Assalamu'alaikum wr. wb.
Terkadang diperlukan sikap negatif untuk mencapai yang positif. Maksudnya kata2nya mungkin negatif tapi sebalinya bertujuan positif. Jadi ingat buku Be Negatif karya Naomi Susan.
Contoh, iri-lah ... pada kesuksesan yang dicapai orang lain yang sepertinya memiliki potensi sama dengan kita, tujuannya sebagai motivasi. Atau, takut-lah ... pada kegagalan sejati jika anda sama sekali tidak memulai.
Ada yang ingat cerita lomba manjat pohon oleh para kodok ?. Singkat cerita sang pemenang adalah satu kodok yang berhasil mencapai puncak. Setelah di tanya, ternyata si kodok tuli alias gak bisa mendengar.
Karena tuli ia jadi gak bisa mendengar teriakan orang agar menyerah untuk mencapai kesuksesan.
Dalam bahasa negatif : tidak peduli-lah. Jangan dengarkan apa apa kata orang yang sekiranya bisa melemahkan semangat dan motivasi kita. Selama tidak melanggar etika dan norma serta ajaran agama, hajar bleh ! :).
Jangan pedulikan jika ada yang meledek usaha kita tidak akan bisa besar dan kita tidak akan mampu membesarkannya. Jangan pedulikan jika ada yang bilang kita gak cocok punya usaha. Jangan pedulikan jika
ternyata kita gagal lalu orang bilang 'tuh kan apa gue bilang !' ... bangkit dan bangkit lagi. Jangan pedulikan jika tidak ada yang mengajak kita mastermind, pro aktif cari kelompok dan ajukan diri untuk datang. Jangan pedulikan jika kita menulis apakah akan mendapat tanggapan atau tidak, pokoke nulis wae lah.
Saya tidak peduli :).
Wassalam.
-Eko June-
Terkadang diperlukan sikap negatif untuk mencapai yang positif. Maksudnya kata2nya mungkin negatif tapi sebalinya bertujuan positif. Jadi ingat buku Be Negatif karya Naomi Susan.
Contoh, iri-lah ... pada kesuksesan yang dicapai orang lain yang sepertinya memiliki potensi sama dengan kita, tujuannya sebagai motivasi. Atau, takut-lah ... pada kegagalan sejati jika anda sama sekali tidak memulai.
Ada yang ingat cerita lomba manjat pohon oleh para kodok ?. Singkat cerita sang pemenang adalah satu kodok yang berhasil mencapai puncak. Setelah di tanya, ternyata si kodok tuli alias gak bisa mendengar.
Karena tuli ia jadi gak bisa mendengar teriakan orang agar menyerah untuk mencapai kesuksesan.
Dalam bahasa negatif : tidak peduli-lah. Jangan dengarkan apa apa kata orang yang sekiranya bisa melemahkan semangat dan motivasi kita. Selama tidak melanggar etika dan norma serta ajaran agama, hajar bleh ! :).
Jangan pedulikan jika ada yang meledek usaha kita tidak akan bisa besar dan kita tidak akan mampu membesarkannya. Jangan pedulikan jika ada yang bilang kita gak cocok punya usaha. Jangan pedulikan jika
ternyata kita gagal lalu orang bilang 'tuh kan apa gue bilang !' ... bangkit dan bangkit lagi. Jangan pedulikan jika tidak ada yang mengajak kita mastermind, pro aktif cari kelompok dan ajukan diri untuk datang. Jangan pedulikan jika kita menulis apakah akan mendapat tanggapan atau tidak, pokoke nulis wae lah.
Saya tidak peduli :).
Wassalam.
-Eko June-