RT Preneur




Di lingkungan rumah saya telah mengalami beberapa kali pergantian ketua rukun tetangga atau disingkat ketua RT. Dan pada setiap kali pergantian itu akan terasa sekali perbedaan terhadap siapa yang memiliki jiwa dan semangat entrepreneur dalam mengatur 'pemerintahan'-nya.

Ketua RT yang memiliki jiwa dan semangat entrepreneurship biasanya lebih kreatif, berani ambil resiko, mandiri, mempunyai kemampuan negosiasi yang baik. ulet, disiplin, kerja keras, memiliki sosial spiritual yang tinggi, pantang menyerah dan sebagainya.

Ia akan kreatif dalam mencari dana pengembangan lingkungan walau terlihat mustahil awalnya tapi ternyata berhasil dilaksanakan. Ia berani menentang siapa saja jika tidak sesuai visi dan misi yang sudah dicanangkan lingkungan atau sebaliknya membela kepentingan bersama, Ia akan disiplin dalam hal2 seperti ronda dan kerja bakti. 

Tidak ada hubungannya dengan profesi yang disandang apakah memang sehari-hari sebagai seorang pengusaha ataukan karyawan.

Biasanya pada masa jabatannya ada satu atau dua hal yang cukup monumental dilakukan dan menjadi warisan kepemimpinannya sehingga bisa dinikmati warga serta meringankan tugas ketua RT selanjutnya. Seringkali dengan sumber daya yang terbatas tapi secara efisien dan efektif berhasil dilakukan. 

Pak Ciputra menyampaikan pentingnya jiwa dan semangat entrepreneurship dalam segala hal termasuk profesi apapun. Ia membaginya menjadi :
- Business Entrepreneur
- Government Entrepreneur
- Academic Entrepreneur
- Social Entrepreneur

Business Entrepreneur termasuk didalamnya Owner Entrepreneur yaitu para pemilik usaha dan Professional Entrepreneur yaitu yang memiliki daya wirausaha tapi mempraktikannya pada usaha orang lain atau dalam literatur lain disebut Intreapreneur, karyawan yang memiliki jiwa dan semangat wirausaha.

Government Entrepreneur adalah para pemangku amanah di pemerintahan yang menjalankan tugasnya dengan dijiwai semangat entrepreneurship, termasuk pak ketua RT. Jokowi, Dahlan Iskan, Alex Nurdin adalah segelintir yang memiliki kriteria ini, bukan bermaksud kampanye :).

Academic Entrepreneur menggambarkan akademisi yang mengajar atau mengelola lembaga pendidikan dengan pola dan gaya entrepreneur sambil tetap dengan tujuan mulia pendidikan, seperti pak Suyanto pendiri STMIK Amikom di Jogja.

Social Entrepreneur, masuk dalam kelompok ini para pendiri organisasi sosial yang menghimpun dana masyarakat untuk melaksanakan tugas sosial yang diyakini, misal Muhammad Yunus dengan Grameen Bank nya.

Jiwa dan semangar wirausaha penting untuk ada pada setiap profesi agar bisa lebih efektif dan biasanya cenderung lebih sukses. Karena tak dipungkiri justru pada profesi sebagai pengusaha sendiri terkadang masih ditemukan pola pikir yang sebaliknya seperti terjebak dalam zona nyaman, tidak berani mengambil resiko, kurang mandiri, tidak fokus dsb.

Semoga bermanfaar dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post