Super Adaptif


Assalamu'alaikum wr. wb.

Posting ini terinspirasi dari pengalaman mudik pertama saya tempo hari.

Jadi gini, saya takjub sekali melihat saudara ipar saya, sebut saja namanya Ari. Ia ikut mertua saya balik kampung, permanently. Itulah kenapa saya bilang akhirnya saya punya tradisi mudik, kerena baru enam bulan yang lalu mereka memutuskan untuk tinggal di kampung dan mengurusi simbah yang sudah tua dan peliharaan bebek, kebetulan ayah mertua sudah pensiun.

Nah, ketakjuban saya adalah, dalam waktu 6 bulan, si Ari ini sudah fasih sekali bahasa Jawa bahkan sampai cengkok2nya. Hal mana membuat saya menerawang kembali kepada ingatan dimana teman saya yang pergi ke suatu daerah di tengah pulau Jawa (bilang aja Jawa Tengah ! hehe) beberapa waktu. Ketika pulang ia sangat fasih berbahasa Jawa, bahkan ketika berbicara dengan saya menggunakan bahasa Indonesia, logatnya medok banget. Dan dia itu keturunan bule !.

Memang manusia diciptakan teramat sempurna oleh Allah SWT. Subhanallah. Manusia diciptakan untuk super cepat adaptif.

Ketika saya mendengarkan pengalaman istri sewaktu kursus setir mobil, ia berkomentar "Masya Allah, cuma dikasih teori singkat, langsung disuruh nyetir mobilnya, di jalan raya !". Hehe, saya hanya tersenyum. Ya, karena memang menyetir mobil gak bisa hanya berteori aja, lebih cepat menangkap dan belajar klo langsung diceburin ke jalan raya. Dan alhamdulillah sekali lagi, kita adalah mahluk super adaptif.

Itulah kenapa banyak pakar psikologi, pengembangan diri dan motivator yang bilang : kesuksesan itu bukan dari bakat tapi paling besar adalah pembelajaran dan lingkungan. Dan itu sebabnya Adam Khoo dalam bukunya Master Your Mind Design Your Destiny menekankan bahwa manusia bisa berubah. Dia yang tadinya dianggap super bodoh bahkan sampai di tolak oleh beberapa sekolah saking bodohnya, kini menjelma menjadi motivator termahal di Singapura. From zero to hero.

Seorang anak professor yang pintar bukan karena keturunannya, tapi karena pola mengajar dan lingkungan sang professor yang penuh buku itulah yang membuat anaknya juga pintar. Stimulasi dari sel2 otaklah yang akan merubah seseorang ingin dan akan menjadi apa, karena baik bobot, susunan dan jumlah sel otak tiap manusia itu sama

Saya juga jadi teringat lagi artikel dari pak Fauzi yaitu Genetika Pengusaha. Bahwa kita yang bukan keturunan pengusaha tidak semestinya minder jika memutuskan ingin membuka usaha. Karena itu bukan faktor keturunan.

Itulah juga sebabnya ketika kita memutuskan ingin menjadi pengusaha maka masuk dan bergaulah dengan para pengusaha. Ketika kita sudah masuk didalamnya, ternyata proses super adaptif itu bekerja. Pola pikir berubah, mudahnya muncul peluang2 bisnis, langsung mengerti istilah2 dan ilmu2 yang bertebaran didalamnya dll.

Selalu belajar, selalu bersikap open-mind terhadap hal baru, selalu tes and measure dalam mempraktekkanya, memilih lingkungan yang sesuai, lalu tidak lupa berdoa agar terkabul. Dengan begitu lalu karena sudah memilki modal sebagai mahluk yang super adaptif tadi, maka semua keinginan kita akan tercapai. Insya Allah.

Saya mau belajar bahasa Jawa ah. :)

Wassalam.

-Eko June-

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post