Pertanyaan dari pak Sonny :
Ass Wr Wb,
Saya baru join di milis TDA ini selama kurang lebih sebulan. Saya cuma ingin share tentang apa yang saya rasakan sebagai member baru di milis ini, apalagi setiap hari selalu ada member baru yang join ke milis ini dengan berbagai macam latar belakang, persepsi dan pengharapan yang berbeda2 tentang TDA.
Terus terang, dalam membaca milis TDA ini saya mengalami "information overloaded" dan pada posisi seperti ini biasanya efektifitas & efisiensi seseorang dalam mengelola informasi yang diterimanya menjadi turun dan kesulitan dalam menentukan skala prioritas mana yang harus didahulukan dan paling cocok untuk kompetensi dan cita2 yang dimilikinya dan meleverage nya secara optimal.
Jawaban :
Assalamu'alaikum wr. wb.
Wah, terima kasih atas masukan dan perhatiannya mas Sonny.
Saya selaku salah satu moderator TDA sebagai subject pertanyaan mas Sonny akan mencoba menjawab, tentu dengan segala keterbatasan yang ada karena sejatinya saya sendiri bukan termasuk founder tapi 'salah satu member awal'. :) ... dan mohon maaf klo cukup panjang penjabarannya.
Kami sangat mengerti kebingungan yang dialami para member baru. Melimpahnya informasi memang justru bisa menjadi penyebabnya. Tapi kata pak Roni ini termasuk 'happy problem', sama halnya melimpahnya pelanggan tapi gak punya tambahan modal atau sistem distribusi usahanya belum bagus. Daripada sepi informasi :).
Maksudnya adalah dengan banyaknya informasi yang beragam diharapkan bisa memenuhi kebutuhan member baru yang beragam pula. Selama sesuai dengan kurikulum TDA yaitu DSA (Dream-Strategi-Action) yang satu sama lain tak terpisahkan dan sama pentingnya.
DREAM
Tujuannya adalah untuk memetakan tujuan/goal dari usaha yang dilakukan, apa yang menjadi keinginan kita agar tercapai. Laksana paku yang tertancap di dinding di depan, agar kita tetap fokus dan sebagai affirmasi (penguatan tujuan).
Kegiatan yang masuk kurikulum ini adalah perubahan mind-set yaitu perubahan dari pola pikir sebagai karyawan menjadi pengusaha yang sudah sama2 kita tau jauh beda terutama mengenai 'comfort-zone' dan daya tahan-nya. Dan sayangnya ini modal utama, karena mind-set lah sebagai penentu awal kesuksesan seorang pengusaha.
Bentuk kegiatannya lebih untuk mengisi otak kita atau ke arah spritualitas. Contoh kegiatan yang pernah dialksanakan adalah :
- Nonton bareng film The Secret
- Bedah buku Master Your Mind Design Your Destiny-nya Adam Khoo
- Seminar Luck Factor
- Bedah buku Quantum Ikhlas by Erbe Sentanu (terbaru)
- Termasuk didalamnya pengajian yang diselenggarakan TDA Qolbun Salim secara rutin.
STRATEGY
Tujuannya untuk memikirkan dan memilih usaha apa yang hendak dilakukan untuk membuat nyata mimpi tersebut bagi yang belum punya usaha (TDA=to do action). Bagi yang sudah punya usaha, apa yang harus dilakukan untuk memajukan dan mengembangkan usahanya (TDA=take double action).
Ibarat tali yang diikat pada paku yang sudah kita tancapkan tadi, diharapkan bisa menjaga konsitensi kita agar gak salah arah, gak nyasar, ada 'guide'-nya. Tetap fokus, istiqomah. Ini hal terberat kedua karena keberhasilan seorang pengusaha adalah kesabaran dan ketabahannya. Yang mampu cepat bangkit jika mengalami 'proses pembelajaran'.
Bentuk kegiatan contohnya kebanyakan adalah yang bekerjasama dengan Action Bussiness Coach (ABC) yang dulu Action International, merupakan pelatihan bisnis yang didirikan Brad Sugar.
- Main bersama Leverage Game
- Seminar 5 Ways to Increase Your Profit
- Seminar 6 Steps for Better Bussiness
- Bussiness Coaching
- Termasuk kegiatan Mastermind, TDA Bussiness Conference, TDA Bussiness Clinic dan TDA Resource
ACTION
Nah ini mah gak usah panjang lebar lah penjelasannya. Udah pasti yang paling utama, penting, inti dll. Yang paling berat tapi semua diatas gak ada apa2nya klo gak dijalankan. Paku yang ditancapkan dan tali yang diikatkan gak ada gunanya klo kita gak melangkah, di step pertama.
