Just Bekasi

Assalamu'alaikum wr. wb.

Jika diminta secara cepat mencari 3 kata yang mewakili Bekasi maka saya akan menjawab : macet, bantar gebang dan kriminalitas.

Untuk urusan macet memang sudah nasibnya Bekasi sebagai kota penyanggah ibukota Jakarta. Ibunya aja macet, anaknya juga niru macetnya.

Tumbuh suburnya perumahan sebagai tempat bernaung kaum urban Jakarta dan secara berbanding lurus berakibat menjamurnya pusat keramaian seperti mall, pertokoan dan pasar menambah alasan mengapa Bekasi 'kudu' macet.

Namun untuk hal yang satu ini saya perlu mengacungkan jempol untuk saat ini. Karena beberapa tahun terakhir terlihat usaha dari yang berwenang memerintah Bekasi untuk memperbaikinya. Jalan2 utama diperlebar, jalan2 ke perumahan2 dicor karena aspal seringkali hanya tambal sulam, pangaturan arus jalan yang lebih baik, sedikit banyak cukup mengurai kemacaten yang sering terjadi di beberapa titik.

Bantar gebang. Siapa yang gak kenal daerah ini. Orang se-jabodetabek mestinya tau atau bahkan jangan2 seluruh Indonesia. Bukan karena menjadi jalur alternatif ke Bogor, juga bukan karena masih banyaknya tanah dibawah Rp. 35.000/meter persegi (loh ?!) tapi karena sampah. Ya, ia menjadi terkenal karena adalah penampungan sampah seluruh rakyat dari Jakarta raya.

Bahkan berita terakhir sampai2 salah satu pasangan mantan calon pasangan presiden dan wakil presiden mengambil momen pengukuhan disana, karena mungkin disanalah simbol yang dianggap paling bawah-sebawah-bawahnya karena urusannya dengan sampah dan kepapaan walau sebenarnya sebuah sumber tempat profesi yang masih lebih mulia ketimbang korupsi dan kawan2-nya.

Saya kurang tau apakah masih bisa memberikan jempol satu lagi karena tidak tahu kondisinya sekarang. Dulu saya masih bisa mencium aroma kurang sedap di sepanjang jalan yang dilalui truk sampah karena tetesan2 airnya yang jatuh. Itu dulu sewaktu saya kerap harus wakuncar ke calon pasangan hidup karena calon mertua tinggal disana.

Bagaimana dengan kriminalitas. Rasanya lama2 bosan dan menjadi biasa jika nonton acara berita di TV, ketika ada berita mengenai kriminalitas atau hal2 negatif maka kata2 'Bekasi' muncul. Entah itu pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, kecelakaan sampai terorisme.

Sebenarnya ini juga harusnya dimahfumi karena sekali lagi posisinya sebagai tetangga dan penyanggah ibukota. Sama dengan hal ihwal macet diatas maka kriminalitas pun di copy-paste dari si ibu. Lagipula jadi ingat istilah orang : selama manusia hidup, kejahatan akan terus ada. Ya iya, wong itu tugasnya si syaiton sampai akhir jaman.

Jadi jika memang begitu minimal harapannya adalah pengurangan baik kualitas maupun kuantitasnya. Saling jaga dan peduli terhadap lingkungannya. Saling kerjasama warga-warga, warga-polisi, warga-pemkot.

Itulah wajah Bekasi dalam 3 hal. Walau demikian saya pikir lebih banyak lagi hal menarik tentang Bekasi. Perjuangan kemerdekaan salah satunya.

Tak dipungkiri jasa para pejuang Bekasi dalam berjuang memerdekakan negeri ini. Sampai2 Chairil Anwar harus membuat puisi Karawang-Bekasi yang tersohor itu, yang sempat saya tampilkan ketika SD, yang mewakili betapa berjasanya rakyat Bekasi dalam perjuangan kemerdekaan. Hingga Bekasi disebut juga sebagai kota patriot.

Bekasi-ku. Semoga engkau tetap tegar dalam pembangunanmu yang tiada henti. Sebagai anak yang lahir di tanahmu 33 tahun yang lalu di kampung dua ratus (sekarang belakang RS Hermina Bekasi), aku kan selalu mendukungmu.

Wassalam.

-Eko June-
0857 1600 6676

http://ekojune.blogspot.com
http://www.jilbab-balita.com
http://cireng-isi.blogspot.com
http://www.twitter.com/ekojune
http://www.facebook.com/ekojune

1 Comments

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post