Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jum'at merenung.
Berantem lagi berantem lagi. Itulah ulah anak2 klo lagi main sama teman2 nya. Hari ini marahan sama si A, besok bisa diem2-an sama si B eh lusa udah ketawa ketiwi semuanya. Bahkan kadang gak usah nunggu besok, paginya musuhan eh sorenya udah baikan. Suka lucu ngeliat tingkah mereka. Tadinya ngerasa aneh koq bisa ya antara musuhan sama temenan cepat banget kambuh dan pulihnya untuk anak2. Tapi kemudian saya pahami bahwa itu adalah proses mereka untuk belajar bersosialisasi, belajar mengungkap emosi dan pendapatnya, memilah antara ego dan kepentingan bersama. Namanya juga anak2.
Beda dengan orang dewasa, klo udah marahan apalagi musuhan bisa lama amir bahkan sampe tujuh turunan, mending klo kaya tujuh turunan. Sampe2 ada kisah klasik sejak jaman lawas Romeo en Juliet yang mengisahkan permusuhan abadi dua keluarga di Italia. Gak pegel apa ye.
Padahal ajaran agama sudah mengajarkan klo batas marahan sesama Muslim itu maksimal 3 hari. Bahkan klo terpaksa antara suami istri paling lama kudu diselesaikan hari yang sama malam sebelum tidur, yang maknanya biar pagi setannya udah pergi, ngapain pegimane keq nyelesainnya hahaha.
Memaparkan bahwa tiada guna bermusuhan 'secara berlebihan' artinya sampai membenci setengah mateng. Kalaupun terpaksa harus marah bin benci alias musuhan, maka harus atas nama Allah SWT. Kan ada tuh kisah sahabat Nabi yaitu Ali bin Abi Thalib ketika terlibat dalam pertempuran lalu berhasil menjatuhkan seorang musuh dan tinggal seayunan pedang membunuhnya eh tuh musuh malah ngeludahin wajahnya. Ali langsung membatalkan niatnya yang membuat musuhnya heran dan bertanya 'mengapa engkau tidak membunuhku ?', beliau menjawab 'aku takut membunuhmu bukan karena Allah SWT tapi karena engkau meludahiku'. Beliau takut jika hanya karena emosi semata. Ruar biasah.
Oleh karenanya banyak kisah dimana dari yang semula musuh utama lalu berubah menjadi teman sejati bahkan sahabat, dari perilaku2 seperti itu. Berhasil menunjukkan etika dalam berperang dan memahami adab dalam bermusuhan.
Your best ally may come from your former enemy.
Hal itu karena lumrahnya perubahan dalam hati manusia. Kan katanya nih, hati ntu bagaikan didalam dua jari Ar Rohman yang mampu dibolak-balik sehendak-Nya. Hati laksana bulu di tengah padang pasir tandus yang dibolak-balikan oleh angin. Hingga menjadi doa nya Rasulullah SAW mengatasnamakan Allah SWT yaitu Dzat Yang Membolak-balik Hati, mohon diteguhkan jangan disesatkan. Karena hidayah, kesadaran, perubahan semua ada di tangan dan atas ijin-Nya semata.
Hari ini dia brengsek, besok dia bisa jadi baik banget. Sekarang dia nilep uang, kapan2 sedekahnya luar biasa.
Apakah berarti kita harus tidak konsisten bersikap ? tidak memegang komitmen keberpihakan ?. Oh tidak bisa (Sule style). Maksud disini menurut daku adalah bahwa jangan kita terlalu berlebihan baik dalam membenci maupun mencintai. Klo membenci okelah, tapi koq gak boleh terlalu mencintai ?. Bukan gak boleh sih, hanya saja jangan sampai mencintainya itu terlalu berlebihan sampai melalaikan kewajiban umpamanya. Klo sama keluarga ? sama anak ?. Nah ini dia malah ada ajarannya juga 'sesungguhnya harta dan anak2mu adalah fitnah' atau 'janganlah harta dan anak2mu melalaikanmu mengingat Allah'. Semoga bener en nyambung lafal dan maksud isinya :). Maksudnya mereka adalah ujian bagi kita apakah bisa tetap bertaqwa dan tidak melalaikan perintah-Nya.
Ini karena teguran untuk seorang Nabi yang karena mencintai keluarganya maka ketika terjadi azab di negerinya ia lantas meminta kepada Allah agar anak istrinya diselamatkan padahal mereka sudah dan masih ingkar. Bahkan Rasulullah SAW pernah ditegur karena hal ini.