Knowledge is Important but Applied Knowlede is More Important ... Words Can Inspire, Thoughts Can Provoke, But Only "Action" Brings You Closer To Your Dreams ... Take Action Miracle Happen, No Action Nothing Happen ... adalah kata2 yang sering didengungkan Jendral TDA, para Panglima dan provokator. Dan sudah banyak yang membuktikannya.
Disinilah dibentuk TDA interest grup seperti TDA IT, TDA Internet Marketing, TDA Properti dll dengan harapan member bisa menemukan, berdikusi pada bidang bisnis yang sama untuk kemudian 'take action'.
Dengan banyaknya informasi beragam yang berseliweran, member terutama yang baru bisa segera menangkap kebutuhannya, memfilter sesuai keinginan dan interest-nya. Mau tau tentang Dream, baca postingan pak Fauzi, pak Yusef, pak Ikhwan, pak Wuryanano, pak Bayu Gawtama dll, ikuti kegiatan yang terkait. Mau tau tentang Strategy, baca postingan pak Ryad Kusuma, pak Rosihan dll terutama yang berkenaan dengan marketing, detail retail dll, ikuti mastermind. Mau tau tentang Action baca postingannya pak Hadi sang provokator sejati, juga pak Faif, mbak Roess, mbak Doris dll. Selain tentu postingan2 lain dari para founder dan member yang bermanfaat. Dan tentu ikuti kegiatan2 TDA yang sudah pasti non-profit, meminimalisir biaya, jika perlu gratis Contoh bisa dibandingkan ikut seminar Quantum Ikhlas-nya pak Erbe Sentanu yang Rp. 2.5 juta per orang dengan TDA yang maksimal Rp. 100 ribu :) atau Leverage Game yang untuk umum Rp. 350 ribu tapi TDA hanya Rp. 150 ribu.
Q:
1. Bagaimana semua TDA interest group (saya sebut begitu) saling bersinergi untuk mencapai visi & misi tersebut. Road map nya kayak apa sih.......
A:
Sinergi yang paling banyak ditemukan adalah sinergi individu usaha masing2. Contoh pak Hadi yang memberikan kemudahan kepada member yang berminat pada produknya atau pada acara seminar yang menyediakan konsumsi dari TDA Food dan EO nya TDA EO serta diselenggarakan oleh TDA Property. Road map secara kaku tidak ada karena TDA sendiri belum berbentuk badan hukum, organisasi atau apapun. Tidak ada struktur organisasi-nya, hanya komunitas. Namun terus diupayakan agar ter-koordinasi dengan baik dan ada penanggungjawabnya.
Q:
2. Apakah bisa di share schedule dari pertemuan2 TDA interest group itu di milis ini, misalnya dalam bentuk calendar event dan bisa diakses semua orang. Saya ambil contoh TDA Finance. Bagaimanakah sifat keanggotaan TDA Finance ?? Terbuka/tertutup. .?? Karena saya ingat ada yang kirim email via milis untuk janjian ketemuan TDA Finance di Gedung BNI (saya lupa yang kirim siapa saking banyaknya e-mail yang masuk tiap hari) dan dari e-mail tersebut sepertinya TDA Finance ini sudah cukup established (perspesi saya). Begitu juga TDA2 lainnya....
A:
Sangat tergantung pada TDA interest grup terkait. Contoh TDA IT sering mengadakan kerjasama tender, dan hal ini tidak di posting di milis utama TDA. Informasi mengenai kegiatan biasanya ada di milist seperti tawaran buka kios sepatu bareng atau pertemuan mastermind Jakarta Timur. Sifat keanggotaan TDA Finance adalah tertutup karena merupakan wadah bagi para aktivis-nya, yang bersedia mengurus dan menjadi penanggungjawab-nya. Tujuan TDA Finance sendiri adalah Insya Allah untuk menyediakan bantuan permodalan bagi member. Jadi bukan wadah untuk member yang bergerak atau berminat pada bidang bisnis Finance. Sama halnya dengan TDA EO, TDA Peduli, TDA Qolbun Salim, TDA Media dan TDA Resource.
Q:
3. Apakah ada contact person untuk masing2 interest group itu sebagai tempat bertanya dan diskusi sehingga model coaching clinic via e-mail bisa berjalan. Pertanyaan ini muncul agar setiap orang bisa efektif mencari informasi sesuai interestnya dan dengan mudah bisa mengetahui siapa yang bisa dijadikan partner diskusinya.
