Pasar Seni

Assalamu'alaikum wr. wb.

Beberapa hari yang lalu saya bersama keluarga tercinta jalan2 ke Pasar Seni Ancol. Ya, untuk sekali lagi menghabiskan liburan anak yang akan habis dan refreshing setelah selama 2 hari melakukan perombakan besar display toko.

Kebetulan pada saat itu ternyata ada acara Asean Fair. Tujuan yang saya tangkap adalah menunjukkan seni negara2 tetangga baik dalam hal pakaian maupun makanan karena disana ada stand2 yang diisi oleh negara2 tersebut. Dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Indonesia pak Hasan Wirayuda (bahkan kepala anak saya sempat dielus hehe segitu bangganya).

Anak saya yang pertama lalu mengikuti lomba mewarnai dan alhamdulillah gak menang :) karena memang gak ada perencaaan awal, hanya ingin berpastisipasi. Dan melampiaskan jiwa seni yang ternyata menurun dari saya.

Ya, Pasar Seni adalah suatu kenangan tersendiri. Disinilah sewaktu saya kecil sering diajak orang tua, untuk melihat kerajinan dan hasil karya orang2 seni Indonesia. Setiap kali saya kesini selalu ada rasa bahagia yang membuncah. Saya memang menyukai seni, bahkan dulu sempat ingin jadi pelukis dan belajar ke Bali atau minimal jadi arsitek atau interior designer tapi urung karena masuk STM nya malah jurusan elektronika bukan bangunan gedung :). Sampai kinipun bisa 2 bulan sekali jika ke Ancol saya pasti hanya ke laut kemudian ke Pasar Seni.

Kembali ke Pasar Seni saat ini. Pada saat Asean Fair tersebut saya ambil semua brosur yang ada di stand2 tersebut. Ya, entah kenapa saya paling suka mengumpulkan brosur2 ketika menghadiri pameran. Saking banyaknya koleksi brosur kadang istri suka ngomel karena memenuhi rak buku :).

Dari brosur saya kadang bisa melihat ilmu. Dari brosur negara Jepang contohnya, saya bisa mendapatkan info robot paling mutakhir yang diciptakan negara tersebut yang sudah berhasil menciptakan humanoid, robot yang sesensitif manusia gerakannya. Saya juga bisa melihat keindahan pemandangan Jepang, Insya Allah sebagai visualisasi seandainya bisnis saya bisa merambah mancanegara dan saya akhirnya bisa mengunjungi lokasi2 seperti yang terlihat di foto dalam brosur tersebut. Saya juga minimal bisa mencontoh brosur mana yang baik, yang eye catching sehingga orang sayang jika langsung membuangnya, yang isinya bisa menyentuh emosi. Hal mana bisa dipraktekkan pada saat kita bikin brosur buat bisnis kita.

Wah koq jadi ngelantur ngomongin brosur ya.

Pokoknya bagi saya dan mudah2an bagi rekan lain, Pasar Seni bisa dijadikan alternatif lokasi untuk refreshing. Melepas segala kepenatan bergulat dalam bisnis dan aktivitas lainnya. Suasananya tenang, adem dengan banyaknya pohon, angin semilir dari pinggiran laut masih bisa terasa melambaikan helai rambut, bisa melihat lukisan2 nan indah dan yang pasti selain lokasinya dekat juga murah meriah terutama buat saya hehe.

Wassalam.

-Eko June-

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post