Jadi gimana dong caranya tau mana benci atau marah yang berlebihan dan mana yang tidak. Menurut daku selama itu atas nama-Nya. Mencintai karena Dia, membenci karena Dia. Ketika kita mau marah sama anak karena melakukan suatu kesalahan, dalam sepersekian detik pertama coba hembuskan napas panjang dan tentukan, ini marah karena emosi semata atau karena ingin memberinya pengetahuan mana yang baik mana yang salah. Mana yang karena setan sehingga nafsu, mana yang karena untuk mengajarkan kedisiplinan. Saya sering melakukannya, susah emang, siapa bilang mudah. Simple yes, but not easy. Ajaran lainnya begini, klo lagi marah, duduklah, masih marah ? berbaringlah. Tujuannya biar tenang dulu.
Kembali ke laptop. Jadi klo kita lagi kurang setuju sama orang lain, sedang kesal, sedang benci bahkan bermusuhan, lekas tentukan apakah ini karena Allah SWT atau karena nafsu atau ego aja. Karena bisa jadi di kemudian hari orang tersebut bisa menjadi teman, bahkan yang terbaik. Benci sikapnya bukan orangnya, benci perilakunya bukan personalnya, benci tindakannya bukan pribadinya. Iiih benci aku ! :).
Your best ally may come from your former enemy.
Besok, event akbar tahunan komunitas TDA, Pesta Wirausaha 2012 dalam rangka Milad ke 6 TDA, adalah ajang silahturahim bagi membernya, ajang saling kenal bagi member baru dan member lama, ajang sinergi, ajang promosi dan ajang saling memaafkan jika sekiranya ada selisih paham, beda pendapat, beda cara pandang dsb, melupakannya, jika ada ... dan kembali melangkah kedepan. Bersama, kita arahkan energi kita kepada hal yang positif, yang bisa mendorong kemajuan bersama, yang mampu memberikan manfaat dan menebarkan rahmat. Insya Allah.
Wassalamu'alaikum warahmatuhahi wabarakatuh.
- Eko June -
Jum'at merenung.
Berantem lagi berantem lagi. Itulah ulah anak2 klo lagi main sama teman2 nya. Hari ini marahan sama si A, besok bisa diem2-an sama si B eh lusa udah ketawa ketiwi semuanya. Bahkan kadang gak usah nunggu besok, paginya musuhan eh sorenya udah baikan. Suka lucu ngeliat tingkah mereka. Tadinya ngerasa aneh koq bisa ya antara musuhan sama temenan cepat banget kambuh dan pulihnya untuk anak2. Tapi kemudian saya pahami bahwa itu adalah proses mereka untuk belajar bersosialisasi, belajar mengungkap emosi dan pendapatnya, memilah antara ego dan kepentingan bersama. Namanya juga anak2.
Beda dengan orang dewasa, klo udah marahan apalagi musuhan bisa lama amir bahkan sampe tujuh turunan, mending klo kaya tujuh turunan. Sampe2 ada kisah klasik sejak jaman lawas Romeo en Juliet yang mengisahkan permusuhan abadi dua keluarga di Italia. Gak pegel apa ye.
Padahal ajaran agama sudah mengajarkan klo batas marahan sesama Muslim itu maksimal 3 hari. Bahkan klo terpaksa antara suami istri paling lama kudu diselesaikan hari yang sama malam sebelum tidur, yang maknanya biar pagi setannya udah pergi, ngapain pegimane keq nyelesainnya hahaha.
Memaparkan bahwa tiada guna bermusuhan 'secara berlebihan' artinya sampai membenci setengah mateng. Kalaupun terpaksa harus marah bin benci alias musuhan, maka harus atas nama Allah SWT. Kan ada tuh kisah sahabat Nabi yaitu Ali bin Abi Thalib ketika terlibat dalam pertempuran lalu berhasil menjatuhkan seorang musuh dan tinggal seayunan pedang membunuhnya eh tuh musuh malah ngeludahin wajahnya. Ali langsung membatalkan niatnya yang membuat musuhnya heran dan bertanya 'mengapa engkau tidak membunuhku ?', beliau menjawab 'aku takut membunuhmu bukan karena Allah SWT tapi karena engkau meludahiku'. Beliau takut jika hanya karena emosi semata. Ruar biasah.
