Assalamu'alaikum wr. wb.
Saya suka nonton, film apa aja. Dari komedi, drama bahkan animasi. Kadang juga yang genre-nya spionase walau sebenarnya rada berat dan perlu mikir :).
Film spionase yang paling legendaris jelas adalah James Bond. Dari jaman jadul ampe sekarang masih terus dibuat. Lalu ada Mission Imposible, XXX dll. Pekerjaan tokoh utamanya jelas adalah sebagai mata2 atau spy.
Sudah diketahui secara umum bahwa perihal spy ini berlaku juga dalam bisnis atau katakanlah dagang. Selama ini yang saya tahu terjadi dalam bisnis berskala besar. Itulah sebabnya banyak usaha yang menutup rapat2 produk atau jurus marketing terbaru yang akan mereka luncurkan, agar tidak bocor keluar duluan dan berbahaya jika diketahui kompetitor.
Nah yang saya baru tau ternyata hal ini juga bisa terjadi di usaha dagang skala kecil, seperti toko. Waktu ada sharing bersama pak Rosihan, beliau mengajak temannya yang berprofesi sebagai manajer salah satu gerai busana ternama yang ada di mall2 dan sebagian di pinggir jalan utama. Dia sharing banyak hal dan salah satunya adalah mengenai spy ini.
Ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa para pelalu usaha ritel melakukan kegiatan mengamati kompetitornya untuk mendapatkan informasi. Mereka mengirim orang2 yang berpura-pura sebagai pembeli. Hal utama yang mereka mata2i adalah harga. Jadi jika ada suatu produk yang mirip maka harga akan segera saling menyesuaikan. Dan lucunya masing2 bahkan sudah tau bahwa sedang dimata2i :). Mungkin karena sudah terbiasa, mereka bisa mengetahui jika seseorang adalah mata2 dari kompetitornya namun dibiarkan saja.
Untuk tujuan yang lain, ada juga yang sengaja mencoba mencaritahu bagaimana suatu usaha atau kompetitor menjalankan usahanya. Baik offline maupun online, mereka akan berpura-pura membeli atau membeli dalam jumlah sedikit untuk mengamati bagaimana prosedur yang diberlakukan, pelayanan seperti apa yang diberikan, bahkan ada yang melakukan 'aksi duduk'. Maksudnya bukan demo tapi duduk di sekitar toko yang diincar untuk diamati terutama suplier yang datang. Karena begitu selesai berurusan dengan toko itu maka supplier tersebut akan didatangi dan dilakukan pendekatan, apalagi tentu saja untuk bertanya-tanya, jika dirasa cocok, apakah bisa menjadi supplier mereka juga.
Saya sekali lagi gak akan menyatakan apakah cara seperti ini legal atau tidak. Namun dalam sisi yang positif yaitu agar kita bisa meningkatkan kinerja atau dalam kacamata bahwa bisnis adalah sama dengan peperangan dengan kompetitor maka Sun Tzu mengajarkan 'kenalilah musuhmu dengan baik'.
Memata-matai dan mengamati sama2 menggunakan mata. Selama berdagang maka kita tidak akan lepas dari hal ini. Mengamati bisa pula mengandung arti antisipasi, terhadap perubahan yang terjadi baik dari pasar, pelanggan dan kompetitor ... trend apa yang sedang berkembang saat ini. Jika tidak maka siap2 saja tergerus oleh persaingan.
Contoh paling sederhana dari manfaat 'mata-mata' ini adalah ketika kita baru akan mulai suatu usaha dan bingung dalam menetapkan harga jual produk dan jasa kita. Maka yang paling cepat dan sederhana pakai saja jurus mata-mata, lihat para pedagang yang menjual produk dan jasa yang sama dengan kita, berapa harga yang mereka terapkan. Beres. Kita bisa samakan, lebih murahkan atau bahkan lebih mahalkan jika memang itu pantas.
Contoh lain yang saya alami adalah ketika membangun toko online www.jilbab-balita.com. Ketika web lain memiliki cs (customer service) menggunakan yahoo messanger (YM) sebanyak dua atau lebih mengapa saya hanya satu ?. Karena manfaat online bussiness yang 'always online 24 hours' salah satunya terlihat melalui respon dari cs ini.
Jadi, jangan takut dimata-matai dan memata-matai. Dimata-matai artinya kita sudah pantas dianggap sebagai saingan, artinya dagangan atau pelayanan kita dianggap baik dan berpotensi menguasai pasar.
Bukan empat mata ! eh buka empat mata ! (termasuk mata kaki hehe).
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
Wassalam.
