Jaga Toko Itu Ternyata ...

Assalamu'alaykum wr. wb.

Napas memburu
Jantung berdegup agak lebih cepat
Butir keringat berjatuhan
Pikiran gak karuan

Salah tingkah pastinya

Apakah sy sedang dimarahin bos ? atau sedang dikejar debt collector yg nagih hutang ? atau sedang berhadapan dg anjing ganas yg siap menerkam ?

Bukan.
Saya sedang menjaga toko.

Huhahahahahaha. Silahkan anda tertawa. Silahkan meledek, mengata-ngatai atau apapun. Tapi serius ... saya gugup setengah mati klo tiba saatnya menjaga toko, entah karena istri sedang pergi ke supplier, hunting barang ke tanah abang sedangkan pegawai tidak masuk. Atau bahkan jika istri sekedar menjemput anak pulang sekolah, yg gak sampe 15 menit itu ! Intinya ketika saya harus sendiri menjaga toko.

Ya, saya gugup. Sekian ton mental block memenuhi otak saya. Bahwa saya pasti gak bisa menjual, gak bisa merubah leads yg datang menjadi transaksi, gak bisa bercakap-cakap atau berkomunikasi dengan pelanggan. Segudang alasan menyerbu : kan biasanya yg dateng ibu2, karena toko kami memang berisi produk2 yg khusus diperuntukkan bagi ibu dan anaknya, takutnya mereka canggung klo harus berurusan dg cowok, gimana klo mereka tanya2 ttg pakaian dalam yg kebetulan ada kami jual juga, gimana klo mereka tanya ini itu ttg hal2 diluar produk yg dijual spt 'apakah badan spt sy akan keliatan seksi memakai baju ini' ... 'kira2 anak sy umurnya 14 tahun, cukup gak ya baju ini'.

Gimana klo ternyata sy kehilangan transaksi krn hal2 itu ? Kan sayang.

Tp kemudian sy tekadkan dalam hati bahwa sy HARUS BISA. Sy tidak ingin dikatai istri hanya sekedar menjadi pemodal dan konsultan bisnis aja, ngomong teori ini itu, ttg promosi yg bagus, ttg menjual yg baik, ttg cara berkomunikasi yg efektif. Tapi sy juga harus menjual dan mempraktekkan apa yg selalu sy katakan. Ini memang harus kami jalani terlebih dahulu, sampai nanti Insya Allah memiliki sistem yg benar sehingga keterlibatan secara langsung semakin berkurang, tp semua butuh proses. Pak Roni juga dulunya jaga kiosnya di Tanah Abang :)

Sy gak mau kalah dg pak Hadi yg memiliki kemampuan menjual yahud bin jitu.

Alhamdulillah sekarang sedang proses, pelan2 ketika sy menemani istri sy ajukan diri utk melayani pembeli terlebih dahulu. Sy belajar berkomunikasi. Beberapa menghasilkan transaksi, beberapa klo gak berhasil membujuk calon pembeli mentok2 ya panggil istri hehe. Ini memang harus kami jalani terlebih dahulu, sampai nanti Insya Allah memiliki sistem yg benar sehingga keterlibatan secara langsung semakin berkurang, tp semua butuh proses. Pak Roni juga dulunya jaga kiosnya di Tanah Abang :)

Norak ya begitu aja diceritain :) Gak penting banget geto lwoh :)

Smoga ada manfaat yg bisa dipetik. Mungkin dari pelajaran bahwa segala sesuatu bisa dipelajari asal kitanya berniat sungguh2. Mungkin dari pelajaran bahwa kita jangan hanya bagus di teori tp pd saat dipraktekkan ternyata mlempem, bukan NATO (no action talk only). Mungkin juga bisa diambil dari kerjasama yg baik antar suami-istri dalam berbisnis, krn yg penting istri sekarang makin senang dan sayang krn sy terlibat secara menyeluruh dalam bisnis hehe uhuyyy. Insya Allah.

Wassalam.
-ekojune-

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post