Assalamu'alaikum wr. wb.
Ada suatu pribahasa yang mengatakan : Gunung Tinggi PASTI ber-Jurang Dalam.
Ini adalah kata2 dalam salah satu slide yang dipaparkan dan dijelaskan oleh pak Zainal Abidin pada saat Workshop SDM di RM Wong Solo - Rawamangun yang diadakan komunitas Tangan Di Atas (TDA) kemarin.
Ya, ketika kita memperkerjakan keryawan yang berjenis high talended person, hampir bisa dipastikan kita harus merogoh kantong lebih dalam untuk menggajinya :). Iya lah. Atau biasanya, makin pintar seorang karyawan maka akan makin banyak tuntutannya, yang sebagian bisa menggerus cost jika tidak dimantain dengan baik.
Dipaparkan juga bahwa gunung yang tinggi dan berjurang dalam itu juga berarti bahwa 'talented person' di perusahaan kita bisa menjadi sumber kesuksesan dan sebaliknya bisa menjadi sumber kebangkrutan. Artinya bahwa ia sebagai karyawan kunci bisa sangat memajukan usaha kita tapi di lain sisi ketika kepintaran dan ke-talented-annya sudah begitu tinggi maka ia bisa menjadi licik atau ketika ia memiliki keinginan untuk pergi maka akan membawa semua kesuksesan yang ia berikan kepada usaha kita yang mengakibatkan kebangkrutan. Untuk itu sebagai triknya maka pak Zainal menyarankan agar selalu ada 'second layer' atau lapis kedua yang bisa meng-copy kepintaran sang 'talented person' ini. Jadi jika sewaktu-waktu ia keluar maka sudah ada penggantinya yang siap.
Sebagai awal presentasi, pak Zainal menekankan pentingnya menyadari bahwa hidup hanyalah pergantian dan siklus dari berkah atau musibah. Apa yang kita anggap sebagai musibah bisa jadi dibelakangnya adalah sebuah berkah. Atau sebaliknya. Sudah banyak contohnya, terutama yang berkenaan dengan masalah karyawan/sdm ini. Ketika seorang karyawan yang dianggap sebagai karyawan kunci keluar, maka ketika mendapat penggatinya malah lebih bagus, lebih efektif, lebih pintar alias 'more talented'.
Musibah berganti menjadi berkah atau berkah dibalik musibah.
Dalam hal memaintain sdm juga dikemukakan strategi reward and punishment yang tepat. Filosofi keledai dan kuda dipaparkan. Keledai akan cepat melangkah jika diberikan makanan di depannya, sebaliknya kuda akan berlari kencang ketika dilecut. Ada orang yang termotivasi tinggi ketika diberikan upah tinggi namun ada juga yang perlu dimotivasi dengan lecutan alias punishment/hukuman ketika target tidak tercapai.
Dalam hal perekrutan, pak Zainal lebih mempercayai langsung metode wawancara ketimbang psychotest. Cara wawancara kadang tidak lazim ditemui :). Karena alasan yang dikemukakan agar langsung terlihat visi, misi dan dream dari sang calon pegawai.
Pemaparan pak Zainal begitu membumi dan praktis karena memang bersumber dari seorang praktisi wirausaha sejati. Yang kadang berbeda dengan teori SDM corporate. Pak Zainal selain menjelaskan dari ilmu SDM secara umum juga dari sisi SDM dalam bidang usaha berskala ukm. Yang sebagai usaha 'start-up' belum bisa menggaji sesuai standar UMR, yang manajemennya masih 'one man show', yang kebanyakan calon pegawainya adalah 'low-educated' dll.
Demikian laporan dari workshop kemarin. Sangat bermanfaat dan menginspirasi bagi saya pribadi.
Wassalam.
-Eko June-