Assalamu'alaikum wr. wb.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat;
diucapkan kayu kepada api yg menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat;
disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
by Sapardi Djoko Damono
Saya tidak sedang sentimentil. Walau banyak yang bilang saya memang cukup romantis, apalagi istri saya hehe. ( Ssstt, justru puisi inilah yang membuat istri kesengsem dan mau menjalani hidup bersama sang kelana ini hehe).
Saya hanya suka pada kesederhanaan. Ya, dalam setiap perkataan, pemikiran dan tindakan, saya selalu sederhana. Baju saya sederhana, omongan saya sederhana, bisnis saya sederhana, bahkan wajah saya sederhana :).
The power of simplicity, itu saya rasakan sendiri. Dalam usaha - itu juga seandainya punya toko bisa disebut usaha ya - saya berpikir sangat simple. Suka sekali apa yang dikatakan oleh Aa Gym : mulailah dari diri sendiri, dari yang kecil dan mulailah sekarang !. Tujuannya juga sederhana, ingin memberikan manfaat kepada orang lain dengan memberi lapangan pekerjaan dan belajar cara sahabat Rasulullah dalam menjemput rejeki, yang 9 dari 10-nya dengan berdagang. Klo ternyata ada profit yang lumayan, itu sekedar efek samping hehe.
Tanpa lelah saya selalu katakan pada yang bertanya, saya mulai dari Rp. 800.000,- semoga dianggap kecil untuk memulai sebuah usaha. Maklum, lom pernah merasakan berwirausaha, otak sudah terjerembab terlalu dalam ke pemikiran sebagai seorang karyawan yang hanpir 10 tahun mengabdi. Udah membatu. Ingin test and measure, ingin coba2. Di ruang tamu rumah, dengan pegawai saya sendiri besama istri. Ya, menjual busana muslimah secara kredit ke para tetangga tercinta.
Tidak mau berpikir muluk dalam berusaha, tidak ingin menunggu kondisi ideal untuk memulai. Nunggu ada modal Rp. 30 juta, nunggu punya toko yang lokasinya strategis, nunggu punya pegawai yang jujur, amanah, ramah tamah, cinta nusa dan bangsa ... wah kapan mulainya :).
Sekarang, alhamdulilah semua bisa berkembang dengan baik dan semakin baik.
Lihatlah, sampai sekarang display nama toko masih pake papan, baju yang tadinya digantung menggunakan rantai sekarang sudah dipasang aksesoris yang lebih rapi, dan itu dikerjakan sendiri. Yang mana bisa menekan pengeluaran 'renovasi' kecil2-an ini.
KISS - Keeep It Simple Stupid !. Atau "Keep It Sweet & Simple", "Keep It Short & Simple", "Keep it Simple, Sweetheart" adalah kata2 yang kurang lebih sama pengertiaannya. Albert Einstein bilang "everything should be made as simple as possible, but no simpler." dan Leonardo da Vinci bilang "Simplicity is the ultimate sophistication."
Dalam buku It's Not the Big that Eat the Small...It's the Fast that Eat the Slow by Jason Jennings and Laurence Haughton juga dijelaskan mengenai ciri perusahaan yang cepat adalah perusahaan yang simple dan menerapkan konsep KISS. Jalur birokrasi mereka pendek, struktur organisasinya ramping, menerapkan kebebasan mengungkapkan ide yang tidak hanya eksklusif milik jajaran pimpinan, tidak pusing pada visi dan misi perusahaan yang kadang hanya sebagai hiasan dinding tapi pada pedoman perusahaan yang simple, praktis dan aplikatif. Perusahaan yang simple lincah dalam bergerak dan cepat dalam mengadaptasi perubahan.
Apakah dengan sederhana menjadikan kita gak punya ambisi ? selalu dalam posisi standar dan biasa2 saja ? gak punya keinginan untuk maju ?. Not really. Dalam bukunya, Quantum Ikhlas, Erbe Sentanu menjabarkan bahwa mengapa kesederhanaan kadang justru memiliki power. Ya, jika kesederhanaan itu diselubungi dengan keikhlasan. Konsep goal setting diubah menjadi goal praying, positif thingking menjadi positif feeling karena feeling yang berasal dari hati lebih memiliki kekuatan dahsyat. Jadi walau apa yang kita lakukan terlihat sepele atau sederhana dalam kacamata orang namun jika dihiasi dengan keikhklasan dan rasa syukur maka itu akan menjadi pekerjaan atau sesuatu yang besar. Insya Allah.
Kesederhanaan juga berlaku bagi gaya hidup orang sukses. Kita sudah seringkali menjumpai orang sukses yang humble, low profile dan jiwa sosialnya tinggi. Memang sepertinya ada korelasi antara kesuksesan dan jiwa sosial, atau sebaliknya. Orang yang sekarang sukses biasanya lebih banyak memberi dan sebaliknya orang yang lebih sering memberi Insya Allah bisa sukses. Trik dari Adam Khoo, motivator dan penulis buku Master Your Mind, Design Your Destiny, menyatakan bahwa dalam meningkatkan kesuksesan, salah satu caranya adalah tingkatkan pemasukan dan tekan pengeluaran. Live below your mean, jangan besar pasak daripada tiang. Bedakan dan prioritaskan antara keinginan dan kebutuhan. Mampunya beli dan bayar pajak buat punya Carry ya jangan maksa punya Fortuner hehe. Dalam Islam dikenal zuhud, tidak meletakkan dunia dan harta didalam hati tapi sekedar dalam genggaman.
So, sederhanalah.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat;
diucapkan kayu kepada api yg menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat;
disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Ah, jadi nostalgia nih.
