Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kemarin saya menservis HP. Seperti menjadi biasa, secara otomatis menanyakan, tepatnya menyatakan 'garansi ya', dengan tujuan jika ada masalah nanti bisa balik lagi.
Terlepas kadang garansi yang diucapkan hanya formalitas semata atau dalam rangka hanya agar ingin terjadi transaksi, namun garansi tetap mampu membuat perbedaan.
Garansi secara strategi meningkatkan 'convertion rate' atau dari seorang prospek menjadi pembeli karena keyakinan yang didapatnya.
Garansi secara sosial memberikan solusi dan kemudahan bagi orang lain dalam tujuan pelayanan usaha.
Garansi secara bisnis model bisa menciptakan keunikan alias USP terutama jika belum pernah ada yang melakukan sebelumnya.
Garansi secara psikologis eksternal usaha memunculkan kenyamanan bagi pelanggan sedangkan internal lebih menumbuhkan rasa pede sales dalam menawarkan.
Karena artinya, produk atau jasa yang ditawarkan berkualitas tinggi.
Tapi terkadang kita sebagai pemilik usaha takut jika garansi akan menggerus profit atau kekhawatiran dimanfaatkan dengan sewenang-wenang.
Padahal secara jangka menengah dan panjang justru akan menciptakan profit berkesinambungan karena pelanggan yang loyal.
Dan kemungkinan jika terjadi pemanfaatan garansi dengan kurang baik hanya sekitar 2-3% yang justru bisa menciptakan komunikasi positif. Bisa cantumkan syarat atau tanpa syarat.
Teringat cerita om Bob Sadino di awal usaha yang katanya malah sengaja menciptakan kerusakan pada jajaan telurnya yang di garansi 'jika ada yang rusak, akan diganti satu keranjang' sehingga akhirnya tercipta komunikasi dan promo gratis.
Pernah ada ide di pikiran berikan garansi 'jika sinyal jelek diganti pulsa' yang belakangan ada di iklan Es**, tapi gak tau sejauh mana implementasinya.
Atau jika usaha kemitraaan 'garansi investasi dikembalikan jika dalam 4 bulan tidak kembali modal' atau 'gerobak bisa dikembalikan dan diganti uang jika berhenti bermitra'.
Pernah ngetes bikin garansi di toko 'khusus baju muslim wanita bisa tukar tambah walau sudah 1 tahun' dan 'garansi uang kembali jika tidak laku' untuk reseller, dan dari hasil bertanya ke pelanggan ternyata hal ini memang mampu memicu kedatangan dan transaksi.
'Gratis jika enggak enak', 'gratis jika belum bisa ranking', 'gratis jika tidak bermanfaat','gratis jika pengiriman lebih dari 2 hari'. Wow.
Ah, ini hanya pemikiran liar daku semata yang dicoba ditulis via phone, repot abis :). Semoga menghibur di hari minggu yang cerah setelah semalam diguyur hujan nan deras di daerah produsen susu sapi ini.
Wassalam.
-ekojune.com- at Boyolali
Kemarin saya menservis HP. Seperti menjadi biasa, secara otomatis menanyakan, tepatnya menyatakan 'garansi ya', dengan tujuan jika ada masalah nanti bisa balik lagi.
Terlepas kadang garansi yang diucapkan hanya formalitas semata atau dalam rangka hanya agar ingin terjadi transaksi, namun garansi tetap mampu membuat perbedaan.
Garansi secara strategi meningkatkan 'convertion rate' atau dari seorang prospek menjadi pembeli karena keyakinan yang didapatnya.
Garansi secara sosial memberikan solusi dan kemudahan bagi orang lain dalam tujuan pelayanan usaha.
Garansi secara bisnis model bisa menciptakan keunikan alias USP terutama jika belum pernah ada yang melakukan sebelumnya.
Garansi secara psikologis eksternal usaha memunculkan kenyamanan bagi pelanggan sedangkan internal lebih menumbuhkan rasa pede sales dalam menawarkan.
Karena artinya, produk atau jasa yang ditawarkan berkualitas tinggi.
Tapi terkadang kita sebagai pemilik usaha takut jika garansi akan menggerus profit atau kekhawatiran dimanfaatkan dengan sewenang-wenang.
Padahal secara jangka menengah dan panjang justru akan menciptakan profit berkesinambungan karena pelanggan yang loyal.
Dan kemungkinan jika terjadi pemanfaatan garansi dengan kurang baik hanya sekitar 2-3% yang justru bisa menciptakan komunikasi positif. Bisa cantumkan syarat atau tanpa syarat.
Teringat cerita om Bob Sadino di awal usaha yang katanya malah sengaja menciptakan kerusakan pada jajaan telurnya yang di garansi 'jika ada yang rusak, akan diganti satu keranjang' sehingga akhirnya tercipta komunikasi dan promo gratis.
Pernah ada ide di pikiran berikan garansi 'jika sinyal jelek diganti pulsa' yang belakangan ada di iklan Es**, tapi gak tau sejauh mana implementasinya.
Atau jika usaha kemitraaan 'garansi investasi dikembalikan jika dalam 4 bulan tidak kembali modal' atau 'gerobak bisa dikembalikan dan diganti uang jika berhenti bermitra'.
Pernah ngetes bikin garansi di toko 'khusus baju muslim wanita bisa tukar tambah walau sudah 1 tahun' dan 'garansi uang kembali jika tidak laku' untuk reseller, dan dari hasil bertanya ke pelanggan ternyata hal ini memang mampu memicu kedatangan dan transaksi.
'Gratis jika enggak enak', 'gratis jika belum bisa ranking', 'gratis jika tidak bermanfaat','gratis jika pengiriman lebih dari 2 hari'. Wow.
Ah, ini hanya pemikiran liar daku semata yang dicoba ditulis via phone, repot abis :). Semoga menghibur di hari minggu yang cerah setelah semalam diguyur hujan nan deras di daerah produsen susu sapi ini.
Wassalam.
-ekojune.com- at Boyolali
Tags:
WiRABUsaha