Assalamu'alaikum wr. wb.
Satu bulan terakhir ini saya disibukkan oleh urusan keluarga. Banyak acara dan kegiatan yang terpaksa saya tinggalkan demi even besar dalam keluarga kami. Termasuk salah satunya adalah acara sharing retail dalam menghadapi lebaran yang diadakan komunitas Tangan Di Atas. Sangat disayangkan memang, tapi pak Roni selaku pendiri komunitas sempat kasih spirit bahwa memang harus ada keseimbangan antara bisnis dan keluarga, apalagi acara keluarga ini adalah acara sakral dan penting.
Ya, adik kandung kedua saya menikah. My bro getting married.
Setelah melakukan lamaran di bulan Juni, pernikahan disepakati jatuh pada bulan Agustus. Proses mulai dari perkenalan hingga sampai pada momen di pelaminan yang ditempuhnya memang cukup singkat. Saya jadi teringat dengan proses yang dulu saya lalui yang juga super kilat, hanya 6 bulan :). Tapi singkatnya proses tidak meniadakan kualitas dan kuantitas cinta kami yang Insya Allah melewati angka 5 tahun masa pernikahan dan dikarunia sepasang buah hati. Semoga begitu juga yang adik saya akan alami. Amin.
My bro yang satu ini memang sangat unik. Saya walau selaku anak sulung dalam keluarga dalam beberapa hal malah seringkali belajar darinya. Terutama sekali dalam hal kemandirian dan tekad yang luar biasa. Sejak lulus STM yang sama ia langsung melanglang buana ke Cilegon, kota yang lumayan jauh dari kota tempat kelahiran dan berkembangnya kami, Bekasi.
Untuk urusan wirausaha, bibitnya sudah lama kami berdua dapat dari bapak. Beliau setelah berhenti dari pekerjaan terakhir di bidang otomotif akhirnya membuka bengkel industri sendiri. Kakek dan paman2 kami juga berwirausaha di bidang perbengkelan, ada yang otomotif, ada yang industri. Sejak masa sekolah kami ditempa bekerja di bengkel hingga larut malam untuk mengejar target order, saya seringkali harus melakukan penagihan ke pelanggan, mendampingi bapak melakukan negosiasi dengan calon klien. Membubut, menggergaji, mengelas, mengamplas, mengukur sudah menjadi kebiasan sehari-hari sepulang sekolah.
Sekarang kami melakukan apa yang pernah kami dapat. Kami mencoba berwirausaha sendiri, walau berbeda bidang dengan apa yang dilakukan bapak. Saya membuka toko busana muslim dan pakaian anak, sedang my bro membuka warnet dan reparasi komputer bersama temannya. Sambil kami tetap menjalani kehidupan sebagai seorang profesional, saya di bidang telekomunikasi, dia di bidang IT.
Ah koq jadi ngomongin wirausaha sih hehe.
Selamat menempuh hidup baru, adikku. Mas hanya bisa kasih SMS setelah acara resepsi pernikahanmu :).
Bahwa engkau telah menempuh 1/2 agamamu.
Bahwa engkau telah menjadi pemimpin bagi keluargmu sendiri.
Bahwa 1 tahun adalah masa adaptasi bagi kalian berdua. Saling menerima kekurangan dan lebih mensyukuri kelebihan adalah kuncinya.
Bahwa 3 tahun adalah masa kesabaran dengan munculnya sang buah hati. Saling jaga dan pengertian adalah kuncinya.
Bahwa 5 tahun adalah masa ujian kebersamaan. Saling percaya dan bersyukur adalah kuncinya.
Intinya tawakal. Karena hanya dengan itu kalian akan di jaga oleh Sang Maha Penjaga, yang akan menjadikan keluarga kalian sakinah, warahmah dan mawaddah.
Cuma sampai masa itu mas bisa kasih karena mas juga baru sampai situ :).
Wassalam.
