Noblesse Oblige


Assalamu'alaikum wr. wb.

Sebuah keyakinan bahwa salah satu, jika tidak ingin dikatakan yang utama karena ke-spiritual-annya, diantara faktor kesuksesan adalah sedekah. Keyakinan ini berada dalam berbagai agama. Faktor kedermawanan ikut berperan besar dalam 'mendongkrak' kesuksesan seseorang.

Dalam Islam, kaum muslim percaya orang yang suka berderma, apalagi yatim piatu, akan memperoleh kebahagiaan dan kemakmuran. Lagipula, do'a anak-anak yatim piatu diyakini sangat ampuh dalam membantu kehidupan seseorang yang senang berderma.

Hal yang sama juga diyakini kaum Kristen. Dalam keyakinan Kristen, Tuhan akan marah bila orang miskin, para janda, anak yatim piatu dan semacamnya tidak disantuni.

Orang2 kaya dunia atau disebut para philanthropy, adalah para penderma. Bahkan kebanyakan mereka bukan berderma karena kaya tapi justru menjadi kaya karena berderma. Terlepas dari apakah hal itu karena 'riya, untuk mendapatkan popularitas atau demi program CSR/PSR (personal sosial resposibility).

Selain faktor keyakinan agama, berderma juga menjadi salah satu contoh dalam teori LOA. Dengan berderma artinya kita 'mengumumkan' kepada alam semesta bahwa kita 'berkemampuan' atau bahwa 'kita kaya' maka dari itu akan menarik 'kekayaan2' lainnya. Semoga tidak terjadi polemik dalam hal ini selain keyakinan bahwa hal atau perbuatan baik Insya Allah akan mendatangkan hal yang baik pula.

Kabar gembiranya, ternyata tingkat bersedekah (rate of giving) masyarakat Indonesia ternyata lebih tinggi dari Amerika yang dikenal pemurah itu, apalagi Jerman dan Inggris. Suvey ini dilakukan oleh PIRAC (Public Interest Research andAdvocacy Center) di 11 kota besar Indonesia, misalnya, yang mewawancarai 2.500 responden. Walau secara nilainya masih kecil ketimbang Amerika karena perndapatan per kappita yang terkait jauh tapi kesadaran bersedekah bangsa kita lebih tinggi.

Saya jadi teringat dengan kata Noblesse Oblige. Sebuah kata kuno yang berarti dalam setiap keningratan/noble terdapat kewajiban bersedekah. Pada kekayaan menempel tanggungjawab. Dalam Islam hal ini dinyatakan dengan 'dalam harta orang kaya terdapat hak orang miskin'.

Jadi disini ada suatu lingkaran rahmat. Mau kaya ? bersedekahlah. Sudah kaya ? bersedekahlah.

Tak heran kita sering menemukan orang kaya yang semakin kaya. Mereka berada dalam lingkaran rahmat tersebut. Apapun agamanya. Tak heran juga kita sering mendengar seseorang yang sebenarnya miskin namun masih mau bersedekah dengan harta ditangannya, maka itu akan tergantikan berkali lipat. Karena memang itulah janji Allah SWT.

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan serta melapangkan (rejeki) dan kepada-Nya lah kami dikembalikan" (QS. 2:245)

Alhamdulillah buka bersama TDA di Panti Asuhan Al-Andalusia kemarin menambah wawasan kita tentang sedekah. Melihat wajah ceria anak2 disana membawa kegembiaraan bagi kita semua. Melihat dan mengunjungi mereka mengingatkan kita tentang orang lain yang tidak seberuntung kita. Mengingatkan kita akan rasa syukur, terhadap apa yang telah kita miliki, terhadap apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kita selama ini.

Pengingat yang sama ketika kita mengunjungi kubur.

Wassalam.

-Eko June-

2 Comments

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post