Assalamu'alaikum wr. wb.
Salah satu strategi dalam sebuah bisnis terutama dari sisi pemasarannya adalah : value. Adakah keunikan dalam bisnis kita, adakah perbedaan antara produk atau jasa kita dengan pesaing, adakah penawaran yang berbeda yang kita berikan ke pelanggan ? Adakah USP (Unique Selling Point) di usaha kita ?
Ini perlu secara terus menerus kita gali dan pertanyakan. Karena inilah salah satu alasan orang membeli atau menggunakan produk atau jasa kita. Apalagi di era persaingan ketat dewasa ini.
Apakah kita lebih cepat ?
Apakah kita lebih murah ?
Apakah kita lebih lengkap ?
Apakah kita lebih ramah ?
Apakah kita lebih besar ?
Tapi biasanya memberikan nilai tambah itu membutuhkan biaya. Seperti mengecat warna dinding toko agar lebih menarik, memasang manekin2 dan aksesoris tambahan agar terkesan lebih rapi, memberikan bonus dengan membeli barang yang baru, memasang banner/spanduk, memberikan layanan delivery atau bahkan untuk meng-online-kan bisnis offline kita. Semua membutuhkan biaya tambahan.
Sebenernya ada cara2 menggali dan memberikan nilai tambah tanpa tambahan biaya. Sebagai contoh : Wati membuka toko bunga hias. Begitu juga Rani. Mereka berlokasi di daerah yang sama, menjajakan bunga hias yang kurang lebih sama. Luas toko, interior, jumlah pegawai, hampir sama karena itulah tipikal jejeran penjual bunga hias di kawasan tersebut. Mereka berbagi pelanggan yang sama.
Setelah mengamati hasil bisnis yang stagnan maka Rani membuat ide kreatif membuat rangkaian bunga hias yang disesuaikan dengan interior rumah. Tanpa pesanan sebelumnya, ia memajang rangkaian bunga hias itu dan memberikan penjelasan kecil : bunga hias untuk interior bernuansa Jawa atau minimalis, misalnya. Pelanggan tertarik dengan keunikan ini karena kadang mereka untuk memesan aja bingung jika ternyata tidak sesuai dengan interior rumahnya.
Usaha Rani maju, banyak menarik pelanggan baru, dan 'pembagian' pelanggan sebelumnya beralih menjadi pelanggannya. Gak berapa lama toko Wati tutup.
Kreatifitas, itulah yang membedakan.
Contohnya apa lagi ya. Oh ya jika kita ingin memberikan bonus, daripada membeli barang baru yang akan dijadikan bonus, lebih baik mendayagunakan barang yang sudah ada. Seperti membuat paket dengan hadiah sebuah barang berkualitas, dengan jumlah pembelian tertentu, bisa dengan menjual dengan harga modalnya saja. Tanpa ada tambahan biaya, barang juga turut berputar.
Senyum manis dan selalu bersih sebenarnya juga termasuk memberikan nilai tambah tanpa tambahan biaya, kecuali jika memang senyum kita atau karyawan perlu dibayar :).
Klo di toko saya, berhubung sudah lama menjadi langganan majalah mengenai keluarga, orang tua dan anak maka majalah2 tersebut ditaruh saja di toko dan gratis bagi yang ingin membaca atau meminjamnya. Insya Allah termasuk nilai tambah, dan bagi yang meminjam, pada saat mengembalikan pinjaman itu sudah merupakan 'repeated leads' tambahan juga toh huehehe.
Wah, saya sendiri masih perlu terus menggali keunikan dan nilai tambah usaha nih. Apa lagi ya ? :). Semoga bermanfaat.
Wassalam.
-Eko June-