A:
Karena masih berbentuk komunitas dan tanpa ada struktur organisasi maka otomatis kepengurusan interest grup TDA adalah sukarela. Artinya ditodong oleh Jendral TDA untuk menjadi contact person sehingga bisa jadi ada lebih dari 1 orang yang menjadi contact person. Contoh TDA Qolbun Salim digawangi oleh pak Hantiar, pak Dwi dan pak Hidayat, belakangan masuk pak Syam (membuktikan bahwa masih terbuka lowongan bagi yang berminat menjadi pengurus). TDA IT berada dibawah koordinasi pak Iim, TDA Finance oleh pak Asep, TDA Edu oleh mbak Mutia, TDA Peduli oleh Anria, TDA Food oleh mbak Roess, TDA Properti oleh pak Tatang dll. Insya Allah akan dibentuk susunan yang lebih rapi lengkap dengan data2 pendukung.
Q:
4. Sekedar usulan pak moderator, mungkin dengan meniru milis migas indonesia, disitu ada presentasi singkat tentang milis migas indonesia, apa saja infrastruktur yang mereka miliki, setiap sub milis ada contact poersonnya, apa target mereka ke depan dll dll.....sehingga kami anggota baru ini bisa mengambil & memanfaatkan informasi secara tepat guna (mungkin gak perlu sampai secanggih itu ya...??)
A:
Saya sudah dapat gambaran milis migas dari mas Anton Witono yang juga member TDA dan menurut saya memang bagus. Semoga kami bisa ATM-kan yang bagus2nya ya :).
Kesimpulan :
TDA adalah komunitas bisnis.
TDA adalah jaringan kerja.
TDA adalah action dan sharing oriented.
Menghindari banyak diskusi dan teori.
Keikhlasan memberi dan silahturahmi adalah kekuatan TDA.
Milis hanyalah sebagai sarana kemudahan komunikasi dan penyebaran informasi.
Tidak ada kopdar karena bisa setiap bulan, minggu bahkan hari pertemuan offline.
Demikian penjelasan panjang lebar ini semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
Wassalam.
-Eko June-
Ass Wr Wb,
Saya baru join di milis TDA ini selama kurang lebih sebulan. Saya cuma ingin share tentang apa yang saya rasakan sebagai member baru di milis ini, apalagi setiap hari selalu ada member baru yang join ke milis ini dengan berbagai macam latar belakang, persepsi dan pengharapan yang berbeda2 tentang TDA.
Terus terang, dalam membaca milis TDA ini saya mengalami "information overloaded" dan pada posisi seperti ini biasanya efektifitas & efisiensi seseorang dalam mengelola informasi yang diterimanya menjadi turun dan kesulitan dalam menentukan skala prioritas mana yang harus didahulukan dan paling cocok untuk kompetensi dan cita2 yang dimilikinya dan meleverage nya secara optimal.
Jawaban :
Assalamu'alaikum wr. wb.
Wah, terima kasih atas masukan dan perhatiannya mas Sonny.
Saya selaku salah satu moderator TDA sebagai subject pertanyaan mas Sonny akan mencoba menjawab, tentu dengan segala keterbatasan yang ada karena sejatinya saya sendiri bukan termasuk founder tapi 'salah satu member awal'. :) ... dan mohon maaf klo cukup panjang penjabarannya.
Kami sangat mengerti kebingungan yang dialami para member baru. Melimpahnya informasi memang justru bisa menjadi penyebabnya. Tapi kata pak Roni ini termasuk 'happy problem', sama halnya melimpahnya pelanggan tapi gak punya tambahan modal atau sistem distribusi usahanya belum bagus. Daripada sepi informasi :).
Maksudnya adalah dengan banyaknya informasi yang beragam diharapkan bisa memenuhi kebutuhan member baru yang beragam pula. Selama sesuai dengan kurikulum TDA yaitu DSA (Dream-Strategi-Action) yang satu sama lain tak terpisahkan dan sama pentingnya.
DREAM
Tujuannya adalah untuk memetakan tujuan/goal dari usaha yang dilakukan, apa yang menjadi keinginan kita agar tercapai. Laksana paku yang tertancap di dinding di depan, agar kita tetap fokus dan sebagai affirmasi (penguatan tujuan).