-Eko June-
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat;
diucapkan kayu kepada api yg menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat;
disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
by Sapardi Djoko Damono
Saya tidak sedang sentimentil. Walau banyak yang bilang saya memang cukup romantis, apalagi istri saya hehe. ( Ssstt, justru puisi inilah yang membuat istri kesengsem dan mau menjalani hidup bersama sang kelana ini hehe).
Saya hanya suka pada kesederhanaan. Ya, dalam setiap perkataan, pemikiran dan tindakan, saya selalu sederhana. Baju saya sederhana, omongan saya sederhana, bisnis saya sederhana, bahkan wajah saya sederhana :).
The power of simplicity, itu saya rasakan sendiri. Dalam usaha - itu juga seandainya punya toko bisa disebut usaha ya - saya berpikir sangat simple. Suka sekali apa yang dikatakan oleh Aa Gym : mulailah dari diri sendiri, dari yang kecil dan mulailah sekarang !. Tujuannya juga sederhana, ingin memberikan manfaat kepada orang lain dengan memberi lapangan pekerjaan dan belajar cara sahabat Rasulullah dalam menjemput rejeki, yang 9 dari 10-nya dengan berdagang. Klo ternyata ada profit yang lumayan, itu sekedar efek samping hehe.
Tanpa lelah saya selalu katakan pada yang bertanya, saya mulai dari Rp. 800.000,- semoga dianggap kecil untuk memulai sebuah usaha. Maklum, lom pernah merasakan berwirausaha, otak sudah terjerembab terlalu dalam ke pemikiran sebagai seorang karyawan yang hanpir 10 tahun mengabdi. Udah membatu. Ingin test and measure, ingin coba2. Di ruang tamu rumah, dengan pegawai saya sendiri besama istri. Ya, menjual busana muslimah secara kredit ke para tetangga tercinta.
Tidak mau berpikir muluk dalam berusaha, tidak ingin menunggu kondisi ideal untuk memulai. Nunggu ada modal Rp. 30 juta, nunggu punya toko yang lokasinya strategis, nunggu punya pegawai yang jujur, amanah, ramah tamah, cinta nusa dan bangsa ... wah kapan mulainya :).
Sekarang, alhamdulilah semua bisa berkembang dengan baik dan semakin baik.
Lihatlah, sampai sekarang display nama toko masih pake papan, baju yang tadinya digantung menggunakan rantai sekarang sudah dipasang aksesoris yang lebih rapi, dan itu dikerjakan sendiri. Yang mana bisa menekan pengeluaran 'renovasi' kecil2-an ini.
KISS - Keeep It Simple Stupid !. Atau "Keep It Sweet & Simple", "Keep It Short & Simple", "Keep it Simple, Sweetheart" adalah kata2 yang kurang lebih sama pengertiaannya. Albert Einstein bilang "everything should be made as simple as possible, but no simpler." dan Leonardo da Vinci bilang "Simplicity is the ultimate sophistication."
Dalam buku It's Not the Big that Eat the Small...It's the Fast that Eat the Slow by Jason Jennings and Laurence Haughton juga dijelaskan mengenai ciri perusahaan yang cepat adalah perusahaan yang simple dan menerapkan konsep KISS. Jalur birokrasi mereka pendek, struktur organisasinya ramping, menerapkan kebebasan mengungkapkan ide yang tidak hanya eksklusif milik jajaran pimpinan, tidak pusing pada visi dan misi perusahaan yang kadang hanya sebagai hiasan dinding tapi pada pedoman perusahaan yang simple, praktis dan aplikatif. Perusahaan yang simple lincah dalam bergerak dan cepat dalam mengadaptasi perubahan.
Apakah dengan sederhana menjadikan kita gak punya ambisi ? selalu dalam posisi standar dan biasa2 saja ? gak punya keinginan untuk maju ?. Not really. Dalam bukunya, Quantum Ikhlas, Erbe Sentanu menjabarkan bahwa mengapa kesederhanaan kadang justru memiliki power. Ya, jika kesederhanaan itu diselubungi dengan keikhlasan. Konsep goal setting diubah menjadi goal praying, positif thingking menjadi positif feeling karena feeling yang berasal dari hati lebih memiliki kekuatan dahsyat. Jadi walau apa yang kita lakukan terlihat sepele atau sederhana dalam kacamata orang namun jika dihiasi dengan keikhklasan dan rasa syukur maka itu akan menjadi pekerjaan atau sesuatu yang besar. Insya Allah.
Kesederhanaan juga berlaku bagi gaya hidup orang sukses. Kita sudah seringkali menjumpai orang sukses yang humble, low profile dan jiwa sosialnya tinggi. Memang sepertinya ada korelasi antara kesuksesan dan jiwa sosial, atau sebaliknya. Orang yang sekarang sukses biasanya lebih banyak memberi dan sebaliknya orang yang lebih sering memberi Insya Allah bisa sukses. Trik dari Adam Khoo, motivator dan penulis buku Master Your Mind, Design Your Destiny, menyatakan bahwa dalam meningkatkan kesuksesan, salah satu caranya adalah tingkatkan pemasukan dan tekan pengeluaran. Live below your mean, jangan besar pasak daripada tiang. Bedakan dan prioritaskan antara keinginan dan kebutuhan. Mampunya beli dan bayar pajak buat punya Carry ya jangan maksa punya Fortuner hehe. Dalam Islam dikenal zuhud, tidak meletakkan dunia dan harta didalam hati tapi sekedar dalam genggaman.
So, sederhanalah.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat;
diucapkan kayu kepada api yg menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat;
disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Ah, jadi nostalgia nih.
-Eko June-