Masih menjadi perbincangan menarik dan sebuah pertanyaan yang banyak sekali muncul : enaknya bisnis apa ya ?. Terutama bagi yang baru akan mulai berbisnis.
Banyak sekali jawabannya, bermacam-macam. Ada yang bilang, mulailah dari yang paling mudah. Atau carilah yang entry barrier nya rendah (mudah dimasuki dan dijalankan) atau sebaliknya tinggi (sehingga tidak mudah ditiru atau minim pesaing). Atau carilah passion anda.
Nah mengenai passion ini juga menimbulkan pertanyaan lain. Carilah bisnis yang sesuai passion/hobby atau apakah menjadikan bisnis apapun sebagai passion/hobby ?. Lebih mementingkan passion atau idealisme atau merebut peluang apapun yang ada di depan mata dimana sudah ketahuan ada uangnya disana (realitas) walau mungkin tidak atau belum sesuai passion ?.
Karena ada juga pendapat bahwa bisnis berdasarkan hobby seringkali memunculkan sebuah jebakan yaitu tidak menghiraukan nilai ekonomis suatu bisnis. Maksudnya tatkala usaha itu sesuai hbby kadangkala mengabaikan resiko, minim profit, kurang manajemen dsb. Mentang2 hobby biarlah gak untung besar yang penting bisa gaji karyawan atau karena hobby gapapa deh begini terus aja tanpa ada pengembangan usaha.Yang penting hobby.
Itulah sebabnya juga ada orang yang jago masak tapi gagal ketika buka restoran, atau yang hebat dalam merancang baju tapi kurang sukses ketika buka butik, atau ada juga yang sebenarnya hobby sekali dengan otomotif tapi belum beruntung ketika buka bengkel.
Tapi saya tetap setuju bahwa bisnis apapun harus ada passion disana. Jika kita sudah menyenangi apapun yang kita kerjakan, bisnis apapun yang kita pilih, maka kesuksesan tinggal mengikuti. Ada kekuatan dan semangat jika kita merasa ada passion disana. Semangat pantang menyerah, gigih, bangkit kembali jika tersandung, menerabas halangan dan rinrangan dsb.
Bahkan saya menemukan beberapa kolega yang sukses dengan bisnis karena mereka 'back to basic'. Artinya mereka kembali kepada 'asal' mereka. Basic disini bisa berarti :
1. Hobby
Ya, tak dipungkiri walau diatas disebutkan adakalanya berbisnis berdasarkan hobby mengandung jebakan tertentu tapi banyak juga yang sukses menjalankannya. Seperti seorang teman yang sukses di bisnis perbengkelan karena ia hobby modifikasi kendaraan, padahal tidak memiliki ijasah sekolah kejuruan apalagi dari sebuah fakultas teknik. Berdasar hobby pun bukan berarti punya keahlian teknikal tertentu seperti memasak, service komputer, merancang baju semata. Bisa jadi seperti hobby bola akhirnya buka bisnis bikin kostum bola, senang bergaul, suka berkreatifitas, semangat melayani orang lain dsb.
2. Pekerjaan sebelumnya
Kadangkala bukan semata karena hobby, walau beberapa juga termasuk didalamnya, yaitu berbisnis dengan bekal keahlian di pekerjaan sebelumnya. Pengalaman belasan bahkan puluhan tahun ditambah sederet pelatihan yang didapat selama berkerja tentu menjadi sebuah modal dahsyat dalam memulai bisnis. Seperti seorang kenalan yang membuka jasa pelatihan untuk tenaga outsourcing perusahaan Jepang dengan mengajarkan ilmu2 teknik aplikatif yang sesuai kebutuhan perusahaan. Berbekal pengalaman dan ilmu ketika bekerja di bidang yang sama.
3. Bisnis keluarga
Mencoba beberapa jenis usaha. Seperti jual pulsa elektronik, buka jasa perbaikan komputer, lalu jasa pembuatan website, sayangnya semua mengalami kegagalan. Eh ternyata dari 'panggilan kembali' untuk meneruskan usaha keluarga, akhirnya sukses. Ada yang berbisnis batik pekalongan, berbisnis katering dan kue warisan bunda, buka beberapa toko berbekal ilmu dari orangtua yang juga punya toko di pasar, berbisnis bunga, rumah makan dsb.
Jadi sekali lagi memang tidak ada yang salah dalam pemilihan suatu jenis bisnis yang ingin ditekuni. Namun memikirkan 'back to basic' tadi mudah2-an mempermudah dalam proses memilihnya. Minimal sudah memiliki modal, kekuatan dan kelebihan untuk memulai. Bahkan bisa jadi merupakan gabungan ketiga hal tersebut : sudah memang usaha keluarga exist berjalan, pernah bekerja di perusahaan lain dengan ilmu dan pengalaman yang mendukung dan hobby pula.
Jika kita dalam proses memilih jenis bisnis yang akan ditekuni kemudan melihat keluar apa saja yang kira2 punya potensi bagus untuk dijalani, namun koq ternyata seperti menemui jalan buntu. Coba kembali lihat kedalam diri sendiri, kira2 apa ya yang sebenarnya sudah ada pada diri kita, sebuah modal yang bisa digunakan untuk memulai. Hmm, lets back to basic ... sebagai sebuah pilihan.
Semoga berkenan.
Tags:
WiRABUsaha