Kebijaksanaan Bertindak

Assalamu'alaikum wr. wb.

Seperti biasa secara rutin, sebuah sms yang menyejukkan datang suatu hari dari guru spiritual saya, pak Yusef Hilmy.

"Kebijaksanaan adalah tahu apa yang harus dilakukan. Keterampilan adalah tahu bagaimana melakukan. Dan kebajikan adalah melakukannya. Praktekkan kebiasaan bertindak, karena tindakan yang paling sederhana selalu lebih baik daripada niat yang paling hebat".

Sekali lagi beliau mengingatkan kembali mengenai pentingnya bertindak, pentingnya mengambil action. Mungkin juga sebagai pengingat dari beliau untuk saya bahwa segala tindakan saya ternyata belum sepenuhnya yang terbaik. Memang :).

Banyak dari kita dengan mudah mengatakan 'saya sudah melakukan yang terbaik' ketika mengalami kegagalan atau menghadapi hambatan. Sama halnya ketika kita melihat di TV seorang artis mengatakan 'mungkin ini yang terbaik bagi kami' ketika menghadapi kasus perceraian.

Terlepas dari bahwa jika itu memang kondisi sebenarnya namun apakah memang benar demikian adanya ?. Apakah kita memang benar2 telah melakukan yang terbaik ? Apakah itu benar2 sudah paling maksimal yang kita lakukan, udah pol abis gitu loch. :)

Yang dikhawatirkan, itu hanyalah alasan semata karena kemalasan kita melanjutkan action lanjutan demi perbaikan. Kekurang persisten dan konsistenan kita. Sebuah tameng excuse bahwa sebenarnya yang kita angggap tindakan terbaik ternyata hanya standar.

Hasil survey dan pengalaman mengatakan, biasanya penjualan closing pada penawaran ke 5. Dan selama ini sepertinya kita sudah akan berhenti di kesempatan ke 3 atau bahkan pertama kali ketika terjadi penolakan.

Dari 100 brosur yang kita sebar, prosentase ditanggapi adalah 5% nya saja. Itupun belum tentu terjadi transaksi. Apakah kita menganggap 100 angka yang besar ? Atau jangan2 kekecilan dan seharusnya kita menyebarkan 10.000 brosur.

'Telah melakukan yang terbaik' memang akhirnya menjadi sangat relatif. Si Budi menganggap membuat online store, iklan tiap Senin, nyebar ratusan brosur dengan desain super menarik, baca buku dan mengikuti seminar motivasi ... adalah yang paling terbaik yang telah dilakukan, tapi mungkin bagi si Basri belum.

Lalu sampai dimana donk batas 'telah melakukan yang terbaik' itu ? Ya, mungkin memang bisa kita anggap tidak ada atau gak perlu kita ucapkan karena kita akan selalu dituntut untuk terus melakukan tindakan, walau mungkin terlihat kecil dan remeh di mata orang lain. Continuous action.

Karena tindakan yang paling sederhana selalu lebih baik daripada niat yang paling hebat.

Terima kasih pak Yusef, saya akan selalu mengingatnya.

Wassalam.

-Eko June-

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post