Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pernah berkendara dari arah perempatan lampu merah Unisma sepanjang kalimalang arah perempatan lampu merah Bekasi Timur ?. Itu loh yang ada lokasi sekretariat TDA Bekasi di Ruko Kalimas. Nah dari perempatan itu klo ke sebelah kanan arah perumahan Jatimulya atau gerbang tol Bekasi Timur, trus klo lurus arah Tambun, Cikarang dsb, dan klo ke kiri arah Bulak Kapal.
Yang unik, klo gak mau dibilang aneh bin ajaib, lampur merah di perempatan itu bisa sama2 nyala hijau baik untuk yang ke arah kanan atau lurus, begitupun sebaliknya. Alhasil sering terjadi saling bentak karena merasa dirinya benar, wong lampunya menyala hijau lalu menyalahkan 'lawannya' karena dikira lampunya masih merah koq malah jalan. Bahkan seringkali terjadi tabrakan loh atau minimal serempetan karena gak ada yang mau kalah en ngalah.
Awalnya saya juga jengkel dan melayangkan tuduhan yang sama. Tapi begitu tau bahwa ternyata memang dua2nya benar menyala hijau yang berarti tidak ada yang salah akhirnya cuma bisa senyum asem. Yang salah ternyata sistemnya.
Pun begitu dialami klo kita ada di perempatan Sabang dekat gedung pusat BSM. Sebagai pejalan kaki maka jangan harap punya kesempatan menyebrang dengan nyaman. Karena ketika satu sisi menyala hijau dan sisi yang lain merah dan begitu gantian maka gak ada jeda sama sekali untuk memberikan kesempatan pejalan kaki menyeberang. Jadinya kita hanya punya 2 opsi : lari sekencang-kencangnya atau menyeberang setengah jalan dan berdiri di tengah tanpa ada separator, kayak orang galau. Sama sekali tidak 'berperipejalankakian' !.
Koq jadi ngomongin lampu merah hehe. Maksud tulisan ini adalah bahwa terkadang kita suka terburu-buru atau bahkan salah mengartikan sesuatu atau pembicaraan orang lain. Bahasa lainnya : salah paham. Kita menganggap diri kita benar dan orang lain harus salah tanpa mau mencari tahu baik kebenarannya ataupun kesalahannya. Ketika tau yang sebenarnya kita tinggal senyum asem atau menyesal karena telah salah mengartikan. Salah mengartikan juga bisa terjadi dalam menerima kritik, berkomunikasi, berasumsi dsb.
Emang musti dibenerin tuh lampu merah !. *eit jangan2 ntu lampu merah udah bener, kitanya yang eror :).
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
-ekojune.com-