Assalamu'alaikum wr. wb.
Warning : tulisan ini sangat panjang sekali.
Dear rekan action member TDA,
Mungkin sebagian member sudah mengetahui hal ini namun saya yakin masih lebih banyak lagi yang belum mengetahuinya karena banyaknya member baru yang bergabung.
Yap, Belief - Dream - Strategy - Action.
Ini adalah kurikulum TDA yang diambil dari berbagai sumber, yang dipercaya mampu memberikan arah kesuksesan, yang sudah dipraktikan dengan hasil luar biasa. Roni Yuzirman, pendiri komunitas TDA, menyebutnya : ultimate sucess formula.
Penjabaran mengenai hal ini sudah pernah saya buat, silahkan cek di :
http://ekojune.blogspot.com/2007/07/kurikulum-tda.html
Dalam kesempatan ini saya ingin menjabarkan kembali dengan tambahan beberapa hal, materi dan contoh baru. Tujuannya agar lebih bisa dipahami, terutama bagi saya sendiri ... agar lebih mudah ditelaah dan dipraktikkan.
BELIEF
Kepercayaan atau keyakinan atau iman. Setiap orang memilikinya. Didalamnya termasuk kepercayaan kepada Tuhan YME. Ketika kita mempercayai sesuatu maka kita akan selalu mendekapnya, selalu meyakini bahwa semua yang ada pada kepercayaan itu adalah benar, bahkan secara ektrim dalam rangka membela kepercayaannya akan mendebat jika ada yang kontra.
Dalam sisi positif, kita akan mengerahkan segenap kemampuan untuk mempertahankan kepercayaan kita tersebut. Tidak peduli apa pendapat orang, tidak peduli dan gentar jika harus mengalami kegagalan karena mengikuti kepercayaan kita tersebut, rela menyerahkan segalanya, ikhlas memberikan pengorbanan sedemikian tinggi. Bagi orang yang percaya, segala cobaan, hambatan dan kegagalan adalah sebuah ujian untuk menjadi lebih baik. Sempurna tidaknya kepercayaan seseorang kadangkala diuji melalui cobaan.
Kemudian, kepercayaan itu jelas harus berada pada jalur positif. For every belief you hold, no matter how much you think it is true or not, it is true. Apapun yang kita tanamkan dalam kepercayaan tersebut, maka itu benar. Jika kita percaya bahwa kita mampu, maka itu benar, demikian juga jika kita berpikir sebaliknya. Thoughts become things, apapun yang kita pikirkan akan menjadi suatu kenyataan. Positifkan kepercayaan dan keyakinan kita karena itulah harapan yang akan terjadi. Integrated positif belief harus selalu tertanam dalam diri.
Yakinlah, bila ada kemungkinan bagi kita untuk gagal, berarti ada kemungkinan juga untuk berhasil. Sebuah kata-kata bijak dari Mario Teguh. Daripada fokus pada kemungkinan kegagalan, alangkah lebih baik men-switch fokus kepada kemungkinan berhasilnya.
Salah satu faktor keberhasilan seorang Adam Khoo, motivator terkenal yang berubah dari semula seseorang tanpa arti menjadi mulyuner, from zero to hero adalah : re-program your belief. Program kembali kepercayan kita.
Dari semula menganggap bisnis itu sulit ... menjadi bisnis itu mudah.
Dari semula menganggap menulis itu susah ... menjadi menulis itu gampang.
Dari semula menganggap 'saya tidak sanggup' ... menjadi 'saya bisa !!!'
Belief sebagaimana perngertiannya sebagai iman, juga bisa naik turun. Siklus sinus naik turunnya iman tidak bisa dihindari. Yang bisa dilakukan adalah selalu menjaga agar ketika siklusnya menukik menuju lembah maka jangan sampai terlalu dalam atau bahkan menyentuh nol. Menjaganya dengan selalu mendekati sumber-sumber yang bisa memotivasi, bisa teman yang 'se-iman', komunitas, buku dll.
Belief seperti sebuah selubung lembut dan hangat, yang selalu menyelimuti jiwa, pikiran dan tubuh kita dalam melalukan kurikulum berikutnya yaitu Dream, Strategy dan Action. Ialah yang memotivasi selalu, yang men-charge spirit. Dengan belief yang tinggi maka impian, langkah dan aksi akan selalu terjaga kekuatan konsistensinya.
