga hotel hanya sebagai tempat tidur/istirahat semata, kadang ada yg bawa perangkat mandi sendiri karena higienitas atau tidak sempet berenang sehingga tidak memerlukan kolam renang dll.

Itulah manfaat yang sebenarnya yang dibutuhkan pelanggan. Yang pas. Sebuah Genuine benefit.

Nilai tambah is ok selama memang dibutuhkan dan 'gak lebay'. Akan menjadi nilai tambah tersendiri toh jika 'harga murah' karena hasil dari efisiensi. Dikembalikan kepada pelanggan bukan diambil sebagai keuntungan yang berlebih semata. Lagipula banyak pula jenis nilai tambah yang memang tidak memerlukan tambahan biaya. Harmonisasi nilai suatu produk atau jasa dengan kebutuhan ril konsumen sesungguhnya jauh lebih efektif dibandingkan dengan terlalu banyak penambahan nilai yang sesungguhnya konsumen gak butuh.

Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Wassalam.

-Eko June-

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post