Sahabat

Assalamu'alaikum wr. wb.

Alhamdulillah kemarin saya sempat mengikuti seminar dari pak Hermawan Kertajaya, sang marketing guru.

Temanya sangat menarik dan sedang menjadi sebuah fenomena dewasa ini yaitu Overtaking The Competition In Time Crisis melalui pendekatan horizontal marketing alias new wave marketing.

Namun sebenarnya bukan itu yang ingin saya bicarakan karena materi itu sudah pernah saya ikuti sebelumnya baik dari seminar lainnya maupun dari bukunya.

Yang menarik adalah ketika beliau menceritakan bahwa horizontal marketing intinya adalah kekuatan orang-orang terdekat kita, baik saudara, teman, sahabat, komunitas dll.

Intinya bahwa promosi atau rekomendasi yang mereka berikan terhadap suatu produk atau jasa akan lebih powerful ketimbang iklan di media yang cenderung one to many.

Beliau memiliki banyak sahabat dari mulai tukang becak hingga para pejabat. Sesuatu yang dimaklumi mengingat kapasitasnya sebagai seorang guru dan motivator andal Indonesia.

Beliau menceritakan bahwa dalam suatu rencana kepergiannya ke luar negeri, pas disaat akan pemilu, dicandai oleh pak Alwi Shihab (semoga tau siapa dia ya) … ‘wah hilang deh satu suara buat saya’. Maksudnya adalah pak Alwi akan kehilangan satu suara dari pak Hermawan untuk dirinya maju sebagai caleg dari suatu partai.

Namun pak Hermawan menjawab ‘tenang aja saya akan pilih anda’. Dan itu dibuktikan ketika ia berada di luar negeri dengan mencontreng foto pak Alwi. Setelah itu dia bilang ke audience ’pada saat itu saya baru tau klo pak Alwi dari partai PKNU’. Hahahaha pada gerrrr semua.

Artinya, menurut beliau, gak peduli sama partainya apa yang penting foto sahabatnya ada disana. Hal mana menurut beliau, lebih mementingkan sahabat daripada apapun, apalagi cuma sekedar partai. Bahkan untuk partai yang sebenarnya berbeda prinsip dan keyakinan dengan dirinya yang non-muslim sekalipun.

Betapa dahsyatnya sebuah persahabatan.

Jauh sebelum munculnya lagu terkenal mengenai persahabatan (bagai kepompong), kita semua seharusnya sudah mengenal hal ini. Bahkan Rasulullah SAW memiliki sejarah persahabatan yang dahsyat. Mereka para sahabat, digelari ’ra’. Mereka bahu membahu, berdampingan bersama Rasulullah SAW membawa panji agama Islam.

Diantara kita pastinya ada yang memiliki sahabat. Saya sendiri memiliki sahabat di hampir setiap jenjang pendidikan yang pernah ditempuh. Saya bahkan masih memiliki seorang sahabat yang masih sering bertemu, sejak SD !.

Sahabat berbeda dengan teman. Sahabat dalam buku Tipping Point adalah sebuah strong tie, tali kuat. Sedangkan teman lebih berarti weak tie, tali lemah. Pada strong tie, kita mengerahkan energi kita untuk menjadi akrab, mengerahkan baik waktu, tenaga dan pikiran untuk tetap terkoneksi.

Strong tie inilah yang lebih banyak memberi pengaruh atas keberhasilan suatu horizontal marketing, new wave marketing, social media, mulut ke mulut, getok tular atau apapun namanya.

Sisi emosional strong tie lebih dalam dan kuat. Keikhlasan yang jauh dari noda kepentingan materi dan bisnis. Rela memberikan rekomendasi yang terbaik dan tidak asal. Dan tidak ingin merugikan dengan memberikan rekomendasi yang buruk, karena upaya menjaga tali kuat itu, kredibilitas dan integritas diri.

Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan memiliki beberapa sahabat. Bahkan sebagian sudah saya anggap keluarga. Kami sering bertemu, membangun sisi emosional, saling update kabar, gak hanya masalah materi atau bisnis tapi lainnya yang mungkin dianggap sepele, bahkan diantara keluarga kami masing-masing karena seringkali setiap pertemuan itu membawa ’pasukan’.

Tentu kita tak ingin hanya berhenti memiliki sahabat dengan jumlah sekian, kalau perlu semua orang akan kita jadikan sahabat. Tapi balik lagi, menjadi strong tie kah ? atau hanya sekedar weak tie ? Membutuhkan effort yang besar untuk itu, chemistry harus kuat terendus dan terjaga setiap saat.

Dan strong tie yang sudah ada, jangan sampai mengendur menjadi weak tie karena adanya ’gunting-gunting’ yang siap setiap saat mengendurkan bahkan memotong temali yang telah lama terjalin itu. Gunting berupa partai, ego, bisnis MLM yang salah strategi, atau seorang yang dianggap teman baru padahal memanfaatkan temali lain yang sudah terjalin.

Wassalam.

-just Eko June-

2 Comments

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post