DREAM
Impian atau tujuan atau goal. Semua orang ingin mencapainya tapi sedikit yang benar-benar melakukan sesuatu untuk itu. Dalam setiap manusia terselip banyak dream, bahkan saking banyaknya, tidak berusaha untuk fokus dan pada akhirnya lebih banyak dream yang tidak tercapai. Atau malah karena banyaknya jadi bingung : sebenarnya dream saya apa ? Jika saat ini kita diperintah untuk membuat daftar dream maka yakin bahwa kita sanggup membuatnya hingga 1 lembar halaman. Manusiawi.
Yang jadi masalah adalah ya itu tadi, apakah kita telah benar-benar melakukan sesuatu untuk mencapainya ? Apakah itu hanya sekedar menjadi mimpi bukan impian. Mimpi cenderung ada di awang-awang sedangkan impian membutuhkan aksi nyata untuk meraihnya. Kita dilarang untuk melamun dan panjang angan-angan.
"(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong" (QS An-Nisaa':123). Ketika kita membuat dream ingin masuk surga dan mendapat pahala dari Allah SWT, maka itu membutuhkan aksi nyata. Beriman, melakukan amal sholeh, menjalankan segala perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya.
Bukan hal-hal besar yang menjadikan orang besar, tetapi hal-hal kecil yang dikerjakan dengan kekuatan impian-impian besar. Sebuah kata-kata bijak lainnya dari Mario Teguh. Jika impian kita cukup besar maka hanya dibutuhkan langkah-langkah kecil namun konsisten untuk mencapainya.
Dream ibarat sesuatu yang kita tanamkan didepan jalur hidup kita. Ibarat paku yang kita tancapkan agar menjadi 'guidance' yang menuntun setiap langkah kita tetap terfokus ke arahnya. Tidak goyah ketika angin menerpa dari berbagai sisi, tidak mundur ketika ada yang menarik dengan rayuan, tidak terjatuh dan berhenti untuk bangun. Hampir mirip dengan belief maka dengan adanya dream maka setiap langkah dan aksi yang dilakukan akan terjaga kekuatan konsistensinya.
STRATEGY
Langkah atau cara atau rencana. Disinilah letak lain dari faktor keberhasilan seseorang. Apa langkah, cara dan rencana kita untuk meraih semua impian yang sudah dipetakan. Apa yang harus dilakukan untuk meraihnya. Apa yang perlu dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Menurut kamus, strategy is a long term of plan of action designed to achieve a particular goal, most often 'winning'. Stategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya terdiri dari dua kata sratos (army) dan ago (leading).
Karena kebanyakan tujuannya untuk mencapai kemenangan maka di dalam strategi ada berbagai macam hal yang perlu digali, dipelajari dan dijalankan tentunya. Akan menjadi sangat panjang menjabarkannya. Ada perencanaan, ada keterkaitan dengan waktu, ada hubungannya dengan tenaga dan pikiran serta hal lainnya.
Perencanaan adalah perlu walau sebenarnya tidak memerlukan waktu yang lama dalam memikirkannya karena akan menyita peluang keberhasilan. Jika terlalu banyak rencana tanpa aksi nyata maka semua menjadi percuma. Menurut Sayiddina Ali ra : aksi tanpa rencana adalah buta, rencana tanpa aksi adalah mimpi.
"Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya" (QS Att-Thaariq : 16) dan "Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain" (QS Alam Nasyrah : 7) cukup untuk membuktikan bahwa kita perlu strategi, rencana yang harus dilakukan satu per satu. Fokus.
Kaitannya dengan waktu jelas. Jangan pernah tidak memedulikan atau malah menyia-nyiakan waktu. Waktu dalam suatu strategi sangat penting. Sekarang ini bukan yang besar yang memakan yang kecil tapi yang tercepatlah yang akan mengalahkan yang lamban. Menunda adalah penyakit yang berkaitan dengan waktu. Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda: "Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang." (HR. Bukhari)
Pelayanan adalah hal lain dalam strategi. Kita sudah tentu mengetahui bahwa pelangganlah yang menghidupi bisnis kita, merekalah nadi dan udara dalam bisnis. Tanpa mereka, tidak ada bisnis. Jadi pelayanan yang prima adalah sesuatu yang wajib. Jika kita mencari uang, kita akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. Tetapi jika kita mengutamakan pelayanan yang baik maka kita akan dicari uang. Kata-kata bijak kembali dari Mario Teguh.