-Eko June-
NB : Mohon maaf klo rada OOT :)
Satu bulan terakhir ini saya disibukkan oleh urusan keluarga. Banyak acara dan kegiatan yang terpaksa saya tinggalkan demi even besar dalam keluarga kami. Termasuk salah satunya adalah acara sharing retail dalam menghadapi lebaran yang diadakan komunitas Tangan Di Atas. Sangat disayangkan memang, tapi pak Roni selaku pendiri komunitas sempat kasih spirit bahwa memang harus ada keseimbangan antara bisnis dan keluarga, apalagi acara keluarga ini adalah acara sakral dan penting.
Ya, adik kandung kedua saya menikah. My bro getting married.
Setelah melakukan lamaran di bulan Juni, pernikahan disepakati jatuh pada bulan Agustus. Proses mulai dari perkenalan hingga sampai pada momen di pelaminan yang ditempuhnya memang cukup singkat. Saya jadi teringat dengan proses yang dulu saya lalui yang juga super kilat, hanya 6 bulan :). Tapi singkatnya proses tidak meniadakan kualitas dan kuantitas cinta kami yang Insya Allah melewati angka 5 tahun masa pernikahan dan dikarunia sepasang buah hati. Semoga begitu juga yang adik saya akan alami. Amin.
My bro yang satu ini memang sangat unik. Saya walau selaku anak sulung dalam keluarga dalam beberapa hal malah seringkali belajar darinya. Terutama sekali dalam hal kemandirian dan tekad yang luar biasa. Sejak lulus STM yang sama ia langsung melanglang buana ke Cilegon, kota yang lumayan jauh dari kota tempat kelahiran dan berkembangnya kami, Bekasi.
Untuk urusan wirausaha, bibitnya sudah lama kami berdua dapat dari bapak. Beliau setelah berhenti dari pekerjaan terakhir di bidang otomotif akhirnya membuka bengkel industri sendiri. Kakek dan paman2 kami juga berwirausaha di bidang perbengkelan, ada yang otomotif, ada yang industri. Sejak masa sekolah kami ditempa bekerja di bengkel hingga larut malam untuk mengejar target order, saya seringkali harus melakukan penagihan ke pelanggan, mendampingi bapak melakukan negosiasi dengan calon klien. Membubut, menggergaji, mengelas, mengamplas, mengukur sudah menjadi kebiasan sehari-hari sepulang sekolah.
Sekarang kami melakukan apa yang pernah kami dapat. Kami mencoba berwirausaha sendiri, walau berbeda bidang dengan apa yang dilakukan bapak. Saya membuka toko busana muslim dan pakaian anak, sedang my bro membuka warnet dan reparasi komputer bersama temannya. Sambil kami tetap menjalani kehidupan sebagai seorang profesional, saya di bidang telekomunikasi, dia di bidang IT.
Ah koq jadi ngomongin wirausaha sih hehe.
Selamat menempuh hidup baru, adikku. Mas hanya bisa kasih SMS setelah acara resepsi pernikahanmu :).
Bahwa engkau telah menempuh 1/2 agamamu.
Bahwa engkau telah menjadi pemimpin bagi keluargmu sendiri.
Bahwa 1 tahun adalah masa adaptasi bagi kalian berdua. Saling menerima kekurangan dan lebih mensyukuri kelebihan adalah kuncinya.
Bahwa 3 tahun adalah masa kesabaran dengan munculnya sang buah hati. Saling jaga dan pengertian adalah kuncinya.
Bahwa 5 tahun adalah masa ujian kebersamaan. Saling percaya dan bersyukur adalah kuncinya.
Intinya tawakal. Karena hanya dengan itu kalian akan di jaga oleh Sang Maha Penjaga, yang akan menjadikan keluarga kalian sakinah, warahmah dan mawaddah.
Cuma sampai masa itu mas bisa kasih karena mas juga baru sampai situ :).
Wassalam.
-Eko June-
NB : Mohon maaf klo rada OOT :)