Mengapa Terjadi Kegagalan Bisnis ?

Assalamu'alaikum wr. wb.

Sebuah tulisan dari pak Wuryanano Raden, untuk memotivasi dan evaluasi.

Review beberapa kendala yang bisa menghambat pertumbuhan dan pengembangan usaha kecil dan menengah ini. Kendala-kendala yang menghambat itu adalah:



- Senang berproduksi, namun seringkali tidak ada penjualan yang berarti, akibat tidak paham cara pemasarannya.

- Tidak ada produk baru, karena kurangnya ketrampilan dan kreativitas.

- Biaya awal berbisnis yang tinggi, karena tidak ada "business plan", punya prinsip asal jalan, sehingga tidak memperhitungkan biaya.

- Keuntungan yang tidak mencukupi, juga akibat tidak ada "business plan", sehingga bisa salah hitung biaya-biaya terkait bisnisnya.

- Lemahnya akses ke pendanaan, sering terjerat suku bunga tinggi karena ulah rentenir, akibat kurang mau dekat dengan Bank, atau takut berkonsultasi ke Bank terkait pendanaan.

- Salah memperoleh pemasok yang berbiaya tinggi, sehingga biaya produksi membengkak.

- Birokrasi Pemerintah kadang juga berperan menghambat bisnis, dengan berbagai macam aturan yang menyebabkan biaya tinggi.

Beberapa kendala tersebut juga punya pengaruh pada perkembangan bisnis, jika tidak segera diatasi. Disamping kendala-kendala penghambat bisnis itu, hal-hal yang secara langsung bisa menyebabkan KEGAGALAN BISNIS dan perlu disikapi dengan benar adalah berikut ini:

- Tidak Ada Perencanaan Bisnis: Ingatlah! Tidak ada sukses tanpa perencanaan. Segala hal berkaitan dengan bisnis harus direncanakan sebelumnya. Bisnis tidak bisa hanya karena sekedar termotivasi berbisnis dengan berani setelah melihat seminar bisnis motivasi. Berbisnis harus memiliki VISI, SASARAN, dan ARAH bisnis yang telah direncanakan sebelumnya, dan bersifat dinamis.

- Kurang Pengalaman: Tidak punya pengetahuan cukup tentang bisnis yang digeluti, tidak tahu bagaimana dan dimana membeli, menjual, berinteraksi dengan pelanggan, dlsb.

- Tidak Cukup Modal: Tidak cukup uang untuk menjalankan operasional bisnis sehari-hari.

- Persediaan Produk Tidak Terkendali: Terjadi penumpukan hasil produksi, akibat lemahnya sistem pemasaran, sehingga produk bisa rusak, tidak up-to-date, dan tidak terjual.

- Pemasaran yang Lemah: Tidak mampu pasang iklan, tidak bisa mendistribusikan produk/jasa secara benar, dan tidak punya tim pemasar dan penjual yang andal.

- Manajemen yang Buruk: Arsip dan catatan bisnis tidak tertata rapi, sering tidak tercatat, data-data bisnis tidak valid, tidak up-to-date.

- Pegawai Tidak Terkendali: Rekrut pegawai yang tidak sesuai kriteria, tidak ada "Job Description" pegawai serta lemahnya pengawasan pegawai, dan terlalu banyak mempekerjakan pegawai.

- Pengendalian Kredit yang Buruk: Salah memberikan kredit kepada orang/perusahaan yang tidak tepat, sehingga piutang bisnis makin membengkak dan sulit tertagih.

- Lokasi Usaha Tidak Tepat: Tempat usaha yang terlalu jauh dari fasilitas transportasi umum, dan tidak cukup permintaan terhadap produk/jasa di wilayah itu.

- Owner Terlalu Cepat Menarik Uang: Pemilik bisnis ada kecenderungan terlalu cepat mengambil uang keuntungan bisnisnya, sehingga tidak cukup dana untuk melakukan ekspansi bisnis. Dana yang tersedia sekedar hanya untuk biaya operasional bisnis.

Demikian saya sekedar berbagi pengalaman dan pengetahuan, bukan bermaksud menggurui. Silakan diambil hal-hal yang bermanfaat menurut Anda sendiri. Lepas dari semuanya itu, berbisnis sendiri tetaplah merupakan hal yang sangat menyenangkan, karena penuh tantangan, bikin deg-degan, memacu adrenalin, sehingga membuat hidup menjadi lebih semarak, lebih hidup! Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa Entrepreneur memiliki usia yang lebih panjang, lebih lama hidup, dibandingkan dengan usia rata-rata mereka yang bukan Entrepreneur... hehehe... Hidup Entrepreneur Indonesia!

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

http://www.swastikaprima.ac.id/

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post