Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tahun 2012 ini, di acara Pesta Wirausaha atau Milad (ulang tahun) TDA ke 6 tidak ada acara wisuda. Dimana secara rutin dilakukan pada Milad2 sebelumnya dalam rangka memberikan semacam piagam bagi member yang telah berhasil berpindah kuadran dari karyawan menjadi full berwirausaha, atau dalam istilah TDA bertransformasi dari TDB atau Ampibi menjadi Full TDA. Mereka yang pada tahun terkait Milad sudah resign dari pekerjaannya dan memutuskan untuk sukses dalam jalur pengusaha akan naik ke atas panggung. Acara yang seringkali ditunggu-tunggu, baik bagi pelakunya karena merasa sudah mencapai sesuatu atau sudah berani memutuskan sesuatu, juga bagi member yang belum melakukannya sebagai motivasi dan pemicu semangat.
Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh karena di luar kebiasaan acara Milad. Tapi mungkin karena beberapa pertimbangan dalam pemikiran saya, yang sudah lama ada bahkan sejak Milad 1. Pertama, bahwa resign bukanlah tolak ukur akhir dari suatu jenjang kehidupan tapi konsistensi keberhasilan dan perkembangan usaha yang semestinya menjadi tolak ukur. Walau ada pemikiran bahwa dengan full menjadi pengusaha akan menjadi lebih fokus dan probabilitas berhasilnya lebih tinggi karena 100% effort pada usaha jelas berbeda dengan hanya 40% effort (sambilan).
Kedua, karena banyak yang merasa setelah resign akan langsung mendapatkan hasil yang diinginkan. Padahal masih banyak tugas menanti yang perlu dilakukan. Mental atau perubahan mind set dari karyawan menjadi pengusaha menjadi perhatian utama. Walau sudah ikut berbagai seminar motivasi, coaching atau bahkan sudah beberapa lama melakukan usaha sebagai sampingan, tetap saja ketika periode resign itu terjadi, ada semacam 'jetlag'. Karena ketika memiliki usaha sampingan tetap masih ada 'bemper' dari gaji atau fasilitas sedangkan ketika resign maka kebutuhan day by day sudah benar2 full dari usaha, jadi biasakan secepatnya beradaptasi tanpa fasilitas, sesuaikan kondisi (dengan lebih hemat contohnya) dsb.
Ketiga, banyak juga yang setelah resign lalu jika ternyata usaha yang dijalani kurang atau tidak berjalan dengan baik maka menyalahkan pihak lain seperti partner, pemerintah, kondisi ekonomi dsb ... termasuk komunitas. Padahal, sudah disebutkan dalam poin2 sebelumnya, bahwa walau komunitas bisa memberikan lingkungan yang kondusif untuk membuka wawasan tentang kewirausahaan, sharing ilmu yang bertebaran baik di milis, seminar, mastermind dsb, tetap saja keberhasilannya tergantung pada diri pelakunya. Dalam bahasa saya, komunitas tidak menjanjikan kesuksesan bagi membernya tapi memberikan jalan serta contoh2 sukses. Komunitas mampu men-generate, meng-akselerasi, memberikan kunci. Tapi keberhasilan dan kesuksesannya tergantung actionnya.
Di TDA Bekasi sempat ada posting tentang istilah Muntaber atau mundur tanpa berita. Maksudnya member komunitas atau milis yang sebelumnya ada dan aktif baik di milis maupun acara offline lalu tiba2 menghilang tiada kabar berita. Biasanya terjadi pada member yang baru resign. Sebenarnya banyak alasan dan faktor penyebabnya. Mudah2-an 'muntaber' nya karena semakin sibuk dengan usahanya yang masih dalam tahap struggle, atau semakin sering keluar daerah dalam rangka bertemu dengan klien, sedang buka cabang dimana-mana, sedang memperbaiki sistem usaha dsb.
Itu yang diharapkan, tapi yang dikhawatirkan adalah jika 'muntaber'-nya karena sedang ada masalah dengan usahanya, atau tidak menemukan manfaat di komunitas, tidak merasa cocok atau merasa ditinggalkan. atau malu. Kita ingin membantu (walau belum tahu apa yang bisa dibantu, bisa jadi hanya doa dan semangat) tapi sulit menghubungi yang bersangkutan atau beliau bersikap menjauh. Mereka lebih memilih pergi dari lingkaran komunitas alih2 tetap didalamnya dalam rangka mencari solusi.
Tidak bisa disalahkan memang karena itu hak masing2, perlu dipahami dan dimaklumi. Tapi kembali kepada tema, bahwa itulah mungkin tahun ini, di Pesta Wirausaha 2012 dalam rangka Milad ke 6 komunitas TDA, tidak diadakan acara wisuda. Karena yang terpenting saat ini bukan urusan resign tapi bagaimana usaha yang dimulai dan dimiliki member bisa berjalan, bertahan, sustain, syukur2 bisa berkembang pesat melesat dari bulan ke bulan, tahun ke tahun.
Milad TDA tanpa wisuda, tetap meriah dan heboh :).
Wassalamu'alaikum warahmatuhahi wabarakatuh.
