Sharing Lokasi Kuliner



Assalamu'alaikum wr. wb.

Rasanya sedikit kurang ajar juga klo judulnya seperti ini karena saya merasa masih bayi untuk usaha berjenis kelamin kuliner ini dibandingkan para senior di bidang ini di TDA Bekasi seperti pak Dew, pak Ato, pak Imed, mbak Yami, pak Syamsu, pak Wisnu dll.

Namun ijinkan sedikit sharing walaupun mungkin sudah lama dipahami, sekali lagi maklum, orang baru di kuliner hehe. Siapa tau ada respon dari para pakar kuliner, malah bisa belajar banyak (hehe lagi).

Sebagai agen salah satu usaha makanan, selain tugas dan wewenang distribusi juga diamanahkan untuk survey lokasi atau memberikan rekomendasi masukan terhadap suatu lokasi bagi calon mitra. Tentu untuk kesuksesan bersama, karena suksesnya mitra juga menjadi sukses
agen.

Selama ini kita sama2 mengetahui bahwa salah satu faktor kunci sukses usaha adalah lokasi, lokasi dan lokasi. Dan selama ini pula saya hanya memahaminya dalam bidang retail fashion. Ada beberapa persamaan namun juga perbedaan mengenai lokasi ini pada bidang kuliner. Dan beberapa
sangat unik.

Contoh, untuk usaha kuliner, minimal yang saya ageni, lokasi di Alfamart dan Indomaret justru level rekomendasinya rendah. Loh, padahal kan selama ini justru kita mengincar lokasi disini toh ?. Namun berdasarkan pengalaman, jika tidak berada paling depan pelataran Alfamart atau Indomaret alias yang di pinggir jalan, lebih baik dipertimbangkan untuk tidak mengambilnya.

Alasannya ? Sebenarnya selain pengalaman juga sedikit asumsi bahwa orang ke Alfa dan Indomaret karena memiliki tujuan utama belanja kebutuhannya, bukan beli jajanan. Jikapun ada yang membeli, itu karena faktor 'impulse buying' yaitu proses pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya, bisa karena ingin mencoba, tiba2 pengen, iseng atau lainnya, atau memang sudah menjadi pelanggan setia.

Tapi sekali lagi ini hanyalah kasus yang masih perlu di analisa lebih lanjut karena bisa jadi ada yang sukses juga, jadi semoga gak menciutkan niat yang akan mengambil di lokasi ini. Belum lagi sangat tergantung pada produknya, target pasar yang diincar, harga dll. Hal ini jika pada jenis produk, target pasar dan harga pada usaha terkait di atas.

Lalu ada juga pelajaran bahwa lokasi yang bagus, minimal sekali lagi bagi jenis produk yang saya ageni, adalah di sekolah terutama SD dan SMP, di area orang turun-naik angkot, di depan gerbang perumahan atau kumpulan para pedagang jajanan. Jadi yang paling mantap adalah sudah di gerbang perumahan yang merupakan kumpulan pada pedagang jajanan, dimana menjadi area turun-naik angkot dan di sekitar atau belakang perumahan itu ada sekolahan, oh indahnya dunia :).

Lalu dari dulu saya selalu penasaran, seperti tulisan saya terdahulu di : http://ekojune.blogspot.com/2008/04/sayang-bisnis-tidak-hanya-membuka-toko.html.

Bahwa mengapa ada kios di pasar yang lokasinya strategis tapi kalah laku dengan kios lain yang lokasinya sebenarnya kurang strategis, atau mungkin kita pernah mendengar mengenai Bakmi Mbah Mo di pelosok daerah Jawa sana yang laris manis bahkan oleh para pejabat padahal lokasinya ngampung abis. Selain faktor pelayanan dan marketing yang top juga pasti ada hal lainnya.

Berdasarkan pengamatan saya, lokasi yang cenderung dianggap kurang strategis bisa menjadi bagus apabila :
1. jenis usahanya, cara marketing dan pelayanannya unik atau top abis
2. grosir, dimana pelanggan B to B yang akan mengejar
3. hanya sebagai showroom offline karena 90% usahanya adalah online

Tapi tettteep, semua analisa, pengamatan dan asumsi gak ada artinya jika tanpa : action. Kadang kita gak akan tau apakah suatu lokasi itu strategis atau tidak bagi produk kita jika tidak mencobanya.

Demikian sharing dari hamba, semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Wassalam.

-Eko June-
0816102452

anda tidak perlu hebat untuk memulai
tapi anda harus memulai untuk menjadi hebat

www.jilbab-balita.com
www.cirengbandungisi.com
http://ekojune.blogspot.com

2 Comments

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post