Oleh karenanya banyak kisah dimana dari yang semula musuh utama lalu berubah menjadi teman sejati bahkan sahabat, dari perilaku2 seperti itu. Berhasil menunjukkan etika dalam berperang dan memahami adab dalam bermusuhan.
Your best ally may come from your former enemy.
Hal itu karena lumrahnya perubahan dalam hati manusia. Kan katanya nih, hati ntu bagaikan didalam dua jari Ar Rohman yang mampu dibolak-balik sehendak-Nya. Hati laksana bulu di tengah padang pasir tandus yang dibolak-balikan oleh angin. Hingga menjadi doa nya Rasulullah SAW mengatasnamakan Allah SWT yaitu Dzat Yang Membolak-balik Hati, mohon diteguhkan jangan disesatkan. Karena hidayah, kesadaran, perubahan semua ada di tangan dan atas ijin-Nya semata.
Hari ini dia brengsek, besok dia bisa jadi baik banget. Sekarang dia nilep uang, kapan2 sedekahnya luar biasa.
Apakah berarti kita harus tidak konsisten bersikap ? tidak memegang komitmen keberpihakan ?. Oh tidak bisa (Sule style). Maksud disini menurut daku adalah bahwa jangan kita terlalu berlebihan baik dalam membenci maupun mencintai. Klo membenci okelah, tapi koq gak boleh terlalu mencintai ?. Bukan gak boleh sih, hanya saja jangan sampai mencintainya itu terlalu berlebihan sampai melalaikan kewajiban umpamanya. Klo sama keluarga ? sama anak ?. Nah ini dia malah ada ajarannya juga 'sesungguhnya harta dan anak2mu adalah fitnah' atau 'janganlah harta dan anak2mu melalaikanmu mengingat Allah'. Semoga bener en nyambung lafal dan maksud isinya :). Maksudnya mereka adalah ujian bagi kita apakah bisa tetap bertaqwa dan tidak melalaikan perintah-Nya.
Ini karena teguran untuk seorang Nabi yang karena mencintai keluarganya maka ketika terjadi azab di negerinya ia lantas meminta kepada Allah agar anak istrinya diselamatkan padahal mereka sudah dan masih ingkar. Bahkan Rasulullah SAW pernah ditegur karena hal ini.
Jadi gimana dong caranya tau mana benci atau marah yang berlebihan dan mana yang tidak. Menurut daku selama itu atas nama-Nya. Mencintai karena Dia, membenci karena Dia. Ketika kita mau marah sama anak karena melakukan suatu kesalahan, dalam sepersekian detik pertama coba hembuskan napas panjang dan tentukan, ini marah karena emosi semata atau karena ingin memberinya pengetahuan mana yang baik mana yang salah. Mana yang karena setan sehingga nafsu, mana yang karena untuk mengajarkan kedisiplinan. Saya sering melakukannya, susah emang, siapa bilang mudah. Simple yes, but not easy. Ajaran lainnya begini, klo lagi marah, duduklah, masih marah ? berbaringlah. Tujuannya biar tenang dulu.
Kembali ke laptop. Jadi klo kita lagi kurang setuju sama orang lain, sedang kesal, sedang benci bahkan bermusuhan, lekas tentukan apakah ini karena Allah SWT atau karena nafsu atau ego aja. Karena bisa jadi di kemudian hari orang tersebut bisa menjadi teman, bahkan yang terbaik. Benci sikapnya bukan orangnya, benci perilakunya bukan personalnya, benci tindakannya bukan pribadinya. Iiih benci aku ! :).
Your best ally may come from your former enemy.
Besok, event akbar tahunan komunitas TDA, Pesta Wirausaha 2012 dalam rangka Milad ke 6 TDA, adalah ajang silahturahim bagi membernya, ajang saling kenal bagi member baru dan member lama, ajang sinergi, ajang promosi dan ajang saling memaafkan jika sekiranya ada selisih paham, beda pendapat, beda cara pandang dsb, melupakannya, jika ada ... dan kembali melangkah kedepan. Bersama, kita arahkan energi kita kepada hal yang positif, yang bisa mendorong kemajuan bersama, yang mampu memberikan manfaat dan menebarkan rahmat. Insya Allah.
Wassalamu'alaikum warahmatuhahi wabarakatuh.
- Eko June -