Inventori


Assalamu'alaikum wr. wb.

'Many things you can't control, so why don't you control what you can control' - Christian F Guswai

Itu kutipan dalam buku pak Christian F Guswai sebagai pembicara di workshop retail bersama TDA kemarin. Saya merenungi makna kata2 ini (ceila kayaknya susah banget gitu ngertinya hehe). Maksudnya saya juga seperti ditelanjangi oleh beliau, sama halnya para peserta yang ikut kemarin, bahwa apa yang sudah kita jalani selama ini dalam usaha, terutama ritel, ternyata masih belum optimal bahkan jauh dari itu.

Dari banyak hal itu yang utama, bahkan dalam seminar itu pak Guswai minta waktu lebih lama karena saking pentingnya, adalah mengenai inventori.

Memang banyak hal yang gak bisa kita kontrol dalam menjalankan usaha, balik lagi terutama ritel. Kita sulit mengontrol agar banyak pelanggan yang datang, kadang gak bisa mengontrol biaya promosi yang diperlukan, atau bahkan agar dikenal media, umpamanya.

Jadi karena ada hal yang sulit di kontrol maka kontrolah yang bisa. Karena kadang dari situ justru secara gak langsung nantinya akan berdampak pada hal2 yang sulit dikontrol.

Ketika kita bicara inventori, bagi pengusaha di bidang ritel, inilah sumber kesuksesan dan sebaliknya bisa menjadi sumber dari segala sumber masalah. Bagaimana enggak, jika kita gak bisa mengontrol inventori, salah satunya jika gak tau mana barang yang masuk jenis fast moving dan mana yang slow moving maka kita akan menghadapi 2 jenis kemungkinan :

- sales loss, kehilangan penjualan karena kekurangan stok barang yang fast moving
- death stock, barang gak laku karena kelebihan stok barang yang slow moving

Jadi karenanya perlakuan terhadap inventori ini harus dan wajib mendapat perhatian lebih dari kita sebagai pelaku usaha ritel.

'Lah saya mah udah tau mengenai fast dan slow moving' mungkin demikian yang ada dalam pikiran kita. Tapi pertanyaannya adalah 'apakah kita benar2 sudah bisa memilah dan memisahkan serta menentukan mana barang kita yang fast moving dan mana yang slow moving ?' hehe.

Cara yang diajarkan pak Guswai adalah jelas harus mendata semua barang kita, termasuk penjualannya. Diurutkan satu persatu dari yang salesnya paling tinggi hingga yang paling rendah, lalu beri prosentase hasil penjual per item barang itu terhadap total sales, lalu porsentasekan lagi berdasakan urutan kontribusinya terhadap total sales.

Dari sini maka akan diarakan ke teori Pareto bahwa 80% barang memberikan kontrobusi sebesar 20% dan sebaliknya ada yang hanya 20% barang tapi memberikan 80% terhadap sales. Nah, yang pertama itulah yang slow moving lalu bagian kedua yang disebut fast moving.

Apakah kita sudah melakukan hal ini ? Jujur saya aja masih belum sempurna hehe.

Retail is Detail ... itulah slogan dunia ritel. Tanpa kita bisa detil di data penjualan dan inventori maka artinya belum siap berjibaku di usaha ritel. Ini kata pak Guswai loh, jangan melotot gitu donk :).

Wassalam.

-Eko June-

085716006676
YM : eko_juna
facebook, twitter : ekojune

Toko Mom's Choice
www.jilbab-balita.com
http://cireng-bandung.blogspot.com
http://ekojune.blogspot.com

anda tidak perlu hebat untuk memulai
tapi anda harus memulai untuk menjadi hebat

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post