Ibu

Assalamu'alaikum wr. wb.

Dulu, ketika saya masih kecil, jika saya melakukan kesalahan dan bapak memarahi saya bahkan memukul dengan menggunakan batang rotan, walau tidak terlalu keras namun cukup sakit ... saya balik memelototi beliau, menantangnya.

Namun jika ibu yang memarahi saya, tidak dengan pukulan, tidak dengan cubitan, bahkan tidak dengan kata2 yang kasar, cukup dengan tangisannya ... saya menunduk dan turut beruai air mata, berjanji dalam hati tidak akan mengulangi.

Itulah kekuatan seorang ibu.

Tetesan air matanya membuat kita merasa sangat berdosa dan takut mendapat amarah-Nya juga. Melihatnya bersedih membuat kita turut menangis.

Kadang pengajaranya tidak perlu menggunakan kata2, cukup lewat apa yang dilakukannya. Membagi hasil panen pohon buah di depan rumah ke semua tetangga, memberi bantuan kepada yang membutuhkan padahal diri sendiri dan keluarganya juga kekurangan, menerima dan memahami apa yang bapak putuskan walau tidak sesuai pendapatnya adalah sebagian pelajaran yang bisa kami petik sebagai anak2nya.

Belaiannya menenyejukkan. Pelukannya meneduhkan. Genggaman tangannya menentramkan. Senyumannya menenangkan.

Perjuangannya sebagai seorang ibu akan tetap teringat sepanjang jantung ini masih berdetak. Perjuangan yang sama yang kini mulai tercetak melalui istri tercinta terhadap buah hati kami.

Selamat hari ibu.

Wassalam.

-Eko June-

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post