Strategi jelas bisa dipelajari walau kadang tidak sesuai dengan harapan akan hasilnya. Jika begitu, kita perlu melakukan 'yang lain' dalam hal strategi. Melakukan strategi yang sama untuk mengharapkan hasil yang berbeda adalah sesuatu yang bodoh jika tidak ingin dikatakan konyol oleh sebagian orang. Jangan terlena dengan kondisi bagus saat ini, antisipasi dengan baik untuk menghadapi segala kemungkinan, kembalikan kepada pentingnya perencanaan.
Strategi laksana tali panjang yang kita bentangkan mulai dari diri kita hingga kepada paku dream yang tadi telah kita tancapkan. Sebagai panduan, agar tidak melenceng dari tujuan, agar kalaupun melenceng maka kita bisa meraih tali tersebut untuk kembali melangkah menggapai tujuan. Tanpa adanya strategi maka belief, dream dan aksi kita akan tanpa arah, bagai orang yang mencari jarum dalam kegelapan malam.
ACTION
Aksi atau langkah pertama atau praktik. Inilah hal utama dari semua kurikulum TDA dan inilah jiwa dari komunitas TDA ... action oriented. Bahkan selain kepanjangan dari Tangan Di Atas, TDA berarti To Do Action buat yang belum punya bisnis dan akan memilikinya serta Take Double Action buat yang sudah punya bisnis dan ingin mengembangkannya.
Tiada gunanya besarnya belief, kekuatan dream dan bagusnya strategi, tanpa aksi. Langkah ke 1000 ditentukan oleh dilakukannya langkah pertama. Tidak ada waktu dan kondisi ideal dalam memulai sesuatu.
Kita tidak perlu ahli untuk mulai melakukan sesuatu karena kita membangun keahlian itu dari melakukannya, jadi lakukanlah !. Lagi, kata-kata bijak dari Mario Teguh. Take Action Miracle Happened, No Action Nothing Happened. Dunia dibangun oleh orang-orang yang selain bermimpi juga berusaha memujudkannya, yang action.
Sekedar menjadi pengamat dan seseorang yang pasif tidak akan membuat kita maju walau selangkah karena artinya kita diam di tempat. Silahturahmi mungkin menjadi salah satu aksi pertama. Karena dari sana, jika kita ikhlas, akan dijanjikan usia yang panjang dan luasnya rejeki. Sudah banyak yang membuktikannya.
Tidak banyak yang bisa dijabarkan disini karena menyangkut kekuatan dan keberanian diri kita dalam melakukannya. Apakah kita sudah action ? Action adalah langkah kaki pertama kita, ketika kita sudah menggenggam tali strategi yang menghubungkan diri kita kepada paku dream yang sudah kita tancapkan di depan sana sambil tetap diselimuti kehangatan belief. Kita harus segera bergerak. Never ending action, karena mungkin kita akan menjalani jalan yang penuh batu terjal.
Ketika kita menyalakan lilin dan meletakannya dekat di bawah lengan kita maka kita akan sakit, karena lilin tidak kita gerakan, karena kita berhenti. Maka gerakannya lilin itu terus menerus agar kita tidak merasakan sakit dari panasnya.
Dear rekan action member TDA,
Demikianlah uraian kurikulum komunitas Tangan Di Atas. Masih banyak kekurangannya namun sedikitnya ada harapan semoga bisa memberikan manfaat. Yang jelas tetap ber-doa agar apa yang semua kita kerjakan selalu mendapat ridho-Nya dan mempercayai bahwa rejeki adalah berada dalam kekuasaan-Nya serta bahwa tawakal adalah kunci kesuksesan.
Semua bisa dipelajari namun dalam menjadikan seseorang menjadi sukses, Belief dan Dream lebih menekankan pada faktor internal artinya kita sendirilah yang harus terus menggali dan menjaganya sedangkan Strategy dan Action berada pada wilayah ekternal yang artinya bisa dipelajari dari pihak lain. Inilah yang menyebabkan semua pendidikan, seminar dan workshop motivasi kurang berhasil jika pesertanya tidak dibekali langkah lanjutan dalam strategi dan aksi, sebaliknya banyak yang sudah melakukan strategi dan aksi namun ketika menghadapi kegagalan tidak dibekali belief dan dream yang baik. Semua saling terkait, semua penting.
