Assalamu'alaikum wr wb.
Sy mendapat PR seminar Lucky Factor 1 hari sebelum acara diselenggarakan padahal pengerjaan normalnya diharapkan 1 minggu sebelumnya. Sy mendapatkan infonya dari mbak Roess sewaktu ngobrol by phone.
PR nya adalah menyisihkan 20% dari pendapatan kita. Setelah itu lakukan pemantauan apa yg terjadi dan kita alami sejak kita melaksanakannya.
That's simple.
Tp ternyata implementasinya cukup sulit. Pd awalnya sy malah gak ngerti apakah yg dimaksuk 20% dari pendapatan itu adalah omset, profit atau apa. BAru setelah mengikuti seminarnya sy baru tau bahwa yg dimaksud pendapatan adalah gross income. Iya juga sih, klo sampe omset yg dimaksud maka catatan keuangan akan amburadul nih :)
Tp kembali ke awal tulisan bahwa sy mendapatkan PR tsb persis 1 hari sebelum seminar, malah kurang. Jd sy gak cukup waktu utk segera menghitung pendapatan hari itu untuk kemudian disisihkan 20% nya, sori klo excuse.
Maka besoknya, pd hari H pelaksanaan, terutama sewaktu keberangkatan sy ke lokasi acara ... sy secara spontan melakukan charity2 dadakan, ngejar target alias kejar tayang ceritanya. Sy yg biasanya ngasih pengemis lampu merah maksimal Rp. 2000,- malah kebanyakan Rp. 1000,- dan minimal utk polisi cepek Rp. 500,- ... sore itu sepanjang lampu merah sy memberikan minimal Rp. 10.000. Mohon maaf tanpa bermaksud riya.
Puncaknya adalah pd saat sy memberikan seorang pengemis lelaki tua di lampu merah sebuah perempatan senilai Rp. 20.000. Blio menangis dan mengucapkan doa yg panjang sekali buat sy spt semoga panjang umur, diluaskan rejeki, sehar selalu dll. Hingga lampu berwarna hijau, sang kakek masih tetap melantunkan doanya. Sy sempat gak enak krn harus segera jalan dan menutup jendela. Sy hanya bisa berucap 'terima kasih, kek. Amin. Semoga bermanfaat'.
Entah kebetulan atau tidak, selepas itu sepanjang perempatan yg ada 'traffic light' semuanya hijau ketika sy lewat dan jalan2 yg biasanya macet sore itu menurut sy lebih lancar dari biasanya. Sekali lagi entah kebetulan atau hanya perasaan sy aja, but it's happened. Hal lainnya, ditengah acara spt biasa sy call rumah utk sekedar menanyakan kabar dan sy menjadi terkejut tatkala istri bilang bahwa omset toko hari itu ditutup sebesar 3 kali lipat dari biasanya. Alhamdulillah. Subhanallah.
Yah, itulah sekedar sharing sy mengenai luck factor yg mudah2an bisa bermanfaat buat semua. So, memberilah maka engkau kan menerima lebih. Amin.
Wassalam.
-ekojune-
Sy mendapat PR seminar Lucky Factor 1 hari sebelum acara diselenggarakan padahal pengerjaan normalnya diharapkan 1 minggu sebelumnya. Sy mendapatkan infonya dari mbak Roess sewaktu ngobrol by phone.
PR nya adalah menyisihkan 20% dari pendapatan kita. Setelah itu lakukan pemantauan apa yg terjadi dan kita alami sejak kita melaksanakannya.
That's simple.
Tp ternyata implementasinya cukup sulit. Pd awalnya sy malah gak ngerti apakah yg dimaksuk 20% dari pendapatan itu adalah omset, profit atau apa. BAru setelah mengikuti seminarnya sy baru tau bahwa yg dimaksud pendapatan adalah gross income. Iya juga sih, klo sampe omset yg dimaksud maka catatan keuangan akan amburadul nih :)
Tp kembali ke awal tulisan bahwa sy mendapatkan PR tsb persis 1 hari sebelum seminar, malah kurang. Jd sy gak cukup waktu utk segera menghitung pendapatan hari itu untuk kemudian disisihkan 20% nya, sori klo excuse.
Maka besoknya, pd hari H pelaksanaan, terutama sewaktu keberangkatan sy ke lokasi acara ... sy secara spontan melakukan charity2 dadakan, ngejar target alias kejar tayang ceritanya. Sy yg biasanya ngasih pengemis lampu merah maksimal Rp. 2000,- malah kebanyakan Rp. 1000,- dan minimal utk polisi cepek Rp. 500,- ... sore itu sepanjang lampu merah sy memberikan minimal Rp. 10.000. Mohon maaf tanpa bermaksud riya.
Puncaknya adalah pd saat sy memberikan seorang pengemis lelaki tua di lampu merah sebuah perempatan senilai Rp. 20.000. Blio menangis dan mengucapkan doa yg panjang sekali buat sy spt semoga panjang umur, diluaskan rejeki, sehar selalu dll. Hingga lampu berwarna hijau, sang kakek masih tetap melantunkan doanya. Sy sempat gak enak krn harus segera jalan dan menutup jendela. Sy hanya bisa berucap 'terima kasih, kek. Amin. Semoga bermanfaat'.
Entah kebetulan atau tidak, selepas itu sepanjang perempatan yg ada 'traffic light' semuanya hijau ketika sy lewat dan jalan2 yg biasanya macet sore itu menurut sy lebih lancar dari biasanya. Sekali lagi entah kebetulan atau hanya perasaan sy aja, but it's happened. Hal lainnya, ditengah acara spt biasa sy call rumah utk sekedar menanyakan kabar dan sy menjadi terkejut tatkala istri bilang bahwa omset toko hari itu ditutup sebesar 3 kali lipat dari biasanya. Alhamdulillah. Subhanallah.
Yah, itulah sekedar sharing sy mengenai luck factor yg mudah2an bisa bermanfaat buat semua. So, memberilah maka engkau kan menerima lebih. Amin.
Wassalam.
-ekojune-