5 Berani

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama ini terhadap usaha orang lain, membeli bahan baku di pusat grosir serta memiliki sebuah toko busana maka ijinkan sharing mengenai dunia retail bagi pemilik toko. Saya melihat ada 5 Berani yang harus dimiliki.

1. Berani Lengkap

Jelas sekali. Kelengkapan barang yang dijual adalah salah satu faktor keunggulan toko kita. Saya pernah mendapat cerita dari seorang rekan yang memiliki usaha di Pulogadung Trade Centre. Ketika usaha nya menurun, dia malah memutuskan untuk memperbanyak item jualannya. Alhamdulillah ada perbaikan. Dengan memenuhi ruang toko maka akan terlihat lebih lengkap sehingga orang akan menilai banyaknya pilihan. Beda sekali jika suasana toko terasa kosong.

'Memenuhi' ruang toko selain dengan produk yang dijual juga bisa dengan pernak-pernik atau tempelan2, bisa patung, gambar tempel kartun untuk yang berjualan perlengkapan bayi, lukisan2 dsb. Tapi tentu saja bukan berarti sekedar memenuhi ruang kosong di toko tanpa mengindahkan desain, ruang gerak orang, estetika dsb tapi harus tertata dengan baik.

Kan butuh modal. Tidak ada kata tidak mungkin bagi seorang pengusaha. Cari bahan2 bekas atau grosiran untuk aksesoris, membuka sistem konsinyasi bisa menjadi salah satu pilihan, atau ada juga produsen yang bisa kasih keringanan pembayaran atau umpama kita beli dengan modal Rp. 1 juta maka akan dikasih barang seharga Rp. 2 juta, lumayan kan. Mau ketemu dengan orangnya ? mudah2-an bisa ketemu di acara FWB 2011 ya :).

2. Berani Terang

Klo kita ke tanah abang, maka kita akan melihat kios2 yang ada disana terang banget. Iseng saya itung rata2 lampunya ada 20 buah !, untuk kios yang luasnya mungkin hanya 1,5 x 2 meter. Bahkan ada yang lampunya sampai 35. Padahal itu neon yang memang sudah lebih terang. Belum ditambah dinding bercermin yang membuat suasanya semakin kemilau.

Dengan suasanya yang terang maka toko akan terlihat lebih eye catching diantara kios/toko2 lainnya, lebih terlihat bersih dan produk yang dipajang lebih terlihat jelas bahkan mampu membalikkan manipulasi mata, maksudnya sebenarnya warna baju nya cerah dan bagus tapi karena kurang cahaya maka warnanya berubah dan suram.

Kebetulan berdasarkan hal ini saya baru menambahkan lampu di toko baju dan perlengkapan bayi en sekarang makin 'jreng' hehe. Terlihat dari jarak 200 meter dari jalan. Yang pasti setelah di evaluasi ada peningkatan leads atau orang yang datang kedalam toko.

3. Berani Up to Date

Mohon maaf jika saya mencontohkan toko baju karena punyanya itu :). Untuk usaha fashion banyak yang mengira lebih aman daripada kuliner karena tidak mengenal basi katanya. Padahal fashion itu juga mengenal yang namanya tren. Orang awampun kadang bisa mengendus bahwa model baju yang kita jual itu sudah ketinggalan tren. Walau tren untuk suatu produk bisa relatif berdasarkan wilayahnya, modelnya, target market dsb.

Mengetahui tren bisa dengan berbagai cara. Saat kulakan di pusat grosir dengan melihat produk yang sedang ramai dijual, atau nonton TV seperti disinetron atau infotainment (hehe walau gak sampai gitu amat sih), jalan2 di mall atau dengan membaca majalah bahkan dengan mengikuti milis untuk mendapat informasi2 dsb.

Itulah sebabnya juga ritel fashion besar seperti Mata**** akan melakukan sales diskon untuk segera melepas produk yang out of date. Agar bisa berputar cepat menyesuaikan tren plus faktor lain seperti menghindari biaya inventory. Lalu bagaimana dengan toko kecil kayak milik saya yang imut abis itu ?. Selain menggunakan metode yang sama yaitu dengan promo menurunkan harga atau strategi lain juga bisa dengan 'memutar' produk yang dipajang atau display. Artinya menukar secara periodik, bahkan 4 hari sekali untuk pakaian2 yang dipasang di patung.

4. Berani Promo

Kita semua mahfum bahwa promosi menjadi faktor penting dalam usaha. Sebuah riset menyatakan bahwa 70% market kita adalah di sekitar lokasi usaha kita (untuk ritel), radius 1 km. Maka promo lokal tetap diperlukan. Sebar brosur, kerjasama dengan usaha lain masih perlu dilakukan walau strategi juga diperlukan seperti words of mouth, online dsb.

Yang susah, banyak yang lebih mengganggap bahwa kegiatan promosi adalah cost yang sia2 ketimbang mengganggap sebagai investasi. Tidak bisa disalahkan juga karena banyak yang sudah melakukan promo tapi ternyata terlihat tidak berhasil mendongkrak penjualan. Mestinya kita bisa menghitung 'nilai pelanggan' yaitu sederhananya berapa uang yang harus kita keluarkan untuk mendapatkan 1 pelangggan. Dan ini berbeda untuk tiap usaha, produk, jasa dsb.

Tapi yang pasti, promo tetap harus dilakukan. Sebagus apapun produk kita, sebaik apapun pelayanan kita tidak akan berarti jika tidak dikomunikasikan. Dan tidak cukup hanya sekali saja tapi perlu terus menerus secara periodik agar konsumen melihat usaha kita masih ada, atau ingin mengomunikasi suatu promo tertentu. Sampai2 ada yang bilang 7 kali adalah ukuran minimal untuk menyebarkan promosi.

5. Berani Detil

Retail is detail. Sebuah rumusan umum bagi dunia ritel. Sebenarnya mencakup point2 sebelumnya. Berani lengkap agar toko tidak terlihat kosong juga bisa dengan cara membuat banner besar yang menutupui dinding. Seperti warung kupat tahu bandung mang oman yang dihiasi banner makanan besar di dindingnya atau contoh2 lain. Kesan lengkap akan tertangkap selain faktor estetika.

Kecuali jika toko kita grosiran seperti di tanah abang yang tidak mengindahkan faktor ini karena lebih mementingkan space untuk menaruh barang2, tak heran kita akan melihat karung2 bertumpuk disana. Penerangan seperti lampu, penataan barang, eksterior dan interior, ruang gerak orang, pelayanan dan kebersihan sangat perlu diperhatikan jika kita bergerak di ritel. Apalagi jika model usaha kita adalah distro atau butik, wah jauh lebih detil lagi.

Demikian sekilas sharing dari tukang cireng, semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atau malah songong dengan yang sudah berpengalaman :). Ada yang mau nambahin ?.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

-Eko June-

www.jilbab-balita.com | www.agencireng.com

kita tidak perlu hebat untuk memulai
tapi kita harus memulai untuk menjadi hebat

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post