Menunda, Musuh APH

Assalamu'alaikum wr. wb.

Tidak ingin menyengajakan tulisan ini agar menjadi bagian dari buku pak Ato nantinya, seperti biasa klo ada apapun dipikiran yg ingin dicurahkan ya nulis bae (bahasa Bekasi-nya nongol dah hehe). Tapi klo memang cocok kenapa engggak, halah narsisnya keluar juga dah.

Saya yakin apa yang digaungkan oleh teman saya pak Ato dengan APH (Aksi Pikir Hitung)-nya beberapa memang sudah dilaksanakan oleh orang lain. Mas Dhika dengan action pasarbatik.com nya, mas Rawi dengan 'niche market printer untuk perbankan'-nya, mas Ismed dengan 'media magnet' coklat mentarinya dll yg gak muat klo disebut satu persatu.

Tapiii memang kadang kita sebagai manusia dilengkapi sifat alpa alias lalai alias lupa. Itulah sebabnya kita umat manusia dikirimi para nabi dan rasul dan dibekali kitab suci. Loh koq malah jadi ngelantur ke religi sih :), maksud intinya adalah bahwa kita harus sering 'diingatkan' dan itulah anjuran agama untuk 'saling mengingatkan'.

Silahkan 'saling mengingatkan' itu disebut provokasi, silahkan namanya komporator alias tukang manasin, atau dibilang kritik, masukan, saran dll bentuknya. Tapi semua itu dalam rangka mengingatkan. Bahwa kita memang perlu terus ber-aksi, never ending continous action.

Jadi jangan panasnya dari diingatkan lalu malah jadi ngambek, atau sedikit kesal ketika dibilang masih amphibi, atau sedikit ngedumel dibilang NATO, no action talk only. Justru jadikan itu cambuk, eh jangan deh jadi kayak kuda ... jadikan itu pembangkit semangat, jadikan sumber panasnya itu sebagai bahan bakar energi luar biasa untuk lebih melakukan aksi bukan malah membakar diri.

Jika kita nyalakan lilin atau korek api dibawah lengan kita. Ketika ia kita gerakan maju-mudur maka kita gak akan merasakan panasnya tapi ketika ia berhenti maka yakin jeritan kepanasanlah yang keluar :). Artinya dengan terus bergerak maka segala rintangan atau dalam contoh diatas panasnya api gak akan membakar kita, tapi klo malah berhenti ... mau coba ? hehe.

Salah satu sifat yang menyebabkan seseorang tidak melakukan aksi adalah menunda. Inilah salah satu sifat manusiawi yang bahkan Allah SWT-pun mengingatkan dalam firman-Nya untuk segera melakukan aksi.

"Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya". (QS Al-Mu'minuun : 61)

Menunda itu kebanyakan adalah menunggu kondisi ideal yang kita pegang untuk modal nanti jika kita melakukan aksi, dalam hal ini wirausaha.

nunggu punya modal Rp. 30 juta
nunggu dapat lokasi yg startegis
nunggu calon karyawan yg jujur, amanah dan ramah, sekalian cinta negara :)
nunggu dapat supplier dengan harga termurah
nunggu gaet pasar yang kondusif dan pasti untung
nunggu miliki partner bisnis yang baik dan amanah

Waks, kapan mulainya ? karena kondisi ideal sejatinya gak akan ada :). Justru yang ada akan kehilangan peluang dan kesempatan.

Sekedar sharing, semoga gak dianggap yg aneh2 :) ...

Bermodalkan Rp. 800 ribu dari tabungan, saya dan istri mulai jualan baju muslim yang dibeli di Pasar Tanah Abang. Dijual keliling ke para tetangga dan penghuni rumah di sekitaran komplek rumah. Di kreditin 3 bulan.

Profit ditambahkan ke modal, digulung terus hingga alhamdulillah barang modal makin banyak. Banyaknya barang membuat kami bikin 'toko' di ruang tamu. Dinding ruang tamu dibolongin untuk rak baju dan gantungan.

Yang kredit 3 bulan ada yang bayarnya baru setelah lunas 9 bulan, kata saya klo ibu2 udah lahiran nih :). Ada yang macet total. Dari mr Roni founder TDA bilang 'cash is power'. Kami hentikan kredit dan nyari toko agar 'cash is power' terwujud. Sewa toko di pasar, sepi, karena baru buka dan perumahannya juga baru.

Dari ruang tamu pindahan ke toko, ruang tamu rumah masih bolong2 bekas lubang rak sampai beberapa lama, kenang2-an :). Toko di pasar di over kredit dapat yang baru. Lebih rame, lebih luas, lebih dekat.

Dari supllier pusat grosir lalu cari2 di majalah untuk jadi distributor berapa produk. Jadi distributor utama jilbab anak. Bikin web www.jilbab-balita.com. Ngelapak beberapa kali, bazaar beberapa kali, buka stand di seminar beberapa kali.

Ditawarin usaha kuliner. Jadi agen cireng bandung isi. Bikin web www.cireng-isi.blogspot.com. Nganter sendiri awalnya ke para mitra, panas kepanasan, dingin keujanan.

Baca buku, aktif berkomunitas, datang ke seminar, gabung mastermind, silahturahim ke temen2, ikut kegiatan, ketemu orang2 aneh mandiri, orang2 edan positif, orang2 provokator inspiratif dll.

Suka sekali dengan slogan mulai dari yang terkecil, dari diri sendiri dan lakukan sekarang juga. Modal gak punya banyak. Punya uang 5 juta tapi berani ambil resiko di 3 juta aja ya jalanin. Mesin saya bukan jet yang bisa melesat cepat dengan bahan bakar mahal. Hanya diesel yang murah, lama tarikannya tapi klo udah panas bisa melesat dan tahan lama :).

Ingin sekali pergi haji. Receh demi receh dikumpulkan layaknya koin Prita. Recehan amal baik dan ibadah juga dikumpulkan dan ditingkatkan jengkal demi jengkal. Biarkan seperti itu, jangan paksakan teramat sangat mesin diesel ini, klo enggak nanti meledak gak karuan walau dorongan tetap diperlukan.

Kaizen. Sudah diajarkan Rasulullah SAW sejak dulu kala. Lakukan agar hari ini lebih baik dari kemarin agar menjadi yang beruntung.

Coba dan lakukan saja, toh tugas kita bukan untuk berhasil tapi untuk mencoba karena keberhasilan didapat dari aksi2 mencoba yang kecil2. Tugas kitapun bukan untuk menghitung untung tapi menghitung kesiapan rugi yang sanggup kita tanggung karena keuntungan dihitung oleh-Nya. Pun tugas kita bukan untuk melakukan langkah besar tapi bermimpi besar dengan langkah2 kecil.

Never ending action, never ending learning, never ending praying hingga Ia yang menghentikan.

Wassalam.

-Eko June-

Toko Mom's Choice
www.jibab-balita.com
www.agencireng.com
Lapakers Bekasi

facebook/twitter : ekojune

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post