Kegiatan yang masuk kurikulum ini adalah perubahan mind-set yaitu perubahan dari pola pikir sebagai karyawan menjadi pengusaha yang sudah sama2 kita tau jauh beda terutama mengenai 'comfort-zone' dan daya tahan-nya. Dan sayangnya ini modal utama, karena mind-set lah sebagai penentu awal kesuksesan seorang pengusaha.
Bentuk kegiatannya lebih untuk mengisi otak kita atau ke arah spritualitas. Contoh kegiatan yang pernah dialksanakan adalah :
- Nonton bareng film The Secret
- Bedah buku Master Your Mind Design Your Destiny-nya Adam Khoo
- Seminar Luck Factor
- Bedah buku Quantum Ikhlas by Erbe Sentanu (terbaru)
- Termasuk didalamnya pengajian yang diselenggarakan TDA Qolbun Salim secara rutin.
STRATEGY
Tujuannya untuk memikirkan dan memilih usaha apa yang hendak dilakukan untuk membuat nyata mimpi tersebut bagi yang belum punya usaha (TDA=to do action). Bagi yang sudah punya usaha, apa yang harus dilakukan untuk memajukan dan mengembangkan usahanya (TDA=take double action).
Ibarat tali yang diikat pada paku yang sudah kita tancapkan tadi, diharapkan bisa menjaga konsitensi kita agar gak salah arah, gak nyasar, ada 'guide'-nya. Tetap fokus, istiqomah. Ini hal terberat kedua karena keberhasilan seorang pengusaha adalah kesabaran dan ketabahannya. Yang mampu cepat bangkit jika mengalami 'proses pembelajaran'.
Bentuk kegiatan contohnya kebanyakan adalah yang bekerjasama dengan Action Bussiness Coach (ABC) yang dulu Action International, merupakan pelatihan bisnis yang didirikan Brad Sugar.
- Main bersama Leverage Game
- Seminar 5 Ways to Increase Your Profit
- Seminar 6 Steps for Better Bussiness
- Bussiness Coaching
- Termasuk kegiatan Mastermind, TDA Bussiness Conference, TDA Bussiness Clinic dan TDA Resource
ACTION
Nah ini mah gak usah panjang lebar lah penjelasannya. Udah pasti yang paling utama, penting, inti dll. Yang paling berat tapi semua diatas gak ada apa2nya klo gak dijalankan. Paku yang ditancapkan dan tali yang diikatkan gak ada gunanya klo kita gak melangkah, di step pertama.
Knowledge is Important but Applied Knowlede is More Important ... Words Can Inspire, Thoughts Can Provoke, But Only "Action" Brings You Closer To Your Dreams ... Take Action Miracle Happen, No Action Nothing Happen ... adalah kata2 yang sering didengungkan Jendral TDA, para Panglima dan provokator. Dan sudah banyak yang membuktikannya.
Disinilah dibentuk TDA interest grup seperti TDA IT, TDA Internet Marketing, TDA Properti dll dengan harapan member bisa menemukan, berdikusi pada bidang bisnis yang sama untuk kemudian 'take action'.
Dengan banyaknya informasi beragam yang berseliweran, member terutama yang baru bisa segera menangkap kebutuhannya, memfilter sesuai keinginan dan interest-nya. Mau tau tentang Dream, baca postingan pak Fauzi, pak Yusef, pak Ikhwan, pak Wuryanano, pak Bayu Gawtama dll, ikuti kegiatan yang terkait. Mau tau tentang Strategy, baca postingan pak Ryad Kusuma, pak Rosihan dll terutama yang berkenaan dengan marketing, detail retail dll, ikuti mastermind. Mau tau tentang Action baca postingannya pak Hadi sang provokator sejati, juga pak Faif, mbak Roess, mbak Doris dll. Selain tentu postingan2 lain dari para founder dan member yang bermanfaat. Dan tentu ikuti kegiatan2 TDA yang sudah pasti non-profit, meminimalisir biaya, jika perlu gratis Contoh bisa dibandingkan ikut seminar Quantum Ikhlas-nya pak Erbe Sentanu yang Rp. 2.5 juta per orang dengan TDA yang maksimal Rp. 100 ribu :) atau Leverage Game yang untuk umum Rp. 350 ribu tapi TDA hanya Rp. 150 ribu.
Q:
1. Bagaimana semua TDA interest group (saya sebut begitu) saling bersinergi untuk mencapai visi & misi tersebut. Road map nya kayak apa sih.......
