Tidak Ada Yang Salah


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh.

Benar, tidak ada yang salah dalam memilih dan menerapkan ilmu bisnis.

Pak Haji Alay, founding father komunitas TDA dalam satu kesempatan ngobrol berbicara bahwa ia lebih dari 10 tahun untuk bisa membesarkan usahanya di Tanah Abang. Ia mengalami ngelapak di jembatan penyeberangan dan dikejar kambtib. Ia mengalami penggusuran. Mengalami penipuan dan sebagainya.

Ia mengatakan lebih menghargai proses dalam melakukan sesuatu. Harus sabar dan syukur. Menjalani usaha bagai mengendalikan perahu di lautan. Pertama kali pasti mabuk laut, muntah dan pusing. Semakin lama semakin terbiasa dengan goyangan ombak. Itu baru laut dangkalnya. Untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak dan besar harus ke tengah laut. Makin kencang ombak, makin kencang tiupan angin, makin mabuk laut.

Ia tidak percaya dengan usaha instan. Tidak percaya ilmu cepat kaya. Baginya, Tuhan menilai kita dari proses menjalani kehidupan, bukan hasilnya semata. Seperti proses kesabaran menjalani puasa bukan hasil bahwa kita bisa menahan lapar dan hausnya semata, atau bukan titel haji-nya tapi perbaikan sikapnya. Ibadah adalah masalah proses.

Namun memang mungkin ada orang yang sukses dalam waktu singkat, ada buktinya, ada saksinya. Dalam 3 tahun usahanya meroket dan memiliki banyak outlet. Mungkin memang tidak ada yang salah dengan proses yang dipercepat. Perkembangan sosial, internet, ekonomi bisa menjadi penyebab percepatan itu. Buka toko online, beres.

Lalu ada teori bahwa hutang itu mulia karena alasan dari hasil peluanasan hutanglah gaji pegawai pemberi hutang dibayar dan sebagainya. Benar mungkin ada yang sukses dengan cara seperti itu. Tidak takut hutang, pandai memperhitungkan resiko dan memutarnya dalam pengendalian yang handal. Walau ada pula yang menyatakan 'say no to hutang'. Kedua sisi itu ada wakil suksesnya masing-masing. Jadi memang tidak ada yang salah.

Untuk urusan memulai usaha, ada yang setuju dengan konsep menyiapkan segala sesuatu-nya dengan total kesiapan. Isi toko harus langsung lengkap, interior dan ekterior megah, brosur disiapkan se-eksklusif mungkin. Agar bisa langsung menyentak. Namun ada pula yang memiliki konsep 'buka dengan apapun yang ada'. Meja dan kursi dari kayu palet, interior dan ekterior seadanya, brosur foto kopi-an, perbaikan dan peningkatan dilakukan sambil jalan. Tidak ada yang salah.

Ada yang lebih suka menjadi produsen karena bisa untung lebih banyak tapi ada juga yang suka main retail karena profit lebih gede. Ada yang suka kuliner karena klo jualan baju harus ngikuti model, ada yang suka jual baju karena gak kenal basi. Ada yang mencari keunikan usaha seperti penyedia jasa service heater khusus pabrik, ada yang mencari hal umum agar mudah terserap seperti service AC rumahan.

Kemarin dari kunjungan ke outlet seorang rekan yang baru membuka usaha kuliner, beliau tidak mau membuka sampai malam karena takut dikira gak laris karena harus memperpanjang waktu berjualan. Bisa jadi benar. Karena memang ada yang jualan bakso, buka jam 10, jam 11 udah habis baksonya. Atau kisah rawon setan yang hanya buka pas tengah malam dan tutup beberapa jam setelahnya. Kenapa ya gak diperpanjang waktunya atau diperbanyak baksonya.

Pasti ada alasan dibalik itu semua seperti membentuk persepi mutu dan rasa. Karena ada pula yang memang berjualan dari pagi sampai malam karena memiliki target pasar yang berbeda-beda sesuai waktunya. Siang karena tepat jam makan siang, malam karena menggaet orang yang baru pulang kerja, seperti ada bubur ayam yang buka hanya pagi dan malam. Semua harus di coba dan diperhitungkan konsepnya. Jadi memang tidak ada yang salah.

Yang salah mungkin adalah yang tidak melakukan apa-apa.

Banyak teori usaha. Banyak contoh pengalaman dari berbagai macam pengusaha. Banyak inspirasi bisnis dari para motivator. Yang kadang terkesan pro dan kontra, saling berlawanan padahal semua ada wakil suksesnya masing-masing, karena memang tidak ada yang salah. Hanya satu yang salah, jika menyalahi ajaran agama.

Yang penting kita bergerak dan melakukan sesuatu kali ya :).

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh.

-Eko June-

7 Comments

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post