Itulah sebabnya TDA tidak bisa menjamin kesuksesan seseorang. Karena tidak bisa menyentuh dan memaksa sisi internal yaitu belief dan dream. TDA hanya bisa memberikan arah dan jalan yang pernah dilalui contoh orang-orang sukses, baik keberhasilannya maupun kegagalannya ... agar bisa dipelajari.
Semua kegiatan TDA selalu mengacu pada kurikulum ini. Contoh : seminar Luck Factor dan nonton bareng film The Secret adalah untuk memenuhi pembelajaran terhadap belief dan dream, workshop SDM, bikin webstore, advertising, buka toko bareng adalah pembelajaran terhadap strategy dan action.
Teruslah belajar dan menggali hal-hal baru yang lain. Orang-orang yang masih terus belajar akan menjadi pemilik masa depan, sedangkan orang yang berhenti belajar hanya akan menjadi pemilik masa lalu.
Berikut ini adalah contoh implementasi kurikulum yang dibuat salah satu member TDA, pak Ryad Kusuma :
Belief
Rejeki ada ditangan-Nya
Tawakal adalah kunci kesuksesan
Dream :
Omzet 1.000.000.000 / bln
Strategy :
Buka retail chain store, copy-paste store yg sdh ada 10 kali lagi
Gunakan cashflow dan profit utk investasi properti produktif
Action :
- Cari lokasi di mall / pusat keramaian
- Target buka 2 toko baru per tahun, jadi 10 toko baru dalam 5 th ke depan
- Biaya buka 1 toko sekitar 25 jt, jadi sisihkan sekitar 5 jt / bln utk biaya tsb
- Cari produk unggulan lain
Jadi apa BDSA anda ?
Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan.
Wassalam.
Eko June
One of Mods
www.ekojune.com | YM : eko_juna
anda tidak perlu hebat untuk memulai,
tetapi anda harus memulai untuk menjadi hebat
--------------------------------------------------------------------------------
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
Warning : tulisan ini sangat panjang sekali.
Dear rekan action member TDA,
Mungkin sebagian member sudah mengetahui hal ini namun saya yakin masih lebih banyak lagi yang belum mengetahuinya karena banyaknya member baru yang bergabung.
Yap, Belief - Dream - Strategy - Action.
Ini adalah kurikulum TDA yang diambil dari berbagai sumber, yang dipercaya mampu memberikan arah kesuksesan, yang sudah dipraktikan dengan hasil luar biasa. Roni Yuzirman, pendiri komunitas TDA, menyebutnya : ultimate sucess formula.
Penjabaran mengenai hal ini sudah pernah saya buat, silahkan cek di :
http://ekojune.blogspot.com/2007/07/kurikulum-tda.html
Dalam kesempatan ini saya ingin menjabarkan kembali dengan tambahan beberapa hal, materi dan contoh baru. Tujuannya agar lebih bisa dipahami, terutama bagi saya sendiri ... agar lebih mudah ditelaah dan dipraktikkan.
BELIEF
Kepercayaan atau keyakinan atau iman. Setiap orang memilikinya. Didalamnya termasuk kepercayaan kepada Tuhan YME. Ketika kita mempercayai sesuatu maka kita akan selalu mendekapnya, selalu meyakini bahwa semua yang ada pada kepercayaan itu adalah benar, bahkan secara ektrim dalam rangka membela kepercayaannya akan mendebat jika ada yang kontra.
Dalam sisi positif, kita akan mengerahkan segenap kemampuan untuk mempertahankan kepercayaan kita tersebut. Tidak peduli apa pendapat orang, tidak peduli dan gentar jika harus mengalami kegagalan karena mengikuti kepercayaan kita tersebut, rela menyerahkan segalanya, ikhlas memberikan pengorbanan sedemikian tinggi. Bagi orang yang percaya, segala cobaan, hambatan dan kegagalan adalah sebuah ujian untuk menjadi lebih baik. Sempurna tidaknya kepercayaan seseorang kadangkala diuji melalui cobaan.
