Curang !

Assalamu'alaikum wr. wb.

Jadi pada jaman dulu ada sebuah kerajaan. Sang raja yang beristri 12 memiliki anak laki2 12 orang dan perempuan 16 orang. Beliau sangat mencintai kesemua anaknya sehingga ingin berlaku adil untuk calon penggantinya. Setelah berembuk dengan penasihat istana maka dibuatlah sebuah sayembara.

Sang penasihat menebang 12 pohon dan batangnya diberikan kepada ke 12 putera sang raja. Batang pohon itu panjang, besar dan pastinya berat. Isi sayembara itu adalah para pangeran disuruh mengantarkan batang pohonnya masing2 ke sebuah desa yang jauh sekali.

Maka berjalanlah para pangeran tersebut.

Baru kurang lebih 1 km, mereka sudah mulai merasakan kelelahan karena beratnya beban batang kayu tersebut. Salah seorang pangeran lalu melakukan tindakan curang, yaitu memotong-motong batang kayu tersebut menjadi lebih kecil sehingga bisa dibawa dengan mudah. Putera yang lain melihat hal itu lalu melakukan hal yang sama, toh gak ada yang liat dan memang gak ada peraturannya. Mereka sama2 berbuat curang dengan pikiran toh semuanya begitu.

Hanya satu orang pangeran yang tidak melakukan hal itu karena ia tidak ingin berbuat curang.

Para pangeran yang batang kayunya telah dipotong menjadi kecil melaju dengan cepat, meninggalkan sang pangeran yang tetap memanggul batang pohon yang masih panjang, besar dan berat. Singkat cerita, begitu sampai di desa yang diperkirakan, ia melihat saudara2nya berhenti.

Ternyata mereka berhenti di suatu jurang yang memisahkan mereka dengan desa tersebut.

Anda pasti sudah tau apa yang terjadi kemudian. Ya, hanya pangeran yang masih memiliki batang pohon yang panjanglah yang bisa menyeberangi jurang tersebut. Dan ia dinyatakan sebagai pemenangnya dan berhak mewarisi tahta.

Yup. Kadang karena suatu kecurangan telah menjadi kebiasaan atau dengan kata lain karena semua orang toh melakukannnya maka kitapun menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah. Dan jika kita bertahan pada kejujuran dan etika yang baik, trus dibalut kepercayaan bahwa Sang Maha Kaya gak akan menelantarkan orang yang menjalankan ajaran agama dengan benar, maka Insya Allah rejeki gak akan lari, entah itu melalui tender proyek atau apapun.

Ada cerita nyata berkenaan dengan hal ini.

Seorang pengusaha mengikuti sebuah tender. Semua yang mengajukan tender berusaha menemukan orang kunci perusahaan target dengan harapan bisa memberikan 'uang pelicin' agar perusahaannyalah yang menjadi pemenang tender. Pengusaha ini tetap bertahan tidak memberikan uang pelicin (seperti kisah pak Ade). Pada semua tender ia tetap melakukan hal ini. Akibatnya ia selalu kalah. Pegawainya banyak yang protes karena kurangnya order. Cashflow perusahaan terancam.

Kenapa ia memiliki keyakinan ini ?

Karena sejak kecil ia dididik dengan keras untuk selalu menjadi orang yang jujur dan bersih. Karena ia punya pengalaman berharga dimasa sekolah. Tatkala ia menghadapi ujian, semua temannya melakukan tindakan curang dengan mencontek. Hanya ia yang tidak melakukannya. Semua temannya akhirnya mendapat nilai yang tinggi. Ia mendapat nilai rendah. Namun kemudian gurunya melihat semua jawaban dan nilai teman2nya sama semua. Setelah dilakukan penyelidikan dan didesak baru ada pengakuan mengenai tindakan mencontek tersebut.

Hanya ia yang lulus.

Begitu dewasa dan memiliki perusahaan ia tetap mempertahankan hal ini. Dan kemudian ada order skala besar dari luar negeri. Namun perusahaan asing ini mencari perusahaan lokal yang bersih. Dan dari beberapa berita serta rekomendasi, hanya perusahaannya yang memiliki reputasi tersebut. Akhirnya ia memenangi tender itu dan selalu mendapatkan order dari luar negeri bahkan dari banyak perusahaan asing yang mendapat rekomendasi atas kebersihan perusahaannya.

Semoga bermafaat.

Let's keep clean. :)

Wassalam.

-Eko June-

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post