-Eko June-
0816102452
www.jilbab-anak.com
anda tidak perlu hebat untuk memulai
tapi anda harus memulai untuk menjadi hebat
Saya suka nonton, film apa aja. Dari komedi, drama bahkan animasi. Kadang juga yang genre-nya spionase walau sebenarnya rada berat dan perlu mikir :).
Film spionase yang paling legendaris jelas adalah James Bond. Dari jaman jadul ampe sekarang masih terus dibuat. Lalu ada Mission Imposible, XXX dll. Pekerjaan tokoh utamanya jelas adalah sebagai mata2 atau spy.
Sudah diketahui secara umum bahwa perihal spy ini berlaku juga dalam bisnis atau katakanlah dagang. Selama ini yang saya tahu terjadi dalam bisnis berskala besar. Itulah sebabnya banyak usaha yang menutup rapat2 produk atau jurus marketing terbaru yang akan mereka luncurkan, agar tidak bocor keluar duluan dan berbahaya jika diketahui kompetitor.
Nah yang saya baru tau ternyata hal ini juga bisa terjadi di usaha dagang skala kecil, seperti toko. Waktu ada sharing bersama pak Rosihan, beliau mengajak temannya yang berprofesi sebagai manajer salah satu gerai busana ternama yang ada di mall2 dan sebagian di pinggir jalan utama. Dia sharing banyak hal dan salah satunya adalah mengenai spy ini.
Ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa para pelalu usaha ritel melakukan kegiatan mengamati kompetitornya untuk mendapatkan informasi. Mereka mengirim orang2 yang berpura-pura sebagai pembeli. Hal utama yang mereka mata2i adalah harga. Jadi jika ada suatu produk yang mirip maka harga akan segera saling menyesuaikan. Dan lucunya masing2 bahkan sudah tau bahwa sedang dimata2i :). Mungkin karena sudah terbiasa, mereka bisa mengetahui jika seseorang adalah mata2 dari kompetitornya namun dibiarkan saja.
Untuk tujuan yang lain, ada juga yang sengaja mencoba mencaritahu bagaimana suatu usaha atau kompetitor menjalankan usahanya. Baik offline maupun online, mereka akan berpura-pura membeli atau membeli dalam jumlah sedikit untuk mengamati bagaimana prosedur yang diberlakukan, pelayanan seperti apa yang diberikan, bahkan ada yang melakukan 'aksi duduk'. Maksudnya bukan demo tapi duduk di sekitar toko yang diincar untuk diamati terutama suplier yang datang. Karena begitu selesai berurusan dengan toko itu maka supplier tersebut akan didatangi dan dilakukan pendekatan, apalagi tentu saja untuk bertanya-tanya, jika dirasa cocok, apakah bisa menjadi supplier mereka juga.
Saya sekali lagi gak akan menyatakan apakah cara seperti ini legal atau tidak. Namun dalam sisi yang positif yaitu agar kita bisa meningkatkan kinerja atau dalam kacamata bahwa bisnis adalah sama dengan peperangan dengan kompetitor maka Sun Tzu mengajarkan 'kenalilah musuhmu dengan baik'.
Memata-matai dan mengamati sama2 menggunakan mata. Selama berdagang maka kita tidak akan lepas dari hal ini. Mengamati bisa pula mengandung arti antisipasi, terhadap perubahan yang terjadi baik dari pasar, pelanggan dan kompetitor ... trend apa yang sedang berkembang saat ini. Jika tidak maka siap2 saja tergerus oleh persaingan.
Contoh paling sederhana dari manfaat 'mata-mata' ini adalah ketika kita baru akan mulai suatu usaha dan bingung dalam menetapkan harga jual produk dan jasa kita. Maka yang paling cepat dan sederhana pakai saja jurus mata-mata, lihat para pedagang yang menjual produk dan jasa yang sama dengan kita, berapa harga yang mereka terapkan. Beres. Kita bisa samakan, lebih murahkan atau bahkan lebih mahalkan jika memang itu pantas.
Contoh lain yang saya alami adalah ketika membangun toko online www.jilbab-balita.com. Ketika web lain memiliki cs (customer service) menggunakan yahoo messanger (YM) sebanyak dua atau lebih mengapa saya hanya satu ?. Karena manfaat online bussiness yang 'always online 24 hours' salah satunya terlihat melalui respon dari cs ini.
Jadi, jangan takut dimata-matai dan memata-matai. Dimata-matai artinya kita sudah pantas dianggap sebagai saingan, artinya dagangan atau pelayanan kita dianggap baik dan berpotensi menguasai pasar.
Bukan empat mata ! eh buka empat mata ! (termasuk mata kaki hehe).
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
Wassalam.
-Eko June-
0816102452
www.jilbab-anak.com
anda tidak perlu hebat untuk memulai
tapi anda harus memulai untuk menjadi hebat