Kemudian, kepercayaan itu jelas harus berada pada jalur positif. For every belief you hold, no matter how much you think it is true or not, it is true. Apapun yang kita tanamkan dalam kepercayaan tersebut, maka itu benar. Jika kita percaya bahwa kita mampu, maka itu benar, demikian juga jika kita berpikir sebaliknya. Thoughts become things, apapun yang kita pikirkan akan menjadi suatu kenyataan. Positifkan kepercayaan dan keyakinan kita karena itulah harapan yang akan terjadi. Integrated positif belief harus selalu tertanam dalam diri.
Yakinlah, bila ada kemungkinan bagi kita untuk gagal, berarti ada kemungkinan juga untuk berhasil. Sebuah kata-kata bijak dari Mario Teguh. Daripada fokus pada kemungkinan kegagalan, alangkah lebih baik men-switch fokus kepada kemungkinan berhasilnya.
Salah satu faktor keberhasilan seorang Adam Khoo, motivator terkenal yang berubah dari semula seseorang tanpa arti menjadi mulyuner, from zero to hero adalah : re-program your belief. Program kembali kepercayan kita.
Dari semula menganggap bisnis itu sulit ... menjadi bisnis itu mudah.
Dari semula menganggap menulis itu susah ... menjadi menulis itu gampang.
Dari semula menganggap 'saya tidak sanggup' ... menjadi 'saya bisa !!!'
Belief sebagaimana perngertiannya sebagai iman, juga bisa naik turun. Siklus sinus naik turunnya iman tidak bisa dihindari. Yang bisa dilakukan adalah selalu menjaga agar ketika siklusnya menukik menuju lembah maka jangan sampai terlalu dalam atau bahkan menyentuh nol. Menjaganya dengan selalu mendekati sumber-sumber yang bisa memotivasi, bisa teman yang 'se-iman', komunitas, buku dll.
Belief seperti sebuah selubung lembut dan hangat, yang selalu menyelimuti jiwa, pikiran dan tubuh kita dalam melalukan kurikulum berikutnya yaitu Dream, Strategy dan Action. Ialah yang memotivasi selalu, yang men-charge spirit. Dengan belief yang tinggi maka impian, langkah dan aksi akan selalu terjaga kekuatan konsistensinya.
DREAM
Impian atau tujuan atau goal. Semua orang ingin mencapainya tapi sedikit yang benar-benar melakukan sesuatu untuk itu. Dalam setiap manusia terselip banyak dream, bahkan saking banyaknya, tidak berusaha untuk fokus dan pada akhirnya lebih banyak dream yang tidak tercapai. Atau malah karena banyaknya jadi bingung : sebenarnya dream saya apa ? Jika saat ini kita diperintah untuk membuat daftar dream maka yakin bahwa kita sanggup membuatnya hingga 1 lembar halaman. Manusiawi.
Yang jadi masalah adalah ya itu tadi, apakah kita telah benar-benar melakukan sesuatu untuk mencapainya ? Apakah itu hanya sekedar menjadi mimpi bukan impian. Mimpi cenderung ada di awang-awang sedangkan impian membutuhkan aksi nyata untuk meraihnya. Kita dilarang untuk melamun dan panjang angan-angan.
"(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong" (QS An-Nisaa':123). Ketika kita membuat dream ingin masuk surga dan mendapat pahala dari Allah SWT, maka itu membutuhkan aksi nyata. Beriman, melakukan amal sholeh, menjalankan segala perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya.
Bukan hal-hal besar yang menjadikan orang besar, tetapi hal-hal kecil yang dikerjakan dengan kekuatan impian-impian besar. Sebuah kata-kata bijak lainnya dari Mario Teguh. Jika impian kita cukup besar maka hanya dibutuhkan langkah-langkah kecil namun konsisten untuk mencapainya.
Dream ibarat sesuatu yang kita tanamkan didepan jalur hidup kita. Ibarat paku yang kita tancapkan agar menjadi 'guidance' yang menuntun setiap langkah kita tetap terfokus ke arahnya. Tidak goyah ketika angin menerpa dari berbagai sisi, tidak mundur ketika ada yang menarik dengan rayuan, tidak terjatuh dan berhenti untuk bangun. Hampir mirip dengan belief maka dengan adanya dream maka setiap langkah dan aksi yang dilakukan akan terjaga kekuatan konsistensinya.