- Eko June -
Tahun 2012 ini, di acara Pesta Wirausaha atau Milad (ulang tahun) TDA ke 6 tidak ada acara wisuda. Dimana secara rutin dilakukan pada Milad2 sebelumnya dalam rangka memberikan semacam piagam bagi member yang telah berhasil berpindah kuadran dari karyawan menjadi full berwirausaha, atau dalam istilah TDA bertransformasi dari TDB atau Ampibi menjadi Full TDA. Mereka yang pada tahun terkait Milad sudah resign dari pekerjaannya dan memutuskan untuk sukses dalam jalur pengusaha akan naik ke atas panggung. Acara yang seringkali ditunggu-tunggu, baik bagi pelakunya karena merasa sudah mencapai sesuatu atau sudah berani memutuskan sesuatu, juga bagi member yang belum melakukannya sebagai motivasi dan pemicu semangat.
Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh karena di luar kebiasaan acara Milad. Tapi mungkin karena beberapa pertimbangan dalam pemikiran saya, yang sudah lama ada bahkan sejak Milad 1. Pertama, bahwa resign bukanlah tolak ukur akhir dari suatu jenjang kehidupan tapi konsistensi keberhasilan dan perkembangan usaha yang semestinya menjadi tolak ukur. Walau ada pemikiran bahwa dengan full menjadi pengusaha akan menjadi lebih fokus dan probabilitas berhasilnya lebih tinggi karena 100% effort pada usaha jelas berbeda dengan hanya 40% effort (sambilan).
Kedua, karena banyak yang merasa setelah resign akan langsung mendapatkan hasil yang diinginkan. Padahal masih banyak tugas menanti yang perlu dilakukan. Mental atau perubahan mind set dari karyawan menjadi pengusaha menjadi perhatian utama. Walau sudah ikut berbagai seminar motivasi, coaching atau bahkan sudah beberapa lama melakukan usaha sebagai sampingan, tetap saja ketika periode resign itu terjadi, ada semacam 'jetlag'. Karena ketika memiliki usaha sampingan tetap masih ada 'bemper' dari gaji atau fasilitas sedangkan ketika resign maka kebutuhan day by day sudah benar2 full dari usaha, jadi biasakan secepatnya beradaptasi tanpa fasilitas, sesuaikan kondisi (dengan lebih hemat contohnya) dsb.
Ketiga, banyak juga yang setelah resign lalu jika ternyata usaha yang dijalani kurang atau tidak berjalan dengan baik maka menyalahkan pihak lain seperti partner, pemerintah, kondisi ekonomi dsb ... termasuk komunitas. Padahal, sudah disebutkan dalam poin2 sebelumnya, bahwa walau komunitas bisa memberikan lingkungan yang kondusif untuk membuka wawasan tentang kewirausahaan, sharing ilmu yang bertebaran baik di milis, seminar, mastermind dsb, tetap saja keberhasilannya tergantung pada diri pelakunya. Dalam bahasa saya, komunitas tidak menjanjikan kesuksesan bagi membernya tapi memberikan jalan serta contoh2 sukses. Komunitas mampu men-generate, meng-akselerasi, memberikan kunci. Tapi keberhasilan dan kesuksesannya tergantung actionnya.
Di TDA Bekasi sempat ada posting tentang istilah Muntaber atau mundur tanpa berita. Maksudnya member komunitas atau milis yang sebelumnya ada dan aktif baik di milis maupun acara offline lalu tiba2 menghilang tiada kabar berita. Biasanya terjadi pada member yang baru resign. Sebenarnya banyak alasan dan faktor penyebabnya. Mudah2-an 'muntaber' nya karena semakin sibuk dengan usahanya yang masih dalam tahap struggle, atau semakin sering keluar daerah dalam rangka bertemu dengan klien, sedang buka cabang dimana-mana, sedang memperbaiki sistem usaha dsb.
Itu yang diharapkan, tapi yang dikhawatirkan adalah jika 'muntaber'-nya karena sedang ada masalah dengan usahanya, atau tidak menemukan manfaat di komunitas, tidak merasa cocok atau merasa ditinggalkan. atau malu. Kita ingin membantu (walau belum tahu apa yang bisa dibantu, bisa jadi hanya doa dan semangat) tapi sulit menghubungi yang bersangkutan atau beliau bersikap menjauh. Mereka lebih memilih pergi dari lingkaran komunitas alih2 tetap didalamnya dalam rangka mencari solusi.
Tidak bisa disalahkan memang karena itu hak masing2, perlu dipahami dan dimaklumi. Tapi kembali kepada tema, bahwa itulah mungkin tahun ini, di Pesta Wirausaha 2012 dalam rangka Milad ke 6 komunitas TDA, tidak diadakan acara wisuda. Karena yang terpenting saat ini bukan urusan resign tapi bagaimana usaha yang dimulai dan dimiliki member bisa berjalan, bertahan, sustain, syukur2 bisa berkembang pesat melesat dari bulan ke bulan, tahun ke tahun.
Milad TDA tanpa wisuda, tetap meriah dan heboh :).
Wassalamu'alaikum warahmatuhahi wabarakatuh.
- Eko June -