A:
Sinergi yang paling banyak ditemukan adalah sinergi individu usaha masing2. Contoh pak Hadi yang memberikan kemudahan kepada member yang berminat pada produknya atau pada acara seminar yang menyediakan konsumsi dari TDA Food dan EO nya TDA EO serta diselenggarakan oleh TDA Property. Road map secara kaku tidak ada karena TDA sendiri belum berbentuk badan hukum, organisasi atau apapun. Tidak ada struktur organisasi-nya, hanya komunitas. Namun terus diupayakan agar ter-koordinasi dengan baik dan ada penanggungjawabnya.
Q:
2. Apakah bisa di share schedule dari pertemuan2 TDA interest group itu di milis ini, misalnya dalam bentuk calendar event dan bisa diakses semua orang. Saya ambil contoh TDA Finance. Bagaimanakah sifat keanggotaan TDA Finance ?? Terbuka/tertutup. .?? Karena saya ingat ada yang kirim email via milis untuk janjian ketemuan TDA Finance di Gedung BNI (saya lupa yang kirim siapa saking banyaknya e-mail yang masuk tiap hari) dan dari e-mail tersebut sepertinya TDA Finance ini sudah cukup established (perspesi saya). Begitu juga TDA2 lainnya....
A:
Sangat tergantung pada TDA interest grup terkait. Contoh TDA IT sering mengadakan kerjasama tender, dan hal ini tidak di posting di milis utama TDA. Informasi mengenai kegiatan biasanya ada di milist seperti tawaran buka kios sepatu bareng atau pertemuan mastermind Jakarta Timur. Sifat keanggotaan TDA Finance adalah tertutup karena merupakan wadah bagi para aktivis-nya, yang bersedia mengurus dan menjadi penanggungjawab-nya. Tujuan TDA Finance sendiri adalah Insya Allah untuk menyediakan bantuan permodalan bagi member. Jadi bukan wadah untuk member yang bergerak atau berminat pada bidang bisnis Finance. Sama halnya dengan TDA EO, TDA Peduli, TDA Qolbun Salim, TDA Media dan TDA Resource.
Q:
3. Apakah ada contact person untuk masing2 interest group itu sebagai tempat bertanya dan diskusi sehingga model coaching clinic via e-mail bisa berjalan. Pertanyaan ini muncul agar setiap orang bisa efektif mencari informasi sesuai interestnya dan dengan mudah bisa mengetahui siapa yang bisa dijadikan partner diskusinya.
A:
Karena masih berbentuk komunitas dan tanpa ada struktur organisasi maka otomatis kepengurusan interest grup TDA adalah sukarela. Artinya ditodong oleh Jendral TDA untuk menjadi contact person sehingga bisa jadi ada lebih dari 1 orang yang menjadi contact person. Contoh TDA Qolbun Salim digawangi oleh pak Hantiar, pak Dwi dan pak Hidayat, belakangan masuk pak Syam (membuktikan bahwa masih terbuka lowongan bagi yang berminat menjadi pengurus). TDA IT berada dibawah koordinasi pak Iim, TDA Finance oleh pak Asep, TDA Edu oleh mbak Mutia, TDA Peduli oleh Anria, TDA Food oleh mbak Roess, TDA Properti oleh pak Tatang dll. Insya Allah akan dibentuk susunan yang lebih rapi lengkap dengan data2 pendukung.
Q:
4. Sekedar usulan pak moderator, mungkin dengan meniru milis migas indonesia, disitu ada presentasi singkat tentang milis migas indonesia, apa saja infrastruktur yang mereka miliki, setiap sub milis ada contact poersonnya, apa target mereka ke depan dll dll.....sehingga kami anggota baru ini bisa mengambil & memanfaatkan informasi secara tepat guna (mungkin gak perlu sampai secanggih itu ya...??)
A:
Saya sudah dapat gambaran milis migas dari mas Anton Witono yang juga member TDA dan menurut saya memang bagus. Semoga kami bisa ATM-kan yang bagus2nya ya :).
Kesimpulan :
TDA adalah komunitas bisnis.
TDA adalah jaringan kerja.
TDA adalah action dan sharing oriented.
Menghindari banyak diskusi dan teori.
Keikhlasan memberi dan silahturahmi adalah kekuatan TDA.
Milis hanyalah sebagai sarana kemudahan komunikasi dan penyebaran informasi.
Tidak ada kopdar karena bisa setiap bulan, minggu bahkan hari pertemuan offline.
Demikian penjelasan panjang lebar ini semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
Wassalam.
-Eko June-