Mahluk Soksial





Terkadang tanpa disadari kita ini termasuk mahluk soksial. Ya, anda sedang tidak salah baca. Bukan sosial tapi soksial. Saya sendiri beberapa kali mengalaminya.

Maksudnya disini adalah terkadang kita mengeluh terhadap kondisi yang kita alami saat ini. Ketika usaha tidak berjalan sesuai rencana maka kita akan mencari berjuta alasan yang biasanya menyalahkan pihak lain entah itu pasar yang kurang kondusif, persaingan yang gak sehat, bank yang menolak propoal pinjaman modal, partner yang tidak amanah, pegawai yang gak becus kerja, lokasi yang gak strategis, harga bahan baku yang naik, suplier yang nyusahin dsb dsb dsb.

Serasa kita sebagai mahluk paling sial.

Padahal bisa jadi kita hanya sok sial aja. Maksudnya merasa sial yang dilebih-lebihkan. Kalau mau melihat kondisi dengan lebih jernih dan mau mengevaluasi diri, ada aja yang ditemukenali bahwa kesalahan itu ada pada diri kita sendiri. Entah itu kurang sabar dalam menangkap pasar, produk atau jasa yang kurang memiliki keunikan sehingga rendah dalam daya saing, laporan keuangan yang gak sehat sehingga ditolak bank, partner-pegawai-suplier yang memang dari kita nya kurang menjaga dan lainnya.

Atau secara sederhana cukup disadari : bahwa ini ujian dari-Nya semata. Ujian yang jika kita mampu melalui hanya akan membuat diri lebih kuat lagi.

Belum lagi jika kita mau bersyukur terhadap kondisi yang ada sekarang. Mau melihat bahwa ada orang lain yang mungkin berada pada kondisi jauh lebih buruk atau tidak lebih baik. Seperti sedang terlilit hutang, mengalami penipuan cukup besar, sakit dsb dsb. Dan setelah menyadari itu baru kita sadar, oalah ternyaya kondisi ku tidak begitu parah seperti yang dipikirkan.

Ketika kita pusing sama banyaknya order tapi modal kurang, lah itu si anu untuk dapat order aja masih susye. Ketika kita puyeng pas mau buka cabang baru, tuh liat si udin aja bahkan masih bungung mau usaha apa. 

Jadi rasanya ketika kita merasa sial dan kemudian menyalahkan orang lain maka artinya kita seperti orang yang tak berdaya gitu loch. Sebaliknya ketika kita selalu bersyukur dengan yang ada dan mencoba mengevaluasi diri maka kendali perubahan ada pada diri kita sendiri.

Iya gak sih ?, enggakkkk hehe. Karena emang sulit koq, saya juga alami. Tapi seperti biasa, it's simple but not easy. 
Yuk bareng2 tetap rapatkan barisan, saling silahturahim antar sodara sedulur sadayana. Hal yang bisa meringankan beban bagi siapa saja yang sedang merasa soksial. Karena ini bisa jadi salah satu aksi sosial.

Let's be a winners not a whiners, menjadi pemenang bukan pengeluh.

Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Wassalam.

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post