STRATEGY
Langkah atau cara atau rencana. Disinilah letak lain dari faktor keberhasilan seseorang. Apa langkah, cara dan rencana kita untuk meraih semua impian yang sudah dipetakan. Apa yang harus dilakukan untuk meraihnya. Apa yang perlu dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Menurut kamus, strategy is a long term of plan of action designed to achieve a particular goal, most often 'winning'. Stategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya terdiri dari dua kata sratos (army) dan ago (leading).
Karena kebanyakan tujuannya untuk mencapai kemenangan maka di dalam strategi ada berbagai macam hal yang perlu digali, dipelajari dan dijalankan tentunya. Akan menjadi sangat panjang menjabarkannya. Ada perencanaan, ada keterkaitan dengan waktu, ada hubungannya dengan tenaga dan pikiran serta hal lainnya.
Perencanaan adalah perlu walau sebenarnya tidak memerlukan waktu yang lama dalam memikirkannya karena akan menyita peluang keberhasilan. Jika terlalu banyak rencana tanpa aksi nyata maka semua menjadi percuma. Menurut Sayiddina Ali ra : aksi tanpa rencana adalah buta, rencana tanpa aksi adalah mimpi.
"Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya" (QS Att-Thaariq : 16) dan "Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain" (QS Alam Nasyrah : 7) cukup untuk membuktikan bahwa kita perlu strategi, rencana yang harus dilakukan satu per satu. Fokus.
Kaitannya dengan waktu jelas. Jangan pernah tidak memedulikan atau malah menyia-nyiakan waktu. Waktu dalam suatu strategi sangat penting. Sekarang ini bukan yang besar yang memakan yang kecil tapi yang tercepatlah yang akan mengalahkan yang lamban. Menunda adalah penyakit yang berkaitan dengan waktu. Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda: "Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang." (HR. Bukhari)
Pelayanan adalah hal lain dalam strategi. Kita sudah tentu mengetahui bahwa pelangganlah yang menghidupi bisnis kita, merekalah nadi dan udara dalam bisnis. Tanpa mereka, tidak ada bisnis. Jadi pelayanan yang prima adalah sesuatu yang wajib. Jika kita mencari uang, kita akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. Tetapi jika kita mengutamakan pelayanan yang baik maka kita akan dicari uang. Kata-kata bijak kembali dari Mario Teguh.
Strategi jelas bisa dipelajari walau kadang tidak sesuai dengan harapan akan hasilnya. Jika begitu, kita perlu melakukan 'yang lain' dalam hal strategi. Melakukan strategi yang sama untuk mengharapkan hasil yang berbeda adalah sesuatu yang bodoh jika tidak ingin dikatakan konyol oleh sebagian orang. Jangan terlena dengan kondisi bagus saat ini, antisipasi dengan baik untuk menghadapi segala kemungkinan, kembalikan kepada pentingnya perencanaan.
Strategi laksana tali panjang yang kita bentangkan mulai dari diri kita hingga kepada paku dream yang tadi telah kita tancapkan. Sebagai panduan, agar tidak melenceng dari tujuan, agar kalaupun melenceng maka kita bisa meraih tali tersebut untuk kembali melangkah menggapai tujuan. Tanpa adanya strategi maka belief, dream dan aksi kita akan tanpa arah, bagai orang yang mencari jarum dalam kegelapan malam.
ACTION
Aksi atau langkah pertama atau praktik. Inilah hal utama dari semua kurikulum TDA dan inilah jiwa dari komunitas TDA ... action oriented. Bahkan selain kepanjangan dari Tangan Di Atas, TDA berarti To Do Action buat yang belum punya bisnis dan akan memilikinya serta Take Double Action buat yang sudah punya bisnis dan ingin mengembangkannya.
Tiada gunanya besarnya belief, kekuatan dream dan bagusnya strategi, tanpa aksi. Langkah ke 1000 ditentukan oleh dilakukannya langkah pertama. Tidak ada waktu dan kondisi ideal dalam memulai sesuatu.
Kita tidak perlu ahli untuk mulai melakukan sesuatu karena kita membangun keahlian itu dari melakukannya, jadi lakukanlah !. Lagi, kata-kata bijak dari Mario Teguh. Take Action Miracle Happened, No Action Nothing Happened. Dunia dibangun oleh orang-orang yang selain bermimpi juga berusaha memujudkannya, yang action.
