Assalamu'alaikum wr. wb.
Dulu waktu sekolah saya pernah disebut sebagai tuan anjangsana. Apa tuh ? Ternyata karena saya suka sekali ber-anjangsana alias maen alias silahturahmi ke rumah teman2. Bahkan klo dipresentase, mungkin sekitar 80% persen temen sekolah saya tau rumahnya !. Demikian juga ke saudara2. Entah kenapa, saya suka aja. Sampai2 saya punya pengalaman lucu yaitu ketika mengalami kecopetan dompet di bis di daerah Cililitan untuk menuju rumah saudara di Pasar Rebo, saya akhirnya ke rumah teman saya yang dekat daerah tersebut untuk minjam uang buat ongkos hehe.
Sekarang masih suka keliling tapi dengan frekwensi yang berbeda, mangkanya saya iri dengan pak Roni dan member2 lain yang sudah full TDA, yang dengan mudahnya ber-anjangsana kesana kemari tanpa dibatasi oleh waktu. Apalagi ketika kenal dengan pak Adib yang menjadi duta besar TDA, bisa2 disebut tuan super anjangsana :).
Dalam buku Tipping Point karya Malcolm Gladwell disebutkan bahwa fenomena getok tular memiliki 3 faktor penentu yaitu Hukum tentang Yang Sedikit (the Law of the Few), Faktor Kelekatan (the Stickiness Factor) dan Kekutan Konteks (the Power of Context).
Kemudian dalam faktor the Law of The Few disebutkan 3 komponen utamanya, yaitu Para Penghubung (Connectors), Para Bijak Bestari (Maven) dan Para Penjaja (Salesman). Penghubung adalah orang yg paling luas pergaulannya, Bijak Bertari adalah orang yg paling banyak informasinya sedangkan Penjaja adalah orang yg paling bisa mempengaruhi/membujuk orang lain.
Nah, the Law of the Few ini bagi orang ekonomi terkait dengan prinsip 80/20, yaitu dimana 80 hal dikontribusi oleh hanya 20 hal. Contoh : 80 persen penjualan diperolah hanya dari 20 item barang. Atau 80 persen kejahatan dilakukan oleh 20 orang penjahat. 80 persen pekerjaan hanya dilakukan oleh 20 orang pekerja. Dan lain-lain.
Jadi 'yang sedikit' ini kadang memberikan kontribusi terbesar dan menentukan. Member2 TDA yang ber-anjangsana dan aktiflah yang, walau sedikit jumlahnya, telah menyatukan komunitas dan membesarkan TDA.
Jadi gak heran jika melihat kenyataan bahwa 1411 peris per hari ini dan detik ini, yang berpartisipasi aktif baik online apalagi offline tidak mungkin sebesar itu. Wong cuma segelintir aja, email yang berseliweran di milis TDA minta ampun banyaknya.
Kita sudah sama2 mengetahui kekuatan silahturahmi. Memperpanjang umur dan memperluas rekeki, bayangkan !. Walau belum ada penelitian yang benar2 mendukung hal tersebut tapi secara logika dan pengalaman memang benar adanya.
Memperpanjang umur karena kita selalu tersenyum ketika bertemu orang, yang mana bisa menghias wajah terlihat menjadi lebih muda, minimal 1 hari lah hehe. Atau dengan perbincangan yang bisa menambah wawasan dan memberikan nutrisi kepada otak.
Memperluas rejeki. Iya lah. Simple aja. Dari ngobrol2 ada peluang bisnis deh hehe. Udah banyak contohnya.
Wassalam.
-Eko June-
Dulu waktu sekolah saya pernah disebut sebagai tuan anjangsana. Apa tuh ? Ternyata karena saya suka sekali ber-anjangsana alias maen alias silahturahmi ke rumah teman2. Bahkan klo dipresentase, mungkin sekitar 80% persen temen sekolah saya tau rumahnya !. Demikian juga ke saudara2. Entah kenapa, saya suka aja. Sampai2 saya punya pengalaman lucu yaitu ketika mengalami kecopetan dompet di bis di daerah Cililitan untuk menuju rumah saudara di Pasar Rebo, saya akhirnya ke rumah teman saya yang dekat daerah tersebut untuk minjam uang buat ongkos hehe.
Sekarang masih suka keliling tapi dengan frekwensi yang berbeda, mangkanya saya iri dengan pak Roni dan member2 lain yang sudah full TDA, yang dengan mudahnya ber-anjangsana kesana kemari tanpa dibatasi oleh waktu. Apalagi ketika kenal dengan pak Adib yang menjadi duta besar TDA, bisa2 disebut tuan super anjangsana :).
Dalam buku Tipping Point karya Malcolm Gladwell disebutkan bahwa fenomena getok tular memiliki 3 faktor penentu yaitu Hukum tentang Yang Sedikit (the Law of the Few), Faktor Kelekatan (the Stickiness Factor) dan Kekutan Konteks (the Power of Context).
Kemudian dalam faktor the Law of The Few disebutkan 3 komponen utamanya, yaitu Para Penghubung (Connectors), Para Bijak Bestari (Maven) dan Para Penjaja (Salesman). Penghubung adalah orang yg paling luas pergaulannya, Bijak Bertari adalah orang yg paling banyak informasinya sedangkan Penjaja adalah orang yg paling bisa mempengaruhi/membujuk orang lain.
Nah, the Law of the Few ini bagi orang ekonomi terkait dengan prinsip 80/20, yaitu dimana 80 hal dikontribusi oleh hanya 20 hal. Contoh : 80 persen penjualan diperolah hanya dari 20 item barang. Atau 80 persen kejahatan dilakukan oleh 20 orang penjahat. 80 persen pekerjaan hanya dilakukan oleh 20 orang pekerja. Dan lain-lain.
Jadi 'yang sedikit' ini kadang memberikan kontribusi terbesar dan menentukan. Member2 TDA yang ber-anjangsana dan aktiflah yang, walau sedikit jumlahnya, telah menyatukan komunitas dan membesarkan TDA.
Jadi gak heran jika melihat kenyataan bahwa 1411 peris per hari ini dan detik ini, yang berpartisipasi aktif baik online apalagi offline tidak mungkin sebesar itu. Wong cuma segelintir aja, email yang berseliweran di milis TDA minta ampun banyaknya.
Kita sudah sama2 mengetahui kekuatan silahturahmi. Memperpanjang umur dan memperluas rekeki, bayangkan !. Walau belum ada penelitian yang benar2 mendukung hal tersebut tapi secara logika dan pengalaman memang benar adanya.
Memperpanjang umur karena kita selalu tersenyum ketika bertemu orang, yang mana bisa menghias wajah terlihat menjadi lebih muda, minimal 1 hari lah hehe. Atau dengan perbincangan yang bisa menambah wawasan dan memberikan nutrisi kepada otak.
Memperluas rejeki. Iya lah. Simple aja. Dari ngobrol2 ada peluang bisnis deh hehe. Udah banyak contohnya.
Wassalam.
-Eko June-