Berdamai Dengan Kekurangan

Assalamu'alaikum wr. wb.

Jum'at, hari ibadah dan renungan :).

Banyak sekali dari kita, termasuk saya, yang kadang merasa memiliki kekurangan. Padahal seharusnya harus bersyukur dengan apapun yang kita miliki saat ini ya bukan mengeluh pada apa yang belum kita miliki.

Saya tersentak dan tersadar ketika curhat dengan sahabat saya, pak Hadi Kuntoro. Kami ternyata sama2 pengidap asma.

Tapi ketika saya mengeluh tentang penyakit ini yang sudah menjangkiti sejak kecil, sudah melalakukan terapi air laut sejak kecil, minum antibiotik sejak kecil bahkan dokternya jadi kayak saudara hehe, punya obat hisap yang dibawa kemana-mana, sudah makan berbagai obat dan makanan yang dikatakan obat, bahkan yang menjadi faktor keraguan untuk berwirausaha karena takut akan tingginya biaya pengobatan yang selama ini dilakukan. Apa yang dia katakan ?

'Berarti pak Eko orang yang istimewa menurut Allah SWT'.

Loh koq bisa ?. Iya, katanya artinya Allah SWT ingin terus menerus menyediakan ladang amal melalui ujian ini dan menganggap bahwa saya istimewa karena diberi keistimewaan ini. Karena merasa saya sanggup menghadapinya. Jika saya sabar setiap saat maka kesabaran itu akan terus mengalirkan pahala dan mengakibatkan kita terus bersyukur akan nikmat segarnya udara. Sabar dan syukur, dua sumber aliran pahala bagi kita. Subhanallah.

"Aku bangga dengan seorang muslim, jika menimpa kepadanya suatu musibah ia ikhlas dan bersabar. Jika mendapatkan kebaikan, ia memuji Allah dan bersyukur." (HR Imam Baihaqi dari Sa'ad)

Ahh, iya ya. Astaghfirullah. Saya selama ini lalai menilai hal ini.

Begitupun contoh lain yang, maaf, memiliki anak kurang normal umpama autis. Berarti anda adalah orang tua yang istimewa. Dianggap mampu menangani karunia seperti itu. Sabar dan syukur-nya akan terus mengalirkan pahala.

Itulah hikmah dibalik sesuatu yang kita anggap kekurangan, karena sebenarnya itu bisa jadi kekuatan kita. Kekurangan fisik bisa menjadi kekuatan mental luar biasa untuk mendobrak setiap cemooh sehingga sukses diraih. Kekurangan modal bisa menjadi memunculkan kekuatan kreatifitas dan ide. Ada saja kemudahan setelah kesulitan.

Jadi jika kita mengalami masalah, kekurangan, kelemahan, itu karena kita istimewa.

Berdamai dengan kekurangan. Saya mengenal istilah ini dari founder TDA, pak Roni Yuzirman dalam satu kesempatan diskusi di manajemen TDA. Waktu itu saya 'mengeluhkan' beberapa pekerjaan sekretariat yang sifatnya rutin bahkan cenderung harian dari mulai moderasi milis TDA pusat, bikin pengumuman di milis, inventory inventaris peralatan dan merchandise hingga approving member baru. Banyak keteteran disana-sini. Atau kegiatan TDA yang mulai menurun.

Berdamailah dengan kekurangan yang ada. Better light the candle than curse the darkness, daripada mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin. Daripada mengeluhkan kekurangan dan kelemahan lebih baik mensyukurinya dan menonjolkan kelebihan yang juga pasti ada.

Saya jadi ingat dua orang teman baik yang akhirnya 'pecah kongsi' setelah bersinergi usaha baru beberapa saat. Bingung juga nerima sharing dari kedua belah pihak yang saling menyalahkan. Saya hanya melihat saling salah paham. Karena usahanya baru berjalan, bahkan mungkin merangkak, ada kekurangan disana sini yang sebenarnya bisa dimusyawarahkan untuk dicari solusinya.

Klo ditanya alasannya maka jawabnya 'mungkin ini yang terbaik bagi kita' ... hayah, kayak pasangan artis aja :).

Berdamai dengan kekurangan, bro en sis. Walau suatu kekurangan itu perlu diperbaiki tapi syukuri dulu kondisi saat ini, bersabar untuk saling dan sama2 belajar.

Mari 2S, sabar dan syukur.

Wassalam.

-Eko June-

Toko Mom's Choice
http://www.jilbab-balita.com
http://www.agencireng.com
http://ekojune.blogspot.com

085716006676
(021)-94452404
facebook/twitter : ekojune

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post