Alakadabra


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Seringkali kita, termasuk saya, ingin cepat mendapatkan hasil dari sesuatu yang kita kerjakan atau impikan. Sesuatu yang lumrah sebenarnya. Semakin cepat mendapatkan hasilnya artinya semakin awal kita menikmatinya. Namun demikian terkadang cara yang dipilih agar bisa cepat menghasilkan itu yang menjadi pertanyaan.

Begitu banyak contoh fenomena mencari cara instan untuk sukses atau kaya. Para koruptor hanyalah salah satu contoh. Pemegang amanah pun kadang terpeleset ingin cepat kaya dengan memanfaatkan jabatan dan wewenangnya. Tidak atau jarang ada yang berpikir untuk menanam yaitu melakukan perbuatan atau kebijakan yang walau ia sendiri tidak bisa rasakan dan nikmati namun manfaatnya bisa diwariskan untuk generasi berikutnya. Lebih banyak inginnya segera memetik.

Hal ini saya sebut sebagai alakadabra. Seperti halnya sulap, yang saat itu juga bisa berubah bentuk, mengeluarkan sesuatu atau aksi lainnya yang intinya ada pada kecepatan. Koq alakadabra bukan abrakadabra atau avada kedavra seperti pada serial sebuah film tentang magic ?.

Ya, alakadabra karena bagi pelakunya, sudah ingin cepat sukses, iapun ingin melakukan secara alakadarnya pula. Tidak ingin berkorban waktu, tenaga, biaya, pemikiran dan sebagainya. Ingin cepat kaya tanpa modal, cara instan mendapat sukses, dengan cara apapun, klo bisa dengan effort yang minim.

Padahal alam mengajarkan tentang pentingnya proses. Ulat perlu menjadi kepompong dulu dan berpuasa beberapa waktu untuk kemudian menjadi seekor kupu2 yang indah. Emas juga butuh proses dari bongkahan batu yang digali dari kedalaman tanah. Atau santan yang melalui perjalanan menyakitkan dari mulai dijatuhkannya kelapa, disayat kulitnya, dibelah dua dan diparut lalu diremas dengan kuat.

Bapak saya selalu mengajarkan tentang perlunya proses ini sebagai sebuah bentuk pembelajaran berharga ini. Tulisan mengenai ini ada disini : http://www.ekojune.com/2007/11/ajaran-proses-sang-ayah.html

Banyak sekali hal2 yang menyatakan bahwa proses itu penting, di berbagai bidang. Dalam bidang kesehatan dikatakan bahwa makanan fast food tidak baik untuk kesehatan, sekarang mulai digalakkan kembali model slow food yaitu makanan yang dimasak dan di olah sendiri atau cara mencerna makanan yang diperlambat baik untuk diet.

Ajaran agama pun mengajarkan demikian. Adanya ajaran sholat lima waktu dalam Islam adalah agar kita bisa menikmati proses2 menjadi manusia yang mencintai Allah SWT karena kita selalu diingatkan sepanjang hari. Atau puasa yang selain ada di bulan Ramadhan juga puasa2 sunnah lain. Tentu dengan kekhusukan dan penghayatan agar amalan yang keluar bisa sesuai.

Langkah besar dilakukan melalui langkah2 kecil yang nyata.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

-Eko June-

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post