Assalamu'alaikum wr. wb.
Test and measure
Satu metode dalam bisnis yg teramat penting. Pak Roni seringkali menyebutkan hal ini, begitu juga coaching dari Action Bussiness Coach (ABC). Hal ini menjadi penting krn inilah yg bisa dijadikan barometer bisnis kita, gimana kita tau apakah bisnis kita maju atau tidak, berkembang atau stagnan.
Sy pernah mendapat cerita mengenai seseorang yg SELALU MENGUKUR. Jadi dia bekerja di suatu pabrik tradisional yg memproduksi suatu alat secara massal. Pekerjaan sangat teramat rutin banget sekali :) Dia cuma memberi tutup suatu kotak yg berjalan di 'walking-belt'. Memang masih manual. Pekerja2 lain yg saking rutinnya pekerjaan ya begitu2 aja : ambil tutup disampingnya, pegang dus sesaat, pasang penutup, letakkan lagi dusnya. Done. Klo satu dus gak 'kepegang' maka akan ditangani pekerja lain setelannya.
Tapi dia tidak ingin rutinintas ini membuatnya menjadi murni 100% robot. Dia tidak ingin rutinitas tsb membikin otaknya 'kaku'. Bukan utk diperhatikan krn biasanya memang tidak diperhatikan. Dia hanya mengukur. Hari ini dia bisa dapat 10 dus, besok harus 12. Pd akhirnya dia bisa mendapatkan 30 dus dimana pekerja lain rata2 hanya 15 dus. 2 x lipatnya. Akhirnya dia mendapat penghargaan dan dipromosikan.
Mengukur jangan dipikir harus selalu yg besar2 dan wah. Di toko, sy meminta pegawai selain mencatat penjualan hari itu, juga untuk mencatat jumlah orang yg masuk walo belum tentu beli. Sy minta untuk mencatat leads. Cukup dg batang2 kayak klo kita ngitung angka hasil pertandingan bulu tangkis.
Biasanya hal ini dianggap sepele tp bagi sy sangat besar artinya. Krn sy bisa mangukur efektifitas suatu promosi dan ajaran yg diberikan oleh ABC. Umpama hari ini tercatat leads 30 orang, setiap hari dicatat, kemudian dibuat rata2 terserah per minggu atau per bulan. Didapat rata2 leads 25 orang. Lalu sy bikin promosi 'gratis rental vcd kartun selama seminggu utk minimal pembelian Rp 150.000' dan membuat spanduk yg lebih mencolok mata. Diukur lagi. Bulan berikutnya leads nya naik menjadi 40. Nah artinya promosi dan kreatifitas kita berhasil. Apalagi kemudian jika kita juga bisa mencatat convertion-nya yaitu dari orang yg datang (leads) berapa yg akhirnya beli (terjadi transaksi). Dari sini kita bisa buat prosentasenya. Bikin kreatifitas baru lagi, ukur lagi.
Merepotkan ? tergantung. Krn skala bisnis sy masih kecil mungkin memang hal ini mudah dilakukan. Namun semua bisa dibuat sistemnya. Bisnis online juga begitu. Berapa yg sms dan call ke kita hanya sekedar nanyain produk padahal belum tentu beli. Pasang iklan di NOVA, ukur lagi. Naik gak yg sms dan call, klo naek berarti promosi di NOVA emang bagus. Yg penting kita mengukur. Test and measure.
Mari mengukur :)
Wassalam.
Test and measure
Satu metode dalam bisnis yg teramat penting. Pak Roni seringkali menyebutkan hal ini, begitu juga coaching dari Action Bussiness Coach (ABC). Hal ini menjadi penting krn inilah yg bisa dijadikan barometer bisnis kita, gimana kita tau apakah bisnis kita maju atau tidak, berkembang atau stagnan.
Sy pernah mendapat cerita mengenai seseorang yg SELALU MENGUKUR. Jadi dia bekerja di suatu pabrik tradisional yg memproduksi suatu alat secara massal. Pekerjaan sangat teramat rutin banget sekali :) Dia cuma memberi tutup suatu kotak yg berjalan di 'walking-belt'. Memang masih manual. Pekerja2 lain yg saking rutinnya pekerjaan ya begitu2 aja : ambil tutup disampingnya, pegang dus sesaat, pasang penutup, letakkan lagi dusnya. Done. Klo satu dus gak 'kepegang' maka akan ditangani pekerja lain setelannya.
Tapi dia tidak ingin rutinintas ini membuatnya menjadi murni 100% robot. Dia tidak ingin rutinitas tsb membikin otaknya 'kaku'. Bukan utk diperhatikan krn biasanya memang tidak diperhatikan. Dia hanya mengukur. Hari ini dia bisa dapat 10 dus, besok harus 12. Pd akhirnya dia bisa mendapatkan 30 dus dimana pekerja lain rata2 hanya 15 dus. 2 x lipatnya. Akhirnya dia mendapat penghargaan dan dipromosikan.
Mengukur jangan dipikir harus selalu yg besar2 dan wah. Di toko, sy meminta pegawai selain mencatat penjualan hari itu, juga untuk mencatat jumlah orang yg masuk walo belum tentu beli. Sy minta untuk mencatat leads. Cukup dg batang2 kayak klo kita ngitung angka hasil pertandingan bulu tangkis.
Biasanya hal ini dianggap sepele tp bagi sy sangat besar artinya. Krn sy bisa mangukur efektifitas suatu promosi dan ajaran yg diberikan oleh ABC. Umpama hari ini tercatat leads 30 orang, setiap hari dicatat, kemudian dibuat rata2 terserah per minggu atau per bulan. Didapat rata2 leads 25 orang. Lalu sy bikin promosi 'gratis rental vcd kartun selama seminggu utk minimal pembelian Rp 150.000' dan membuat spanduk yg lebih mencolok mata. Diukur lagi. Bulan berikutnya leads nya naik menjadi 40. Nah artinya promosi dan kreatifitas kita berhasil. Apalagi kemudian jika kita juga bisa mencatat convertion-nya yaitu dari orang yg datang (leads) berapa yg akhirnya beli (terjadi transaksi). Dari sini kita bisa buat prosentasenya. Bikin kreatifitas baru lagi, ukur lagi.
Merepotkan ? tergantung. Krn skala bisnis sy masih kecil mungkin memang hal ini mudah dilakukan. Namun semua bisa dibuat sistemnya. Bisnis online juga begitu. Berapa yg sms dan call ke kita hanya sekedar nanyain produk padahal belum tentu beli. Pasang iklan di NOVA, ukur lagi. Naik gak yg sms dan call, klo naek berarti promosi di NOVA emang bagus. Yg penting kita mengukur. Test and measure.
Mari mengukur :)
Wassalam.