Sekedar menjadi pengamat dan seseorang yang pasif tidak akan membuat kita maju walau selangkah karena artinya kita diam di tempat. Silahturahmi mungkin menjadi salah satu aksi pertama. Karena dari sana, jika kita ikhlas, akan dijanjikan usia yang panjang dan luasnya rejeki. Sudah banyak yang membuktikannya.
Tidak banyak yang bisa dijabarkan disini karena menyangkut kekuatan dan keberanian diri kita dalam melakukannya. Apakah kita sudah action ? Action adalah langkah kaki pertama kita, ketika kita sudah menggenggam tali strategi yang menghubungkan diri kita kepada paku dream yang sudah kita tancapkan di depan sana sambil tetap diselimuti kehangatan belief. Kita harus segera bergerak. Never ending action, karena mungkin kita akan menjalani jalan yang penuh batu terjal.
Ketika kita menyalakan lilin dan meletakannya dekat di bawah lengan kita maka kita akan sakit, karena lilin tidak kita gerakan, karena kita berhenti. Maka gerakannya lilin itu terus menerus agar kita tidak merasakan sakit dari panasnya.
Dear rekan action member TDA,
Demikianlah uraian kurikulum komunitas Tangan Di Atas. Masih banyak kekurangannya namun sedikitnya ada harapan semoga bisa memberikan manfaat. Yang jelas tetap ber-doa agar apa yang semua kita kerjakan selalu mendapat ridho-Nya dan mempercayai bahwa rejeki adalah berada dalam kekuasaan-Nya serta bahwa tawakal adalah kunci kesuksesan.
Semua bisa dipelajari namun dalam menjadikan seseorang menjadi sukses, Belief dan Dream lebih menekankan pada faktor internal artinya kita sendirilah yang harus terus menggali dan menjaganya sedangkan Strategy dan Action berada pada wilayah ekternal yang artinya bisa dipelajari dari pihak lain. Inilah yang menyebabkan semua pendidikan, seminar dan workshop motivasi kurang berhasil jika pesertanya tidak dibekali langkah lanjutan dalam strategi dan aksi, sebaliknya banyak yang sudah melakukan strategi dan aksi namun ketika menghadapi kegagalan tidak dibekali belief dan dream yang baik. Semua saling terkait, semua penting.
Itulah sebabnya TDA tidak bisa menjamin kesuksesan seseorang. Karena tidak bisa menyentuh dan memaksa sisi internal yaitu belief dan dream. TDA hanya bisa memberikan arah dan jalan yang pernah dilalui contoh orang-orang sukses, baik keberhasilannya maupun kegagalannya ... agar bisa dipelajari.
Semua kegiatan TDA selalu mengacu pada kurikulum ini. Contoh : seminar Luck Factor dan nonton bareng film The Secret adalah untuk memenuhi pembelajaran terhadap belief dan dream, workshop SDM, bikin webstore, advertising, buka toko bareng adalah pembelajaran terhadap strategy dan action.
Teruslah belajar dan menggali hal-hal baru yang lain. Orang-orang yang masih terus belajar akan menjadi pemilik masa depan, sedangkan orang yang berhenti belajar hanya akan menjadi pemilik masa lalu.
Berikut ini adalah contoh implementasi kurikulum yang dibuat salah satu member TDA, pak Ryad Kusuma :
Belief
Rejeki ada ditangan-Nya
Tawakal adalah kunci kesuksesan
Dream :
Omzet 1.000.000.000 / bln
Strategy :
Buka retail chain store, copy-paste store yg sdh ada 10 kali lagi
Gunakan cashflow dan profit utk investasi properti produktif
Action :
- Cari lokasi di mall / pusat keramaian
- Target buka 2 toko baru per tahun, jadi 10 toko baru dalam 5 th ke depan
- Biaya buka 1 toko sekitar 25 jt, jadi sisihkan sekitar 5 jt / bln utk biaya tsb
- Cari produk unggulan lain
Jadi apa BDSA anda ?
Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan.
Wassalam.
Eko June
One of Mods
www.ekojune.com | YM : eko_juna
anda tidak perlu hebat untuk memulai,
tetapi anda harus memulai untuk menjadi hebat
--------------------------------------------------------------------------------
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.